Lucu-lucuan Hina Nabi Muhammad Berujung Serahkan Diri ke Polisi

Lucu-lucuan Hina Nabi Muhammad Berujung Serahkan Diri ke Polisi

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 09 Mei 2023 10:00 WIB
Poster
Ilustrasi. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Bandung -

Publik dihebohkan dengan tersebarnya suara rekaman seorang pemuda yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW. Video berdurasi 35 detik itu viral dan jadi perbincangan di media perpesanan.

Dilihat detikJabar, video tangkapan layar status WhatsApp itu menunjukkan gambar voice note berupa suara seorang pelajar. Total ada enam rekaman suara yang mengandung kalimat kasar dan diduga merendahkan Nabi Muhammad SAW.

Rekaman suara tersebut beredar pada status WhatsApp. Rekaman ini diduga suara seorang pelajar dari salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Sukabumi berinisial F.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada rekaman suara pertama, dia menyebut pernah mabuk bersama dengan Nabi Muhammad SAW. Kemudian, pelajar itu juga menuturkan jika dirinya merupakan adik Dajjal.

Di rekaman suara selanjutnya, dia mengaku berpesta dengan 25 Nabi. Hingga akhir rekaman, dia bertanya cara untuk masuk agama Konghucu.

ADVERTISEMENT

Sempat menuai kecaman, akhirnya pada Jumat (6/5/2023) malam santri berumur 14 tahun itu telah menyerahkan diri ke Polsek Cibeureum. Dia diantar oleh keluarganya dari wilayah Jampang, Kabupaten Sukabumi.

Ia terpaksa berhadapan dengan hukum usai aksinya. Pelajar kelas 1 Madrasah Tsanawiyah itu pun dimintai keterangan soal alasannya membuat konten tersebut.

"Memang dari pengakuan dia, dia iseng untuk lucu-lucuan. Tapi ini untuk pembelajaran kita semuanya buat anak-anak juga, orang tua harus turut peduli. Jangan dianggap lucu, itu akan menjadi malapetaka," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Ari Setyawan Wibowo kepada detikJabar, Senin (8/5/2023).

Dia mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan masalah itu dengan ketentuan dan aturan yang belaku. Meski demikian, sang anak tak dilakukan penahanan namun tetap diamankan polisi.

"Kita sudah sesuai proses yang berlaku, intinya sekarang bapaknya memberikan pernyataan untuk menitipkan anaknya di sini, kita nggak tahan, supaya aman," ujarnya.

"Kita amankan di polres, ditemani orang tuanya, karena dapat info dia ada yang mau memukuli, (pengamanan) itu kita menjaga juga," sambungnya.

Saat ini, pihaknya sudah melakukan tes urine dan pemeriksaan beberapa saksi. Hasil tes urin menunjukkan jika santri itu negatif obat-obatan terlarang maupun minuman keras

"Negatif. Alhamdulillah, dari voice note dia bilang mabuk dan sebagainya. Sehingga kita laksanakan tes urin, hasilnya negatif," tutup Ari.

Sementara itu, Ketua III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi Bidang Hukum dan Fatwa Apep Saefulloh mengatakan, ia sudah bertemu dengan terduga ABH penghina Nabi Muhammad. Menurutnya, sebelum kasus ini mencuat ke permukaan, terduga pelaku sudah bersyahadat ulang.

"Sudah, sudah bertemu di Polsek Cibeureum. Kemarin juga kalau nggak salah sudah ulang syahadat dengan kyai-kyai tempat kemarin itu untuk ijtihad kehati-hatian," ucap Apep.

Dia mengatakan, santri yang diduga menghina Nabi Muhammad itu termasuk pelajar yang kurang dari segi pendidikan. Pihaknya tak ingin membahas terlalu jauh dan menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian.

"Kita lihat dari faktor usia, dia itu masih 14 tahun dan juga bukan masalah kekeluargaan atau apa, menurut saya pembinaan harus dilakukan. Terakhir ketika orang masuk ke dalam penjara itu justru akan lebih buruk ke depannya, tapi kita lihat dulu hasil daripada BAP-nya, pemeriksaannya. Ketika dia menyimpangnya terlalu jauh maka tidak ada bisa istilah maaf," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(aau/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads