Keluarga Tolak Autopsi Bocah Kelas 2 SD yang Tewas Diduga Dikeroyok

Keluarga Tolak Autopsi Bocah Kelas 2 SD yang Tewas Diduga Dikeroyok

Siti Fatimah - detikJabar
Minggu, 21 Mei 2023 20:00 WIB
Poster
Kekerasan pada anak (Foto: Edi Wahyono)
Sukabumi -

Seorang siswa laki-laki berinisial MH (9) kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Sukabumi meninggal dunia setelah diduga menjadi korban pengeroyokan. Polisi pun turun tangan untuk mengusut dugaan kasus tersebut.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Setidaknya sudah ada tiga saksi yang sudah diperiksa termasuk keluarga dan orang tua korban.

"Kami masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Sampai saat ini baru tiga saksi yang kami periksa dan masih dalam pemeriksaan," kata Yanto kepada awak media di Mapolres Sukabumi Kota, Minggu (21/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, sejauh ini keluarga korban menolak untuk pemeriksaan autopsi kepada jasad MH yang sudah dimakamkan. Meski demikian, pihaknya akan membujuk keluarga agar kasus ini dapat terungkap.

"Kita lihat ke depannya, karena tadi pun kami sudah memberikan imbauan kepada orang tuanya untuk dilakukan autopsi namun saat ini masih menolak dan dibuatkan dalam surat pernyataan. Tetapi untuk memastikan terhadap peristiwa ini, kami akan berupaya mengimbau keluarganya untuk dilakukan autopsi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ditanya soal pemeriksaan terduga pelaku pengeroyokan, Yanto menuturkan, hal itu akan dilakukan setelah pemeriksaan saksi keluarga korban. Dia juga akan meminta keterangan dari pihak sekolah.

"Dari pihak korban terlebih dahulu baru nanti akan dilakukan pemeriksaan saksi-saksi lain (keluarga dan terduga pelaku serta pihak sekolah)," sambungnya.

"Kami akan melakukan pemeriksaan terus hingga menemukan titik terang," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, nasib malang menimpa seorang siswa sekolah dasar di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Ia diduga menjadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya.

Kabar itu dikonfirmasi HY (52) selaku kakek korban. HY mengungkapkan, mulanya keluarga membawa MH ke rumah sakit karena mengeluh sakit pada badannya.

"Kalau dari pihak keluarga kan kita nggak tahu korban penganiayaan, kita keluarga nyangka itu istilahnya penyakit saja karena pas dibawa ke rumah sakit dadanya sesak, nafasnya sesak, tulang punggung dan dadanya sakit," kata HY kepada awak media di rumah duka wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/5/2023).

Menurutnya saat itu korban enggan mengungkapkan peristiwa pengeroyokan yang dialami. Korban baru mengaku setelah berbicara dengan dokter yang menangani di rumah sakit.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads