BKSDA Turun Tangan untuk Pastikan Keberadaan Ajag di Ciamis

BKSDA Turun Tangan untuk Pastikan Keberadaan Ajag di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Kamis, 04 Mei 2023 16:26 WIB
Ciamis -

Sebanyak 17 domba di Desa Kawunglarang, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, mati diduga dimangsa hewan yang disebut-sebut sebagai ajag atau anjing hutan. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) wilayah Ciamis langsung turun tangan setelah mendapat laporan.

BKSDA Ciamis bersama Polsek Rancah, Koramil Rancah, Dinas Peternakan, Pemerintah Kecamatan Rancah, Pemdes Kawunglarang melakukan penelusuran untuk mengidentifikasi hewan pemangsa tersebut.

Pihak BKSDA Ciamis belum meyakini hewan penyerang ternak domba itu adalah ajag. Sebab selama ini belum pernah ditemukan adanya ajag atau anjing hutan yang dilindungi di Ciamis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penanganannya, pertama kita identifikasi ke lapangan, ke kandang pemilik domba yang jadi korban. Meminta keterangan warga yang melihat gerombolan satwa pengganggu. Warga menyebutnya ajag," ujar Asep Wawan, staff Bidang KSDA wilayah Ciamis, Kamis (4/5/2023).

Asep menerangkan dari hasil keterangan warga, anjing tersebut bergerombol ada enam ekor. Warna anjing itu bermacam-macam, mulai dar ihitam gelap, putih hitam dan merah. Sedangkan ajag yang dilindungi memiliki warna merah kecoklatan, putih di dagu sampai ujung perut, dan ekor hitam berbulu lebat.

ADVERTISEMENT

"Setelah mendengar informasi dari warga yang melihat langsung, menurut perkiraan kami itu bukan ajag. Karena dari ciri-cirinya berbeda. Bahkan katanya disebutkan anjing itu punya kalung, berarti itu dipelihara. Kalau ajag itu satwa yang benar-benar liar. Bukan anjing yang dirawat kemudian menjadi liar," ungkapnya.

Guna memastikan hewan pengganggu itu ajag atau bukan, BKSDA Ciamis dan instansi terkait lainnya akan terus melakukan identifikasi.

"Sampai sore kami di sini, ingin melihat langsung untuk mastikan satwa itu. Sehingga bisa ditentukan penanganannya seperti apa. Informasi di lapangan baru seperti itu," ucapnya.

Asep pun menegaskan pihaknya sampai saat ini belum mendengar atau mendokumentasikan adanya ajag di Ciamis. Bahkan BKSDA Ciamis baru menemukan satu ekor di Gunung Papandayan.

"Kemarin kita melakukan pemantauan di Gunung Sawal dengan memasang kamera trap. Namun kita tidak dapat dokumentasi adanya ajag. Belum mendengar," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, selama tiga hari berturut-turut warga Desa Kawunglarang, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, diresahkan kemunculan kawanan hewan ajag atau anjing hutan. Sebanyak 17 domba menjadi korban setelah dimangsa kawanan ajag tersebut.

Warga pun heran dengan munculnya kawanan ajag yang selalu memangsa domba pada malam hari itu. Sebab sebelumnya mereka belum pernah mendengar ada hewan tersebut di hutan atau kebun warga.

Kawanan anjing hutan itu menyasar kandang domba yang berada di hutan atau kebun, yang jauh dari permukiman warga. Ketika pemiliknya akan memberi pakan pagi hari, bangkai domba pun sudah tergeletak di dalam atau di luar kandang.

"Beberapa hari terakhir ini masyarakat di sini resah. Sudah tiga kali kawanan anjing itu muncul dan memangsa domba milik warga. Pertama 11 domba, lalu besoknya tiga domba, dan tadi malam tiga ekor domba," ujar Kepala Desa Kawunglarang Hamim saat ditemui di Kantor Desa Kawunglarang, Kamis (4/5/2023).

(yum/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads