Sebanyak 8 ribu siswa dari puluhan sekolah terdampak gempa bumi Cianjur masih belajar di tenda. Hal tersebut karena perbaikan gedung sekolah belum seluruhnya selesai.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim, mengatakan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,6 pada November 2022 lalu membuat 229 sekolah di Cianjur rusak.
Dari jumlah tersebut, sekitar 136 sekolah sudah diperbaiki oleh Kementerian PUPR. "Yang sudah diperbaiki pada tahap 1 hingga tahap 3 ada 136 sekolah. Baik SD ataupun SMP," ujar dia, Senin (8/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya sekolah yang belum diperbaiki dan masih belum bisa digunakan berjumlah sekitar 70 sekolah. Total jumlah siswa yang masih belajar di tenda sekitar 8.000 siswa. "Dari data sekitar 8.000 siswa yang masih bertahan belajar di tenda karena ruangan kelasnya belum bisa digunakan untuk kegiatan belajar," tuturnya.
Akib mengatakan beberapa sekolah yang rusak belum diperbaiki namun ada beberapa diantaranya yang masih bisa digunakan untuk kegiatan belajar. Dia menargetkan seluruh sekolah sudah selesai diperbaiki dan digunakan pada tahun ajaran baru 2023.
"Kalau kami ingin secepatnya semua selesai diperbaiki. Diupayakan tahun ajaran baru tidak ada lagi yang masih belajar di tenda," ucapnya.
Akib menambahkan, selain perbaikan ruang kelas atau bangunan sekolah yang terdampak gempa, pihaknya sudah menyiapkan mabeler atau meja dan kursi bagi sekolah yang terdampak.
"Sudah ada bantuan yang masuk, total mabeler yang disediakan untuk 130 ruang kelas. Kalau masih ada yang membutuhkan nanti kami akan usulkan lagi, supaya siswa bisa belajar dengan nyaman di tahun ajaran baru," pungkasnya.
(iqk/iqk)