Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menemukan adanya permasalahan dalam proyek pembangunan Gedung Creative Center (GCC) Tasikmalaya. Lift yang dipasang di gedung tersebut disinyalir bekas.
Informasi yang dihimpun detikJabar, BPK menduga lift yang dipasang di gedung yang terletak di Komplek Dadaha itu adalah lift bekas. BPK mensinyalir adanya kerugian negara akibat temuan itu.
Dikonfirmasi terkait temuan BPK tersebut, Sekretaris Daerah Pemkot Tasikmalaya Ivan Dicksan belum memberikan penjelasan. Dia mengaku hendak mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada Dinas PU, terkait apakah pihak pemborong mengembalikan uang selisih atau mengganti lift dengan yang baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti saya konfirmasi dulu ke Kadis PU," kata Ivan, Senin (8/5/2023).
Informasi yang dihimpun terkait temuan itu, pihak BPK telah memeriksa langsung ke GCC. Pemeriksa menemukan lift tidak beroperasi dengan sempurna. Setelah diteliti lebih jauh ada indikasi lift yang dipasang adalah barang bekas.
Atas temuan itu BPK merekomendasikan agar uang kelebihan dikembalikan atau lift diganti baru. Nilai pengadaan lift itu kisaran Rp 800 juta, dari total nilai proyek pembangunan sekitar Rp 14,9 miliar.
Sementara itu pantauan di GCC, lift yang menjadi penghubung 3 lantai di gedung itu sudah lama tidak dioperasikan. "Sudah beberapa bulan dimatikan, kata orang dinas jangan dipakai dulu," kata Endang penjaga gedung GCC, Senin (8/5/2023).
Penghentian penggunaan lift itu kata Endang konon diakibatkan tingginya beban listrik.
"Katanya boros listrik jadi dimatikan saja," kata Endang.
Endang mengatakan lift itu masih bisa jalan, namun diakuinya sempat ada suara berdecit saat lift turun atau naik. "Kalau jalan sih jalan, tapi sempat ada suara-suara," kata Endang.
Saat diperiksa menurut Endang di bagian bawah lift terdapat genangan air. "Mungkin tali sling lift terkena air, jadinya berdecit," kata Endang. Namun sebagai penjaga, Endang mengaku tidak tahu permasalahan terkait lift itu, yang jelas dia mengikuti arahan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga agar lift jangan dulu digunakan.
Dia yang juga pernah bekerja dalam proyek itu mengatakan sempat melihat mesin dan peralatan lift itu dibungkus plastik. "Tidak tahu kalau masalah bekas atau baru, tapi barangnya dibungkus plastik. Saya tahu pas memasangnya, sebelum jadi penjaga saya kan ikut kerja jadi tukang bangunan," kata Endang.
(dir/dir)