.webp)
Kontestasi Pileg dan Pilpres pada Februari 2024 jadi fokus utama partai politik saat ini. Bukan cuma partai, para calon kepala daerah pun belum bicara banyak soal pemilihan kepala daerah sebelum dua pemilihan tersebut selesai.
Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang enggan mengungkapkan langkah politiknya sebelum Februari 2024. Meski menyatakan siap maju lagi dalam pilgub, namun pria yang akrab disapa Kang Emil ini belum memilih.
Sebab dia sedang mempertimbangkan antara maju lagi di Jabar untuk periode kedua atau menjajal tantangan baru dengan maju di Pilgub DKI Jakarta. Dia menegaskan baru akan memilih antara Jabar atau Jakarta setelah Februari nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu setelah Februari 2024 karena ngomongin Pilkada di hari ini terlalu jauh," kata Ridwan Kamil, Rabu (7/6/2023).
Bukan tanpa alasan Ridwan Kamil mempertimbangkannya antara Jabar atau Jakarta. Dia sempat mengatakan jika hasil survei mengungkap jika dirinya punya peluang yang cukup tinggi di dua provinsi tersebut.
Menurut hasil survei Indonesian Politics Reasearch and Consuling (IPRC) pada 1-7 April lalu, Ridwan Kamil menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi sebagai calon Gubernur Jabar. Tingkat elektabilitas Kang Emil mencapai 51,3%.
Sedangkan di DKI Jakarta, nama Ridwan Kamil muncul berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia pada 24 Februari-3 Maret 2023 dimana elektabilitas Ridwan Kamil unggul dengan 23,3%.
"Bahwa survei saya di Jabar DKI Jakarta, betul, tapi ke mananya setelah Februari 2024," ujar Ridwan Kamil.
Namun, mantan Wali Kota Bandung ini secara tidak langsung mengungkapkan lebih berat untuk memilih maju di Pilgub Jabar. Itu karena Ridwan Kamil menyebut jika 70% warga Jabar menginginkan dirinya untuk kembali memimpin di periode kedua.
"Hasil survei warga Jabar di bulan April yang menginginkan saya kembali menjadi gubernur itu 70%. Kepuasan publik 90,2%, 70% menginginkan saya menjadi gubernur Jabar. Itu saya pertimbangkan," tandasnya.
(bba/orb)
