Jauh dari trayek angkutan umum tidak menghalangi siswa untuk belajar. Bahkan, hampir setiap tahunnya jumlah pendaftar di SMAN 1 Kedokan Bunder Indramayu terus bertambah.
Sejak hari pertama PPDB pada Selasa (6/6) lalu, animo pendaftar peserta didik baru cukup membludak. Bahkan, jumlah pendaftar mencapai 198 calon peserta didik melebihi kapasitas 50 persen penerimaan tahap pertama yaitu 162 peserta didik.
Terlihat di hari ketiga PPDB, banyak orang tua siswa maupun guru yang masih berdatangan untuk mendaftar. Pihaknya mencatat, jumlah pendaftar di jalur afirmasi ini sudah melebihi 200 pendaftar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penerimaan hanya 162 peserta didik (satu tahap), yang sisanya kita arahkan ke jalur zonasi. Nantinya tidak usah input lagi tinggal nanti tinggal submit pendaftaran secara zonasi (submit ulang)," kata Kepala SMAN 1 Kedokan Bunder, Erna Setyawati ditemui detikJabar, Kamis (8/6/2023).
Menurutnya, fenomena lonjakan pendaftar ini sudah terjadi sejak tahun ajaran 2021/2022 kemarin. Meski kata Erna, SMA ini berada di jalur yang tidak dilintasi kendaraan umum.
Sehingga, mayoritas para peserta didik datang ke sekolah dengan membawa sepeda atau sepeda motor. Bahkan beberapa siswa banyak yang hanya jalan kaki.
Kondisi itu tidak menjadi alasan calon peserta didik untuk tetap memilih belajar di SMAN 1 Kedokan Bunder yang berada di Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder tersebut. Sebab, Erna mengaku selain gencar melakukan sosialisasi, Sekolah yang dipimpinnya pun diakui mulai banyak menuai banyak prestasi.
"Ada beberapa siswa yang sukses meraih prestasi di seni tari dan olahraga. Bahkan, untuk lulusannya mulai banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi," kata Erna.
Namun, seiring lonjakan jumlah pendaftar, pihaknya pun justru harus menyiapkan ruang kelas tambahan. Karena, untuk siswa baru sesuai RKB hanya menyediakan 6 Rombongan Belajar (Rombel). Namun, tahun ini pihaknya akan menerima sekitar 324 peserta didik.
"Kalau sesuai RKB kita hanya 6 rombel. Makanya yang lebihnya itu kita gunakan Kopsis dan ruang UKS, satu lagi ruang TU dan Labkom. Baru nanti kita ajukan anggaran. Sementara kita sesuaikan dulu," ujarnya.
SMAN 1 Kedokan Bunder ini tergolong sekolah yang baru di wilayah Kabupaten Indramayu. Yaitu baru dibentuk sekitar tahun 2008 lalu. Bahkan, di tahun 2011 SMA ini baru mulai menggarap gedung yang saat ini digunakan.
"Dulu Kedokan (SMAN 1 Kedokan Bunder) hanya jadi pilihan kedua. Tapi sekarang ketika anak di tanya, jawabnya Kedokan selalu di hati," pungkasnya.
(dir/dir)