Seorang pria asal London, Inggris, dilaporkan mengalami gagal ginjal karena hobi mengonsumsi minuman berenergi. Dilansir detikFood, berdasarkan keterangan rumah sakit, pria tersebut terbiasa minum 2 liter minuman berenergi setiap harinya selama beberapa tahun terakhir.
Mengutip Ladbible (16/5), pria tersebut tiba-tiba tumbang dan alami gagal jantung. Menurut dokter di London yang merawatnya secara intensif, ada beberapa gejala fatal yang dialaminya. Mulai dari nafas yang tersengal-sengal, kesulitan bernafas saat tiduran hingga penurunan berat badan yang berbahaya.
Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan, ditemukan juga bahwa pria tersebut mengalami gangguan pencernaan, tremor hingga penyempitan pembuluh darah menuju jantung. Menurut penjelasan dokter tersebut hal ini disebabkan oleh kandungan kafein yang ada dalam minuman berenergi memberikan stimulasi yang berlebihan pada jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya yang sudah diambang kesadaran langsung dilarikan ke ruangan ICU untuk menjalani berbagai prosedur perawatan dan mengembalikan kesehatannya. Penanganan yang cepat membuat nyawa pria tersebut akhirnya berhasil diselamatkan oleh tim dokter.
"Aku masih ingat bagaimana rasanya dilarikan ke ICU. Pengalaman ini benar-benar sangat membuat trauma untuk beberapa alasan. Pertama, aku meracau dan sempat lupa bagaimana caranya aku datang ke ICU. Kemudian secara konstan aku kesulitan bergerak maupun berbicara. Aku bahkan tak bisa tidur selama beberapa hari," ungkap pasien tersebut menjelaskan kondisinya saat masih di rumah.
Para tenaga kesehatan yang menanganinya sangat menyayangkan hal yang terjadi mengingat pasien mereka masih berusia sangat muda. Bahkan setelah semua pemeriksaan selesai dilakukan gangguan serta komplikasi yang dialami pasiennya karena minuman berenergi semakin terungkap.
Tak hanya gagal jantung, pasien itu juga mengalami gagal ginjal yang kronis. Secara khusus ia disebut membutuhkan transplantasi jantung dan ginjal jika ingin hidup lebih lama.
Salah satu cara untuk mencegah kerusakan yang semakin fatal adalah dengan mengonsumsi obat-obatan secara rutin dan berhenti minum-minuman berenergi. Selama beberapa waktu ke depan, pasien tersebut berjanji akan berhenti konsumsi minuman berenergi dan tim dokter akan melakukan pemeriksaan secara berkala.
Sekadar diketahui, minuman berenergi seringkali dipercaya sebagai pembantu untuk produksi energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Namun banyak orang yang menyalahgunakannya dengan mengonsumsi secara berlebihan dan memberi efek buruk untuk kesehatan.
Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya di sini.