Cuaca Panas Bikin Ribuan Ayam Milik Lili Mati, Sisa 5 Ekor di Kandang

Kabupaten Purwakarta

Cuaca Panas Bikin Ribuan Ayam Milik Lili Mati, Sisa 5 Ekor di Kandang

Dian Firmansyah - detikJabar
Minggu, 21 Mei 2023 11:15 WIB
Peternak di Purwakarta menanggung rugi usai ribuan ekor ayam petelur mati gegara cuaca panas
Peternak di Purwakarta menanggung rugi usai ribuan ekor ayam petelur mati gegara cuaca panas (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Purwakarta -

Nasib pahit dialami oleh Lili Abdullah. Ribuan ekor ayam petelur miliknya mati massal dan kini hanya tersisa lima ekor saja di kandangnya.

Lili merupakan petani ayam petelur yang tinggal di Desa Cicadas, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Menurut Lili, ayamnya mati massal diduga karena faktor cuaca yang panas. Kondisi cuaca inilah yang bikin ayam miliknya sakit dan mati dalam kurun waktu satu bulan.

"Akibat dari cuaca panas sekarang hampir semua ayam mati. Sejak memulai beternak saya baru mengalami kondisi seperti ini, 80 persen ayam mati" ujar Lili ditemui di kandangnya, Minggu (21/05/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lili memiliki 1.500 ekor ekor ayam. Sebanyak 80 persen atau 1.200 ekor ayam mati. Sementara sisanya 295 ekor dijual sebagai ayam pedaging. Sementara 5 ekor kini masih ada di kandangnya.

"Untuk menekan kerugian, saya memutuskan menjual ayam petelur yang tersisa di kandang sebagai ayam afkiran atau ayam pedaging, Pasalnya, jika terus di pertahankan, seluruh ayam dipastikan akan mati akibat cuaca panas," katanya.

ADVERTISEMENT

Kematian massal ayam petelur ini membuat Lili menanggung rugi hingga Rp 300 juta. Lili tak kapok. Dia berencana akan kembali membeli ternak ayam petelur saat kondisi cuaca kembali normal.

"Hal ini tentunya dilakukan saat kondisi cuaca kembali membaik serta harga pakan sudah kembali di harga rasional. Pakan yang mahal ditambah banyaknya peternak yang menghentikan sementara produksinya, ditengarai menjadi salah satu penyebab utama tingginya harga telur ayam di pasaran saat ini," ucap Lili.

Lili mengaku kondisi ini baru yang pertama dia rasakan. Kondisi cuaca panas dirasakan cukup parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini diperparah dengan kenaikan tepung konsentrat dan jagung, yang menjadi bahan utama untuk pakan ayam.




(dir/dir)


Hide Ads