Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Perut Buaya Raksasa

Kabar Internasional

Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Perut Buaya Raksasa

Tim detikInet - detikJabar
Kamis, 04 Mei 2023 01:30 WIB
Buaya Raksasa
Ilustrasi buaya raksasa (Foto: Kymberly Clark)
Jakarta -

Polisi Queensland, Australia, menangkap dua buaya raksasa sebagai upaya pencarian seorang pemancing yang hilang. Dilansir detikInet, dilaporkan pemancing berusia 65 tahun bernama Kevin Darmody diduga hilang dan menjadi korban serangan buaya ketika memancing di Rinyirru National Park.

"Teman korban yang ada di dekatnya, mengindikasikan korban memancing di tepi sungai Kennedy di mana muncul suara semacam ombak dan dia hilang," sebut Department of Environment and Science.

"Ini adalah taman nasional dan ada banyak hewan liar, termasuk buaya. Tentu saja itu adalah salah satu kemungkinan (korban dimangsa buaya)," kata Inspektur Polisi Jason Chetham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi menerjunkan personel untuk melakukan pencarian. Setelah dua hari pencarian di area itu, polisi menyuntik mati dua buaya besar yang diduga terkait dengan hilangnya korban. Buaya itu masing-masing berukuran 4,1 meter dan 2,8 meter.

Perut buaya itu pun dibedah dan terjadilah penemuan tragis. Di salah satu perut buaya, ditemukan sisa-sisa tubuh manusia. Polisi belum mengumumkan identifikasi formal, tapi hampir dapat dipastikan bahwa jasad itu adalah korban.

ADVERTISEMENT

Muara Queensland adalah habitat sekitar 20.000 hingga 30.000 buaya, menurut perkiraan Pemerintah Queensland dalam laporan baru-baru ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 20% dapat ditemukan di sepanjang garis pantai timur laut, area yang mencakup Lakefield, tempat Darmody menghilang.

Dilaporkan serangan buaya pada manusia jarang terjadi, dengan hanya empat serangan fatal yang dilaporkan di Queensland dalam dekade terakhir. Namun, pemerintah telah melaporkan peningkatan serangan non fatal dalam beberapa tahun terakhir. Akibatnya, ada seruan untuk memusnahkan predator puncak itu.

"Mereka pindah ke daerah yang belum pernah kita lihat sebelumnya, dan tiap serangan adalah pengingat yang kuat akan konsekuensi mematikan dari mencoba berbagi saluran air dengan predator pra sejarah yang duduk di puncak rantai makanan," cetus anggota Parlemen Traeger Robbie Kata Katter dalam sebuah pernyataan.

"Fakta bahwa Anda dapat memusnahkan anjing, kuda, kucing, babi, dan kanguru, tetapi bukan buaya pemakan manusia adalah puncak kegilaan lingkungan," katanya yang mengusulkan predator ini tidak dibiarkan begitu saja.

Namun, konservasionis tidak setuju pemusnahan buaya secara luas karena beberapa faktor seperti dapat menyebabkan gangguan yang signifikan lebih jauh di rantai makanan, yang berpotensi mengubah keseimbangan ekosistem muara karena buaya sebagai predator puncak.


Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads