5 Ketua Partai NasDem di Majalengka Mundur!

5 Ketua Partai NasDem di Majalengka Mundur!

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Senin, 08 Mei 2023 23:39 WIB
5 ketua Partai NasDem dan satu anggota DPRD Majalengka dari Partai NasDem mundur pada Senin (8/5/2023) malam.
5 ketua Partai NasDem dan satu anggota DPRD Majalengka dari Partai NasDem mundur pada Senin (8/5/2023) malam. (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka -

Enam kader penting Partai NasDem di Kabupaten Majalengka menyatakan mundur dari partai tersebut pada Senin (8/5/2023) malam. Satu kader merupakan anggota DPRD Kabupaten Majalengka, lima lainnya adalah ketua DPC.

Salah satu yang membetot perhatian dari mundurnya mereka adalah Dasim Raden Pamungkas. Pasalnya ia kini aktif sebagai anggota Komisi I di DPRD Majalengka. Selain itu, Dasim merupakan penyumbang suara terbanyak di Pileg 2019 untuk Partai NasDem di Majalengka.

Dasim mengutarakan pengunduran dirinya karena dinamika yang terjadi. Meski dengan berat hati, Dasim mengaku harus mundur lantaran ada yang tak beres di tubuh Nasdem, khususnya soal penempatan di dapil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab ia mendadak ditempatkan di daerah pemilihan (dapil) 5. Sedangkan sebelumnya ia ditempatkan di dapil 4 yang membuatnya bisa menjadi anggota dewan. Pergeseran dapil itu dilakukan mendadak.

"Saya tidak diajak musyawarah, tiba-tiba, ujug-ujug, waktunya tidak jauh hari, sehingga itu merupakan tindak Ketua DPD yang tidak melaksanakan amanah," kata Dasim kepada detikJabar.

ADVERTISEMENT

Belakangan, ia mendapat informasi namanya terancam tidak tercatat dalam pencalonan Partai NasDem di Pileg 2024. Padahal, kata dia, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh selalu mengingatkan kader incumbent harus terus menjaga kursinya dan bersosialisasi agar kursinya tidak lepas.

"Yang kedua, saya mendapatkan informasi dan memiliki data yang akurat, hari Rabu kemarin, Ketua DPD Partai Nasdem menyampaikan kepada forum rapat para bacaleg, dia mengajak para bacaleg untuk membuat berita acara penolakan saya, untuk tidak menjadi bacaleg di setiap dapil, baik dapil 4 atau dapil 5," jelasnya.

Tak cukup sampai di situ, ada alasan lain yang membuat Dasim makin kecewa. Sehingga ia mantap mundur dari Partai NasDem.

"Ketiga tadi siang, saya mendapatkan informasi dari orang yang bisa saya percaya di DPP, bahwa nama saya dalam usulan draf yang disampaikan ke DPP untuk menjadi SK DPP yang ditandatangani oleh Ketua Umum, nama saya sudah tidak ada di daftar bacaleg. Berarti saya punya kesimpulan Partai NasDem Kabupaten Majalengka sudah tidak membutuhkan saya," bebernya.

Ia sendiri tidak mempermasalahkan jika harus pindah dapil pada pileg mendatang. Namun tidak dengan cara mendadak seperti sekarang.

"Kalau dibicarakan jauh-jauh hari saya siap. Sebagai kader partai, petugas partai saya siap, tapi kalau ujug-ujug kan sudah sulit waktunya sudah tidak ada," ujar Dasim.

Di waktu yang sama, mundurnya Dasim diikuti lima Ketua DPC Partai NasDem di Majalengka. Kelima ketua itu berasal dari wilayah Kecamatan Cigasong, Argapura, Talaga, Sukahaji, dan Banjaran.

Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Sukahaji Damas menyatakan alasan mundur dari partai karena hubungan emosional antara dirinya dengan Dasim.

5 ketua Partai NasDem dan satu anggota DPRD Majalengka dari Partai NasDem mundur pada Senin (8/5/2023) malam.5 ketua Partai NasDem dan satu anggota DPRD Majalengka dari Partai NasDem mundur pada Senin (8/5/2023) malam. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

"Alasan saya mundur, karena secara pribadi saya masuk di Partai NasDem dibentuk dan diarahkan oleh beliau Pak Dasim. Sementara saya dapat laporan saya dapat kabar beliau, mengundurkan diri dari Partai NasDem," ucap Damas.

"Saya tanpa paksaan dan dorongan dari siapapun, saya ikut keputusan beliau, karena selama ini saya ikut NasDem itu lihatnya figur beliau," jelas Damas.

Sementara itu, Wakil Bidang OKK Partai Nasdem Majalengka Widi Permana membenarkan mundurnya sejumlah kader partainya itu. Sebagai bagian dari kesekretariatan, ia menerima berkas pengunduran diri dari yang bersangkutan.

"Setelah itu mungkin setelah saya terima ini, akan saya tidaklanjuti, akan saya laporkan kepada pimpinan partai. Sebagai simbolis pengunduran diri memberikan surat pernyataan dan juga KTA dan kami terima. Yang bersangkutan sudah fiks mundur ditandatangani dan saya pun selaku penerima saya pun tandatangani," jelas Widi.

Halaman 2 dari 2
(orb/orb)


Hide Ads