Jabar Hari Ini: Terbongkarnya Motif Pelajar Hina Nabi di Sukabumi

Jabar Hari Ini: Terbongkarnya Motif Pelajar Hina Nabi di Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 08 Mei 2023 22:00 WIB
Poster
Kejahatan media sosial (Foto: Edi wahyono)
Bandung -

Ragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Senin (8/5/2023). Dari mulai pengunduran diri Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar, hingga hewan yang memangsa ternak di Ciamis.

Berikut rangkuman peristiwa yang memberitahu perhatian publik di Jabar.

Wakil Ketua DPD Demokrat Jabar Mundur

Riuh kader Partai Demokrat di Jabar mengundurkan diri terus berlanjut. Kali ini giliran Didin Supriadin, Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jabar yang memilih hengkang dari partai berlambang bintang mercy itu.

Dalam surat pengunduran diri Didin Supriadin yang diterima detikJabar, Senin (8/5/2023), Didin menyatakan mundur tertanggal 6 Mei 2023 sekaligus mencabut berkas pendaftaran bakal calon anggota legislatif. Surat itu juga dia tandatangani di atas meterai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui surat ini, saya bermaksud untuk mengajukan surat pengunduran diri sebagai anggota Partai Demokrat sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Anggaran Dasar Partai Demokrat terkait pemberhentian anggota," tulis Didin dalam suratnya.

"Saya ucapkan terimakasih kepada Ketua Umum Partai Demokrat beserta segenap jajaran pengurus DPP, DPD dan DPC Partai Demokrat yang selama ini telah memberikan kesempatan kepada saya menjadi bagian dari keluarga besar Partai Demokrat selama kurang lebih 20 tahun," lanjut bunyi surat tersebut.

ADVERTISEMENT

Saat dikonfirmasi, Didin membenarkan perihal pengunduran dirinya dari Partai Demokrat. Didin mengatakan jika keputusannya undur diri lantaran menganggap ada hal yang tak wajar dengan kebijakan yang berlaku di DPD Partai Demokrat Jabar soal pencalegan.

"Semuanya benar, jadi apa yang saya tulis di kronologis menyangkut saya mengundurkan diri keanggotaan Partai Demokrat, termasuk pencabutan berkas pencalegan kemarin benar semua," kata Didin saat dikonfirmasi melalui telepon.

"Jadi saya melihat dalam proses pencalegan di Partai Demokrat sepengalaman diri dari awal sampai saat ini, baru kali ini agak aneh," ujarnya.

Laptop Penista Agama Dimusnahkan

Tentu sebagian orang masih ingat dengan M Kace terpidana kasus penistaan agama yang dihukum 6 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Bandung pada Juni 2022 lalu. Sebelumnya M Kace sempat disidang di Pengadilan Negeri Ciamis dan divonis 10 tahun penjara.

Kasusnya kini sudah inkrah, Kejaksaan Negeri (Kejari) Ciamis pun kini memusnahkan barang bukti kasus M Kace. Yakni berupa 1 buah laptop, 2 ponsel, rekorder dan flashdisk. Barang-barang tersebut sebelumnya dilakukan oleh M Kace untuk melakukan tindak pidananya.

Barang bukti laptop itu dimusnahkan dengan cara dihancurkan menggunakan pemukul hingga pecah dan rusak. Berikut juga dengan dua buah ponsel dan flashdisk. Pemusnahan dilaksanakan di halaman parkir Kejari Ciamis bersamaan dengan barang bukti tindak kejahatan lainnya, Senin (8/5/2023).

Laptop yang digunakan oleh M Kace ternyata bukan laptop istimewa dengan spesifikasi tinggi. Melainkan hanya netbook berukuran 10 inchi merek Axio Pico M1110 dengan prosesor Intel Atom. Laptop tersebut digunakan Kace untuk membuat konten YouTube.

Sekadar informasi, M Kace tetap terbukti bersalah melakukan penyiaran berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan masyarakat. Dia dikenakan Pasal 14 ayat (1) UU RI nomor 1 Tahun 1964 tentang peraturan hukum pidana Jo Pasal 64 ayat (1) KUHPidana UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

"Kita musnahkan barang bukti yang telah memiliki kekuatan hukum tetap dari Oktober 2022-Februari 2023. Termasuk barang bukti M Kace yang mungkin sama-sama kita ketahui yang menjadi sarana buat melakukan tindak pidananya. Hari ini kita musnahkan," ujar Kasi Pengelolaan Barang Bukti Kejari Ciamis Adi Pramono.

Selain barang bukti milik M Kace, Kejari Ciamis juga memusnahkan barang bukti puluhan ponsel, pakaian, puluhan botol miras, 18 ribu butir obat heximer, serta narkotika seperti ganja dan sabu-sabu.

"Memang untuk pemusnahan kali ini tidak terlalu banyak dibanding tahun sebelumnya. Tapi obat-obatan yang paling banyak mencapai 18 ribu butir heximer.

Pelaksanaan pemusnahan barang bukti ini dihadiri unsur Forkopimda Ciamis, Dandim 0613 Ciamis dan Kapolres Ciamis.

Polemik Tarif Jalan Rumah Surga Cianjur

Curhatan pengendara yang diminta uang tiket saat melalui jalan desa yang melintasi rumah 'surga' Abah Jajang viral di media sosial. Meski tidak untuk wisata ke rumah 'surga', petugas tiket tetap meminta pengendara tersebut membayar.

Dalam postingan yang diunggah akun Om Brewok di grup Facebook Urang Pasirkuda itu, disebutkan jika pemilik akun Om Brewok sedang memancing dan makan-makan bersama temannya dari Bandung ke Cianjur.

Saat pulang, dirinya melalui jalan desa Kerangjaya yang kebetulan melintasi rumah Abah Jajang. Ketika masuk gapura desa tepatnya di dekat sekolahan, rombongan Om Brewok yang hendak melintas tiba-tiba dicegat oleh beberapa pemuda.

Pemuda tersebut meminta rombongan tersebut untuk membayar tiket wisata rumah viral Abah Jajang. Meskipun sudah menjelaskan bahwa dirinya hanya melintas, tetapi pemuda tersebut tetap meminta rombongan itu membayar tiket. Lantaran tidak ingin terjadi perdebatan, dirinya membayar tiket untuk 10 orang.

"Kan kita niat nya lewat aja kenapa harus beli tiket? dan terus saya lewat sana sering, kenapa nunggu viral dl terus harus bayar biar bisa lewat. Kecuali kalau saya beli tiket,karna saya dan temen-teman poto di rumah mbah Jajang untuk menjaga lingkungan mbah Jajang atau parkir di sekitar sana ga jadi masalah, ini cuman lewat doang kena pajak 5rb," tulis akun Om Brewok dalam postingannya.

Dia menambahkan kejadian itu membuat dia dan temen-temen kecewa untuk kembali kesana. Menurutnya, dibandingkan harus membayar Rp 5.000, dirinya lebih memilih untuk mengeluarkan uang lebih sekitar Rp 10 ribu- Rp 15 ribu untuk tiket masuk Curug Citambur dan menikmati langsung Curug Citambur dari dekat.

"Mending sedikit mengeluarkan uang lebih 10rb atau 15rb menikmati langsung CURUG nya, pemandang dapat puas iya. mungkin itu aja semoga kepada pengurus tiket ini,bisa lebih bijak lagi dalam melakukan sesuatu," tambahnya.

Senada, akun Facebook Ega Riana, yang mengaku masih warga Kecamatan Pasirkuda mengaku juga mengalami hal serupa. Dia diminta bayar tiket meskipun sekadar melintas.

"Saya mengalami hal tersebut. Diminta tiket padahal hanya melintas. Saya selaku warga Pasirkuda jadi susah kalau harus bayar juga hanya untuk melintas," ungkapnya dalam kolom komentar.

Sementara itu, Sekretaris Desa Karangjaya Sutisna, mengatakan rumah 'surga' Abah Jajang memang diberlakukan tiket masuk sejak awal libur lebaran Idul Fitri.

Menurutnya rumah viral tersebut menjadi objek wisata baru yang dikelola oleh desa dengan dibantu karangtaruna.

"Iya diberlakukan tiket sejak awal libur Lebaran. Dasarnya Perdes nomor 1 tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2023. Di sana diatur juga terkait pendapatan desa. Besaran tiketnya Rp 5.000 per orang," kata dia saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Menurutnya pendapatan dari tiket dibagi lima, yakni untuk pengelola, Abah Jajang, pendapatan desa, Karangtaruna Desa, serta kebersihan kesehatan dan pemeliharaan.

"Untuk Abah Jajang 10 persen dari penghasilan tiket. Selebihnya dibagi empat untuk desa hingga pengelola," ujar dia.

Dia menegaskan apabila tiket itu hanya diberlakukan untuk wisatawan yang berkunjung ke rumah Abah Jajang. Sedangkan untuk warga yang sekedar melintas tidak dikenakan tiket atau biaya apapun. Sutisna berdalih pengendara yang dimintai tiket tersebut disebabkan salah paham.

"Memang tiketnya itu diberlakukan di dua akses masuk jalan desa. Tapi hanya untuk yang berwisata, bukan yang melintas. Kalau yang pengendara dikenakan tiket itu karena salah paham dari petugas tiket," kata dia.

Menurutnya petugas tiket tersebut sudah diberi pembinaan oleh pemerintah desa dan Dinas Pariwisata Kabupaten Cianjur.

"Sudah dibina petugas tiketnya. Jadi ditanya dulu yang lewat, kalau hanya melintas dipersilakan dan yang berwisata ke rumah Abah Jajang baru dikenakan tiket," ucap dia.

Di sisi lain, Camat Pasirkuda Irvan, mengatakan pihaknya sudah menelusuri postingan viral terkait keluhan pengendara yang ditagih tiket padahal sekadar melintas.

"Sudah diminta penjelasannya. Mungkin karena itu jalan kecil dan jalan desa, sehingga dianggapnya akan wisata. Sudah dibina petugasnya, karena itu jalan umum," ucap dia.

Kasi Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya, mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti postingan keluhan warga yang diminta membayar tiket padahal sekadar melintas.

"Kita tindaklanjuti, nanti dari anggota cek ke lokasi dan ke pengelolanya," pungkasnya.

Edo Febriansah Gabung Persib

Persib Bandung mengumumkan pemain anyar keduanya yakni Edo Febriansah. Sebelumnya, Edo bermain untuk RANS Nusantara FC pada musim 2022/2023.

Persib mengumumkan perekrutan Edo melalui ofisial media sosialnya. Tak jauh berbeda dengan Ryan Kurnia, video perekrutan Edo juga menampilkan catatan apiknya selama membela RANS Nusantara.

Persib mengontrak bek kiri itu dengan durasi dua tahun. Sebelumnya, Edo memang dirumorkan dilirik Persib.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan pemain kelahiran Kediri, 25 Juli 1997 ini direkrut atas rekomendasi tim pelatih untuk memperkuat lini pertahanan.

"Kita selalu bergerak dari rekomendasi tim pelatih. Syukurlah, kita bisa menjalin kesepakatan dengan pemain yang dibutuhkan tim pelatih," kata Teddy dalam keterangan yang diterima, Senin (8/5/2023).

Edo juga pemain yang jadi andalan Timnas Indonesia. Sepanjang musim lalu, Edo tampil dalam 25 pertandingan bersama RANS Nusantara dengan kontribusi 5 gol dan 5 assist.

Sebelum berbaju RANS Nusantara, Edo mematangkan diri dari kompetisi kasta kedua bersama PS Bengkulu (2017), Persiwa Wamena (2018), dan Persik Kediri (2019).

Setelah membantu mempromosikan Persik ke kompetisi Liga 1, Edo bergabung dengan Persita Tangerang di kompetisi Liga 1 tahun 2020. Selama dua musim bersama Persita, Edo tampil dalam 25 pertandingan dengan sumbangan 4 gol.

Alasan Santri Sukabumi Hina Nabi

Seorang santri laki-laki berusia 14 tahun terpaksa berhadapan dengan hukum usai aksinya menyebarkan rekaman suara yang diduga menghina Nabi Muhammad. Dalam rekaman suara itu dia mengaku pernah mabuk dengan Nabi Muhammad, adik dajjal hingga pernah berpesta dengan 25 Nabi.

Polres Sukabumi Kota pun bergerak untuk mengamankan santri tersebut. Pelajar kelas 1 Madrasah Tsanawiyah itu pun dimintai keterangan soal alasannya membuat konten tersebut.

"Memang dari pengakuan dia, dia iseng untuk lucu-lucuan. Tapi ini untuk pembelajaran kita semuanya buat anak-anak juga, orang tua harus turut peduli. Jangan dianggap lucu, itu akan menjadi malapetaka," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo kepada detikJabar, Senin (8/5/2023).

Dia mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan masalah itu dengan ketentuan dan aturan yang belaku. Meski demikian, sang anak tak dilakukan penahanan namun tetap diamankan polisi.

"Kita sudah sesuai proses yang berlaku, intinya sekarang bapaknya memberikan pernyataan untuk menitipkan anaknya di sini, kita nggak tahan, supaya aman," ujarnya.

"Kita amankan di polres, ditemani orang tuanya, karena dapat info dia ada yang mau memukuli, (pengamanan) itu kita menjaga juga," sambungnya.

Saat ini, pihaknya sudah melakukan tes urin dan pemeriksaan beberapa saksi. Hasil tes urin menunjukkan jika santri itu negatif obat-obatan terlarang maupun minuman keras

"Negatif. Alhamdulillah, dari voice note dia bilang mabuk dan sebagainya. Sehingga kita laksanakan tes urin, hasilnya negatif," tutup Ari.

Sementara itu, Ketua III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Bidang Hukum dan Fatwa Apep Saefulloh mengatakan, ia sudah bertemu dengan terduga ABH penghina Nabi Muhammad. Menurutnya, sebelum kasus ini mencuat ke permukaan, terduga pelaku sudah bersyahadat ulang.

"Sudah, sudah bertemu di Polsek Cibeureum. Kemarin juga kalau nggak salah sudah ulang syahadat dengan kyai-kyai tempat kemarin itu untuk ijtihad kehati-hatian," ucap Apep.

Dia mengatakan, santri yang diduga menghina Nabi Muhammad itu termasuk pelajar yang kurang dari segi pendidikan. Pihaknya tak ingin membahas terlalu jauh dan menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian.

"Kita lihat dari faktor usia, dia itu masih 14 tahun dan juga bukan masalah kekeluargaan atau apa, menurut saya pembinaan harus dilakukan. Terakhir ketika orang masuk ke dalam penjara itu justru akan lebih buruk ke depannya, tapi kita lihat dulu hasil daripada BAP-nya, pemeriksaannya. Ketika dia menyimpangnya terlalu jauh maka tidak ada bisa istilah maaf," tegasnya.

6 Hewan Pemangsa Ternak Ciamis Ditembak Mati

Teror anjing liar yang sebelumnya dikabarkan ajag pemangsa belasan ternak domba masih membuat resah warga Desa Kawunglarang, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.

Pemerintah desa pun meminta bantuan penembak dari Perbakin untuk memburu kawanan anjing liar tersebut. Perburuan anjing liar itu masih terus dilakukan. Sebanyak 6 ekor anjing liar itu berhasil ditembak mati.

"Sejak hari pertama kejadian, masyarakat dibantu Perbakin masih memburu anjing liar itu. Pertama 10 penembak Diterjunkan, kemarin hari Minggu, masyarakat dibantu juga 8 orang penembak terjun," ujar Agus Sutia, Kasi Pemerintahan Desa Kawunglarang saat dihubungi detikJabar, Senin (8/5/2023).

Agus menerangkan perburuan itu pun membuahkan hasil. Penembak dari Perbakin dan masyarakat berhasil menembak mati 6 ekor anjing liar pemangsa domba tersebut. Namun diperkirakan masih ada kawanan anjing liar lainnya yang masih berkeliaran.

"Total ada 6 ekor anjing yang sudah ditembak mati. Diduga masih ada yang lain. Karena awalnya kami kira hanya 5 ekor. Tapi setelah 5 ekor dilumpuhkan, masyarakat masih ada yang melihat kawanan lainnya. Jadi diduga lebih dari 10 anjing liar yang menyerang ternak warga," ungkapnya.

Sejak kejadian, seluruh anjing peliharaan warga sudah dikandangkan tidak ada yang berkeliaran. Sehingga apabila ada yang berkeliaran, kemungkinan besar itu adalah anjing liar.

"Masyarakat saat ini masih resah, terutama yang punya ingon-ingon (ternak). Mengingat korban domba mencapai 17 ekor," tuturnya.

Agus menerangkan sejauh ini tidak ada lagi domba yang dimangsa. Setelah kejadian, warga berusaha mengamankan domba ke kandang dekat rumahnya masing-masing.

"Masih terus diburu sampai betul-betul tidak ada. Supaya masyarakat kembali tenang terutama yang punya ternak domba," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut warga Desa Kawunglarang, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, diresahkan kemunculan kawanan hewan ajag atau anjing hutan. Sebanyak 17 domba menjadi korban setelah dimangsa kawanan ajag tersebut.

Warga pun heran dengan munculnya kawanan ajag yang selalu memangsa domba pada malam hari itu. Sebab sebelumnya mereka belum pernah mendengar ada hewan tersebut di hutan atau kebun warga.

Kawanan anjing hutan itu menyasar kandang domba yang berada di hutan atau kebun, yang jauh dari permukiman warga. Ketika pemiliknya akan memberi pakan pagi hari, bangkai domba pun sudah tergeletak di dalam atau di luar kandang.

"Beberapa hari terakhir ini masyarakat di sini resah. Sudah tiga kali kawanan anjing itu muncul dan memangsa domba milik warga. Pertama 11 domba, lalu besoknya tiga domba, dan tadi malam tiga ekor domba," ujar Kepala Desa Kawunglarang Hamim saat ditemui di Kantor Desa Kawunglarang, Kamis (4/5/2023).

Halaman 2 dari 2
(sud/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads