Mayoritas Pedagang Pasar Banjaran Sudah Pindah ke TPBS

Mayoritas Pedagang Pasar Banjaran Sudah Pindah ke TPBS

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 10 Jun 2023 07:13 WIB
Revitalisasi Pasar Banjaran
Revitalisasi Pasar Banjaran (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Mayoritas pedagang Pasar Banjaran Kabupaten Bandung sudah pindah ke Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS). Mayoritas pedagang pindah selama proses revitalisasi pasar tersebut.

"Sebaiknya kita berfikir lebih dewasa dan mari kita ikut berpartisipasi membangun Pasar Banjaran tidak seperti yang dulu," ungkap Pandi salah seorang pedagang Pasar Banjaran dalam keterangan yang diterima detikJabar, Jumat (9/6/2023).

Ia berharap semua pihak untuk mencari titik temu agar segera terciptanya pasar yang nyaman bagi semua pedagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mengajak baik yang pro maupun sebagian kecil yang kontra untuk tidak membesar-besarkan perbedaan, tapi ke depankan kepentingan bersama untuk kelancaran usaha kita bersama ke depan," kata Pandi.

Pedagang lainnya, Asep Anwar juga mengungkapkan hal yang sama. Dia menilai revitalisasi Pasar Banjaran dilakukan guna menciptakan kondisi pasar yang lebih tertata.

ADVERTISEMENT

"Revitalisasi Pasar Banjaran itu kan awalnya dari keinginan masyarakat juga yang ingin Kota Banjara ini lebih tertata, lebih asri, lebih nyaman, kemudian dimasukan ke dalam rencana pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Jadi percuma saya kira menolak, karena revitalisasi itu keinginan mayoritas masyarakat yang didukung pemerintah, " katanya.

Ia juga menekankan bahwa sebenarnya mayoritas pedagang juga sudah lama menginginkan Pasar Banjaran bagus.

"Sehingga revitalisasi ini dalam jangka panjang akan menguntungkan para pedagang yang mengandalkan hidupnya dari pasar. Pasarnya akan lebih baik, bisa mendatangkan konsumen yang lebih banyak, dan yang lebih penting lagi akan ada perubahan tata Kota Banjaran lebih bagus, " ujar Asep.

Dukungan untuk revitalisasi ini, kata Asep, bagian dari sumbangsih para pedagang untuk kemajuan daerah tempat mereka mencari nafkah.

"Kita ini bagian penting dari kelompok masyarakat yang bisa mengembangkan. Yuk kita bersama-sama untuk memikirkan nasib pedagang ke depan. Karena, perubahan pasar itu di mana-mana sudah biasa, dan pasti terjadi. Apa masyarakat Banjaran sendiri betah daerahnya kumuh, macet? Apakah pemerintah daerah akan membiarkan daerahnha kumuh dan macet? Siapa pun kepala daerahnya pasti akan menata kota menjadi lebih baik, imbasnya ya pasar juga harus direvitalisasi, " kata Asep yang diamini oleh sejumlah pedagang lainnya.

Beberapa pedagang berharap, pemerintah daerah juga harus memperhatikan pedagang yang sejak awal mendukung revitalisasi ini. Jangan sampai, kata Asep, seperti di pasar lainnya ada kelompok pedagang yang menolak, tapi ujung-ujungnya mereka malah yang menguasai dan menempati lokasi-lokasi yang strategis setelah pasar jadi.

"Insya Allah di Pasar Banjaran itu tidak akan terjadi," tandas Asep lagi.

Bahkan ia menegaskan bahwa mayoritas pedagang sudah mengambil kunci kios di pasar sementara. "Kalau diambil secara demokratis juga sebetulnya sikap mayoritas pedagang ini sudah pro revitalisasi. Jadi, sangat salah kalau dikatakan mayoritas pedagang menolak," pungkasnya




(dir/dir)


Hide Ads