Tembok Penahan Tanah Ambruk Timpa Rumah-Mushola di Cianjur

Tembok Penahan Tanah Ambruk Timpa Rumah-Mushola di Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 18 Mei 2023 23:55 WIB
TPP Ambruk timpa bangunan di Cianjur.
TPT Ambruk timpa bangunan di Cianjur (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar).
Cianjur -

Tembok Penahan Tanah (TPT) Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Pasirsembung ambruk dan menimpa tiga bangunan di Kampung Kandangsapi, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kamis (18/5/2023) malam.

Informasi yang dihimpun detikJabar, tembok setinggi 8 meter dengan panjang 10 meter itu ambruk sekitar pukul 19.00 WIB.

Hilman (26), penghuni kontrakan mengatakan, sebelum TPT ambruk terdengar suara seperti bangunan yang akan runtuh. Dia dan keluarga pun langsung berlari keluar rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak lama kemudian, TPT yang terdiri dari batuan besar itu ambruk.

"Awalnya terdengar suara. Kemudian saya, istri dan anak lari ke tempat aman. Baru beberapa meter berlari, tembok (TPT) TPAS yang berada di belakang rumah saya ambruk," kata dia saat ditemui di lokasi kejadian, Kamis (18/5).

ADVERTISEMENT

Menurut dia, tembok tersebut menimpa dua bangunan kontrakan, sebuah mushola, dan MCK. Beruntung tidak ada korban, lantaran penghuni kontrakan berhasil menyelamatkan diri dan mushola serta MCK tengah sepi.

"Biasanya jam segitu yang mandi di MCK dan yang salat di mushola banyak. Tapi tadi sedang sepi. Jadi tidak ada korban. Tapi kontrakan temboknya jebol, sedangkan mushola dan MCK ambruk rwta dengan tanah," kata dia.

Jamaludin (44), pemilik kontrakan mengatakan tembok tersebut sudah lama miring. Warga pun sudah mengingatkan agar TPT tidak dibangun terlalu tinggi.

"Tembok itu dibangun di tepian sungai. Tanahnya labil. Sudah diingatkan agar tidak terlalu tinggi dibangunnya. Atau pondasinya diperkuat. Tapi tidak direspon omongan warga. Akhirnya kejadian malam ini temboknya ambruk, menimpa kontrakan, MCK, dan mushola," ucap dia.

Menurutnya saat ini tembok yang ambruk sedang penanganan menggunakan alat berat. Sedangkan penghuni kontrakan rencananya akan mengungsi sementara ke rumah kerabatnya.

"Yang ngontrak mengungsi ke saudaranya. Karena kan temboknya hancur. Ditambah punya anak yang bayi. Khawatir ada kejadian susulan, karena di bagian lain TPT tersebut juga miring," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads