Tipu Daya Guru Cabul di Bandung Bermodus Beri Ilmu

Round-up

Tipu Daya Guru Cabul di Bandung Bermodus Beri Ilmu

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 28 Mei 2023 15:00 WIB
ilustrasi anak trauma
Ilustrasi kekerasan terhadap anak (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Bandung -

Aksi pencabulan santri yang dilakukan guru ngaji kembali terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, korban dalam kejadian ini mencapai 13 orang, satu di antaranya sudah dinikahi oleh pelaku.

Pelaku berinisial AR yang juga merupakan Panwas Kecamatan Cilengkrang sudah diamankan pihak kepolisian. Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami motif dalam kejadian ini.

Gugum (54) salah satu orang tua korban mengatakan, kejadian bermula saat dirinya pindah rumah ke wilayah tersebut pada tahun 2021 silam. Kemudian anaknya belajar mengaji di tempat pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau anak saya pernah pas pulang ngaji. Terus jatuh di depan tempat ngaji. Ada luka di kakinya. Pas diobatin, tangan si pelaku malah megang kemana-kemana," kata Gugum, saat ditemui detikJabar di kediamannya, Selasa (23/5/2023).

Setelah itu anaknya keluar dari tempat pengajian tersebut. Pasalnya si pelaku selalu menghubungi anaknya lewat telepon.

ADVERTISEMENT

"Anak saya ngaji di sana terus baru dua bulan dikeluarin karena si pelaku itu sering neleponin nanyain udah makan atau belum, setiap malam, belum lagi ada kejadian seperti itu. Waktu itu istri saya diam tidak bersuara karena merasa sebagai orang baru," ungkap.

Di kalangan warga, AR dikenal sebagai orang yang genit dan mesum terhadap lawan jenis. Semua aksi pelaku mulai terungkap saat ada salah satu anak yang dinikahi pelaku.

"Karakternya pelaku sering pegang-pegang ke muridnya. Awal ketahuan Jumat kemarin ada anak yang dinikahkan dengan pelaku atas inisiatif RW, katanya untuk menutupi aib," ujarnya.

"Kemudian ada tokoh pemuda yang datang ke saya bilang, 'kenapa kok begini,'. Terus saya bilang 'biarkan dulu,' tapi si tokoh pemuda itu bilang anaknya di lecehkan," tambahnya.

Setelah itu para orang tua korban berkumpul dan menunggu momen yang tepat. Kemudian beberapa waktu kemudian para orang tua merasa geram dengan aksi bejad pelaku.

"Akhirnya kami datangi dia, terus digebugin, sama ayah dari para korban yang sudah geram. Setelah itu langsung semuanya bersuara. Ternyata sampai hari ini korbannya ada 12 anak," ucapnya.

Korban notabene anak di bawah umur dari ukuran 8-14 tahun. Bahkan satu korban yang hamil kondisinya cukup mengkhawatirkan karena tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

Modus Pelaku

Pelaku melakukan aksinya di kediamannya saat anak-anak tersebut belajar mengaji. Di sela-sela waktu ngaji kadang suka ngajak satu anak ke ruangan yang berbeda lalu ngaji berdua. Setelah itu pelaku suka bilang mau kasih doa ke korbannya, biar pinter dan banyak yang suka.

"Melakukan itu dari tiga tahun yang lalu. Jadi sering ketahuan, tapi dilepasin juga, aneh saya juga," ucap Gugum.

Dari Kementerian Sosial telah datang dan melakukan pengecekan terhadap kondisi korban. Kemudian para korban pun langsung didampingi untuk melakukan pelaporan ke polisi. Kejadian ini sudah dilaporkan ke Satreskrim Polresta Bandung.

Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Oliestha Ageng Wicaksana membenarkan adanya laporan terkait peristiwa tersebut. Bahkan menurutnya pelaku telah diamankan polisi.

"Iyah sudah ada laporan dan (pelaku) sudah ditangkap," kata Oliestha, melalui pesan singkat, Selasa (23/5).

Oliestha menyebut, korban yang telah melakukan pelaporan hanya satu orang. Pihaknya mendorong para korban lainnya untuk melakukan pelaporan ke Polresta Bandung. "Yang laporan baru satu. Kalau ada yang merasa menjadi korban silahkan ke Polresta untuk membuat laporan dan dimintai keterangan," ujarnya.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, korban dalam kejadian ini bertambah menjadi 13 orang. Kasus ini akan dilakukan konferensi pers di Mapolresta Bandung, Senin (29/5/2023) besok.

"Iya Cilengkrang korbannya 13 orang, satu yang disetubuhi dinikahin. Senin rilis ya," ujar Kusworo.

(wip/yum)


Hide Ads