Enam Tempat Leluhur Galuh Saat Napak Tilas Pejabat di Hari Jadi Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 08 Jun 2023 21:31 WIB
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya napak tilas ke makam bupati terdahulu jelang hari jadi Kabupaten Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar).
Ciamis -

Setiap menjelang hari jadi atau ulang tahun, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya beserta unsur Forkopimda dan para pejabat melaksanakan tradisi ziarah atau napak tilas ke makam leluhur Galuh. Tradisi yang sakral ini biasa dilaksanakan 4 hari menjelang tanggal 12 Juni.

Pada Kamis (8/5/2023), Bupati Ciamis Herdiat Sunarya bersama jajaran pejabat melaksanakan ziarah ke 6 lokasi makam Bupati Galuh terdahulu. Dengan menggunakan Bus Wisata Gatrik, Herdiat mendatangi satu per satu makam tersebut. Tahun ini Kabupaten Ciamis berusia 381 tahun.

Tradisi tersebut dilakukan untuk mengenang jasa para pemimpin terdahulu dalam memajukan Galuh atau sekarang Ciamis. Di setiap lokasi, Herdiat beserta unsur Forkopimda berdoa dan tabur bunga serta mendengarkan sejarah singkat kiprah dari para Bupati Galuh terdahulu.

Berikut 6 lokasi makam leluhur Galuh yang menjadi tempat napak tilas dan uraian singkat sejarahnya dari Disbudpora Ciamis:

1. Makam Raden Adipati Ariya Panji Jaya Negara (1636-1678)

Lokasi Makam Raden Adipati Ariya Panji Jaya Negara di makam Ciwahangan Girang Desa Imbanagara, Kecamatan Ciamis.

Raden Adipati Ariya Panji Jaya Negara dikenal juga sebagai Mas Bongsar atau Raden Yogaswara merupakan putra dari Adipati Imbangara. Menjabat sebagai Bupati Galuh pertama yang menjabat dari tahun 1636 hingga 1678.

Pada saat dilantik jadi Bupati, Raden Yogaswara usianya masih muda. Sehingga dalam melaksanakan pemerintahan diatur oleh perwakilan yakni Patih Wiranangga yang merupakan pamannya.

Selama hidupnya, Raden Yogaswara sempat dihadapkan dengan berbagai cobaan. Namun Raden Yogaswara memiliki sifat jujur, sabar, luhur budi dan bijaksana sehingga bisa menghadapi semua cobaan itu.

Raden Yogaswara kemudian mengalihkan pusat pemerintahan dari Gara Tengah ke Calincing lalu ke Barunay Imbanagara pada tahun 1642. Hal tersebut kemudian dicatat sebagai kejadian sejarah penting. Sehingga dalam rapat Paripurna DPRD pada 17 Mei 1972, memutuskan tanggal 12 Juni 1642 sebagai hari jadi Kabupaten Ciamis.

Semasa kepemerintahannya, Kabupaten Galuh kondusif, tidak ada perselisihan diantara wilayah yang disatukan, rakyat sejahtera.

2. Makam Raden Tumenggung Wiradikusumah (Bupati Galuh 1824-1829)

Makam tersebut berada di Cigadung Desa Imbanagara Kecamatan Ciamis. Raden Tumenggung Wiradikusumah merupakan Bupati Galuh ke 14 menurut daftar silsilah.

Menurut sejarah, Raden Tumenggung dilantik menjadi Bupati Galuh pada 15 Januari 1815 dengan pusat pemerintahan di Imbanagara menggantikan Bupati ke 13 yakni Pangeran Sutajaya.

Pada masa kepemimpinannya, pusat pemerintahan dipindahkan dari Imbanagara ke daerah Cibatu atau Ciamis. Ada beberapa pertimbangan pemindahan pusat pemerintahan, mulai dari letak geografis, strategis, politik dan ekonomi. Sehingga memudahkan berbagai urusan pemerintahan hingga komunikasi antar wilayah. Pusat pemerintahan tersebut bertahan sampai saat ini tidak lagi berpindah-pindah.

Raden Tumenggung Wiradikusumah menjabat sebagai Bupati Galuh hanya 5 tahun kemudian diganti oleh anaknya Raden Adipati Adikusumah sebagai Bupati Galuh ke 15.

3. Makam Raden Adipati Adikusumah (1819-1839)

Makam Raden Adipati Adikusumah ini berada di Gunung Galuh Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Ciamis. Berdasarkan peralihan pusat pemerintahan Galuh dari Imbanagara ke Cibatu, Raden Adipati Adikusumah tercatat sebagai Bupati Kabupaten Galuh ke II. Sedangkan menurut silsilah merupakan Bupati Galuh ke 15.

Raden Adipati Adikusumah menjabat selama 20 tahun. Selama menjabat, Kabupaten Galuh maju dalam segala bidang. Mulai dari pembangunan, pemerintahan dan bidang lainnya.

Ketika itu, Kabupaten Galuh berada di wilayah Residen Cirebon. Pada masa pemerintahan Adipati Adikusumah, Galuh terbagi dalam 4 kawadanan yakni Ciamis, Rancah, Kawali dan Panjalu.

Raden AdipatiAdikusumah juga dikenal ahli di bidang keagamaan dan berjasa dalam menyebarkan syiar Islam. Selain itu, pada era Raden AdipatiAdikusumah, Kabupaten Galuh memiliki komoditas hasil bumi unggulan yakni lada, kapas dan kelapa.




(mso/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork