Warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat berebut kain kafan kepala kerbau. Tradisi itu dilakukan sesaat setelah prosesi pelarungan dilakukan dalam pesta laut atau nadran.
Selepas miniatur kapal yang berisi kepala kerbau dilarungkan. Warga termasuk nelayan langsung terjun ke laut. Mereka sengaja menceburkan diri untuk berebut kain kafan.
"Iya tiap nadran ikut jebur (menceburkan diri). Cari berkah, harapannya selamat ketika melaut," kata Ubay (27) ditemui detikJabar, Rabu (3/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya kain kafan, sebagian mereka terlihat berburu aneka sesaji dan hiasan yang ada di replika kapal itu. Mulai dari mengambil uang, makanan dan minuman. Bahkan hanya mengambil air laut secukupnya.
Terlihat beberapa warga yang sengaja ikut menyaksikan ritual pelarungan membasuh kapalnya dengan air laut.
"Saya cari tali kain aja. Tadinya bentuk kain utuh terus dibagi jadi seperti tali kain," jelas Ubay.
Sepanjang tradisi nadran atau pesta laut yang diikutinya, pria asal Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu itu sudah memiliki 5 tali kain. Kain itu biasanya ia bawa ketika hendak melaut.
"Sekarang udah punya 5 tali lawon (tali kain kafan). Dan sering dibawa ketika melaut kadang juga disimpan di rumah aja," ujarnya.
![]() |
Diceritakan Ubay bahwa menjadi nelayan telah digelutinya selama 17 tahun ini. Ia pun seringnya ikut di dalam kapal besar yang mencari ikan hingga laut Arafuru.
Sesuai pengalamannya, kapal yang ditumpanginya tak pernah mengalami kendala. Namun, ubay mengaku pernah jatuh dari kapal, beruntung ia selamat.
"Pernah jatuh dari kapal tapi Alhamdulillah kapal yang saya tumpangi tidak pernah kecelakaan," pungkas Ubay.
(yum/yum)