India Nih Bos! HP Pejabat Kecemplung, Air Danau Langsung Dikuras

Kabar Internasional

India Nih Bos! HP Pejabat Kecemplung, Air Danau Langsung Dikuras

Tim detikInet - detikJabar
Sabtu, 03 Jun 2023 06:00 WIB
Bendungan Kherkatta dikuras demi hp
Bendungan Kherkatta dikuras demi hp Foto: (@ramanmann1974/Twitter)
Jakarta -

Ada-ada saja memang kelakuan pejabat di India ini. Dia menyalahgunakan wewenangnya untuk menguras waduk demi mendapatkan kembali ponselnya yang tercemplung ke air.

Dikutip detikINET dari BBC, Jumat (2/6/2023) pejabat bernama Rajesh Vishwas satu ini sangat tidak bijaksana karena memanfaatkan wewenangnya.

Rajesh diketahui menjatuhkan ponselnya ke waduk saat sedang mengambil foto selfie. Akibat perilaku egoisnya, dia meminta waduk dikeringkan demi menemukan HP miliknya. Akibat ulahnya, Rajesh mendapat sanksi dan diskors.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kajadian itu terjadi di Bendungan Kherkatta di negara bagian Chhattisgarh, India tengah, pada Minggu (28/5) pekan lalu.

Dibutuhkan waktu tiga hari untuk memompa jutaan liter air keluar dari bendungan. Pada saat ditemukan pun, ponsel tersebut tentu saja basah kuyup dan tidak bisa menyala karena berhari-hari terendam air.

ADVERTISEMENT

Waduk itu harus dikuras, karena Rajesh beralasan ponsel tersebut berisi data pemerintah yang sensitif sehingga harus diambil. Meski demikian, dia tetap dianggap menyalahgunakan posisinya sebagai pejabat untuk merepotkan banyak orang.

Sekedar diketahui, ponsel Samsung milik Rajesh yang jatuh ke waduk itu bernilai Rp 100 ribu rupee atau setara Rp 18 jutaan.

Setelah penyelam lokal gagal menemukannya, dia mengerahkan pompa diesel untuk dibawa masuk. Ia mengaku mendapat izin secara lisan dari seorang pejabat untuk mengalirkan air ke kanal terdekat. Ia juga menambahkan bahwa pejabat itu mengatakan, langkah ini sebenarnya akan menguntungkan petani agar lebih banyak air untuk pertanian mereka.

Pompa bekerja selama beberapa hari, mengosongkan sekitar dua juta liter air. Air sebanyak ini, cukup untuk mengairi lahan pertanian seluas 600 hektar. Namun kemudian misinya dihentikan ketika pejabat lain dari departemen sumber daya air, datang untuk merespons keluhan warga petani.

"Dia telah ditangguhkan sampai penyelidikan. Air adalah sumber daya yang penting dan tidak dapat disia-siakan seperti ini," kata pejabat distrik setempat Priyanka Shukla.

Sementara itu, Rajesh membantah menyalahgunakan posisinya, dan mengatakan bahwa air yang dia tiriskan berasal dari bagian bendungan yang meluap dan tidak dalam kondisi yang dapat digunakan.

Tetapi tindakannya telah menuai kritik dari para politisi dan pejabat lain. "Ketika orang bergantung pada tanker untuk fasilitas air di musim panas yang terik, seorang pejabat malah menguras jutaan liter air yang seharusnya digunakan untuk irigasi dan bisa dipakai untuk berhektar-hektar tanah," sindir salah satu pejabat.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini




(wip/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads