Nasi sudah menjadi makanan pokok bagi warga Indonesia. Nasi biasanya terbuat dari biji-bijian padi yang diolah dengan cara memasaknya dengan air hingga menjadi lembut dan mengembang.
Dikutip dari detikFood, Jumat (2/6/2023), perlu diwaspadai konsumsi nasi setiap hari memiliki efek positif dan negatif untuk tubuh.
Selama ini, nasi kerap dipandang sebelah mata karena dinilai bisa menaikkan berat badan. Tapi, nasi tak selamanya berdampak buruk tergantung porsi makan dan kondisi tubuh masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 kondisi yang terjadi pada tubuh jika mengonsumsi nasi setiap hari, menurut Eating Well:
1. Menambah Energi
Ahli gizi Roxana Ehsani mengatakan, nasi merupakan biji-bijian padat nutrisi yang dapat menjadi sumber karbohidrat dan dibutuhkan tubuh. Nasi juga dikemas dengan lemak dan protein.
Jika mengonsumsi nasi setiap hari, maka akan menimbulkan energi untuk tubuh. Berdasarkan pedoman diet 2020-2025, karbohidrat harus mengandung sekitar 40%-65% dari kalori harian.
"Karbohidrat akan memberi tubuh kita bahan bakar alias energi yang kita butuhkan setiap hari," ujar Ehsani.
2. Sistem Pencernaan Lebih Lancar
Lemak ideal terkandung dalam nasi dan memudahkan pencernaan. Saat perut sakit, salah satu makanan yang mudah dicerna yakni nasi putih.
Karenanya ada pola makan yang disebut diet BRAT (Banana, Rice, Apple, Toast). Diet tersebut dikhususkan bagi yang mengalami sakit perut. Nasi putih masuk ke dalam makanan yang direkomendasikan.
"Jika kamu sakit perut, salah satu makanan yang mudah ditoleransi dan dicerna adalah nasi putih," tutur Ehsani.
3. Gula Darah Melonjak
Jika Anda mengonsumsi nasi yang begitu banyak, ada efek negatif yang perlu diwaspadai. Makan nasi setiap hari bisa menyebabkan gula darah melonjak.
Kondisi itu disebabkan karena proporsi karbohidrat yang lebih tinggi dibandingkan dengan protein, lemak dan dua makro lainnya. Bahkan satu porsi nasi saja bisa meningkatkan kadar gula darah.
Karenanya disarankan untuk lebih mengurangi porsi makan nasi. Selain itu, makan nasi akan lebih baik diimbangi dengan sayuran untuk mendapatkan asupan serat.
4. Meningkatkan Konsumsi Arsenik
Arsenik merupakan senyawa kimia yang secara alami ada di tanah dan di air. Mengonsumsi nasi setiap hari juga bisa menyebabkan meningkatnya pengonsumsian arsenik.
Seperti yang dikatakan WHO, paparan arsenik dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dari waktu ke waktu. Untuk mengurangi itu, disarankan memilih beras yang ditanam dengan arsenik yang rendah.
Salah satu jenis beras basmati yang dari India, Pakistan, dan California bisa jadi salah satu pilihannya. Pastikan untuk mencuci bersih sebelum dimasak.
5. Meningkatkan Risiko Sindrom Metabolik
Dalam penelitian, korelasi antara pengonsumsian nasi setiap hari dengan risiko terkena sindrom metabolik. Ini merupakan kondisi yang bisa meningkatkan jantung, stroke dan diabetes tipe 2.
Para peneliti menjelaskan, risiko terkena sindrom metabolik itu bisa sampai 30% lebih tinggi. Karenanya peneliti menyarankan untuk mengganti nasi dengan biji-bijian lainnya.
Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya di sini.