Warga Majalengka Jadi Korban Kapal Tenggelam di Samudera Hindia

Warga Majalengka Jadi Korban Kapal Tenggelam di Samudera Hindia

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Selasa, 23 Mei 2023 17:56 WIB
Orang tua korban tunjukkan foto Muhammad Rivaldi
Orang tua korban tunjukkan foto Muhammad Rivaldi (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Salah satu korban tenggelamnya kapal penangkap ikan berbendera China dipastikan merupakan warga Kabupaten Majalengka. Warga 'Kota Angin' tersebut bernama Muhammad Rivaldi (20).

Rivaldi berasal dari Desa Bongas Kulon, Sumberjaya, Majalengka. Ia menjadi salahsatu korban bersama 38 Anak Buah Kapal (ABK) kapal Peng Yuan Yu 028 dikabarkan tenggelam di samudera Hindia, pada Selasa (16/5/2023).

Orang tua Muhammad Rivaldi, Anto (52) mengaku, mendapatkan kabar anaknya menjadi korban kapal tenggelam dari perusahaan yang memberangkatkannya bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Info awalnya saya langsung dari PT, saya dipanggil langsung waktu hari Jum'at itu (19/5/2023), PT mengatakan bahwa atas nama Muhamad Rivaldi menjadi salah satu korban kapal tenggelam, di situ disertai juga nama kapal dan nomor registrasi nya tapi saya lupa nomornya," kata Anto kepada detikJabar, Selasa (25/5/2023)

Anto melanjutkan, Anak bungsunya tersebut berangkat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) sejak tahun 2022 itu melalui sebuah perusahaan di Cirebon, dan memberi kabar akan pulang pada 24 Mei kemarin.

ADVERTISEMENT

"Rivaldi tiga bersaudara, dia anak ketiga, berangkat bekerja ke luar negeri pada 2022 lalu, dan bekerja di kapal di China," ungkap Anto.

Sementara, Perangkat Desa Bongas Kulon, juga membenarkan jika ada warganya yang menjadi korban kapal tengelam.

Ditemui di rumah korban, Tasdik pun telah mengkonfirmasi kepada pihak keluarga bahwasanya benar ada warganya yang menjadi korban kecelakaan kapal tersebut.

"Betul, konfirmasi dari pihak keluarga sekaligus dari pihak PT, bahwa salah satu warga kita atas nama Muhammad Rivaldi putranya dari Bapak Anto merupakan warga kami yang ikut dalam pelayaran menggunakan kapal China," ujar Tasdik.

Namun, kata dia, pemerintah desa sampai saat ini belum menerima laporan secara resmi dari pemerintah. Baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

"Kami berharap tentu bantuan dari Pak Bupati Majalengka atau pemerintah pusat agar warga kami yang ikut tenggelam di Samudera Hindia ini bisa segera ditemukan dalam keadaan apapun," ucapnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads