Aksi begal pantat di gang sempit, Kampung Gumelar, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu bikin resah. Korbannya, seorang gadis berusia 16 tahun.
Aksi itu membuat keluarga korban geram, video rekaman CCTV soal kelakuan cabul itu menyebar di aplikasi perpesanan dan media sosial. Wajah dan motor pelaku terekam jelas dalam rekaman video.
"Itu korbannya adik saya, pertama saya dipanggil sama adik gitu kan, katanya pulang ada yang megang pantat, saya nanya dimana kejadiannya, (Katanya) di jembatan," kata Reza Ramdan, kakak korban sekaligus ketua RW di Kampung Gumelar, kepada detikJabar, Senin (1/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza kemudian mengecek kebenaran informasi yang diberikan sang adik, kebetulan di lokasi kejadian terdapat kamera pengintai yang menghadap ke dua arah. Sesuai waktu yang diberikan sang adik, aksi sang begal pantat terekam jelas.
"Saya cek lah ke situ kan, memang enggak ada orang, cuma saya cek dari CCTV, ketemu lah itu hasilnya memang betul kan, akhirnya saya share lah (video CCTV) di grup kampung Gumelar ini kan, (namun) enggak ada yang kenal," lirihnya.
Rekaman video saat kejadian kemudian tersebar luas, bahkan beberapa warganet mengunggah video itu di media sosial Facebook.
"Setelah kesini-sini ternyata banyak yang share ke facebook, saya juga kurang tahu. Sampai sekarang juga masih ditunggu pelakunya," ujar Reza.
Menurut cerita sang adik, saat itu dia baru saja berbelanja di salah satu minimarket di kawasan itu. Pelaku sendiri dari arah Kampung Gumelar. Sekadar di ketahui, gang itu merupakan penghubung Kampung Gumelar menuju ruas Jalan Siliwangi, jalan utama di Palabuhanratu.
"Adik saya habis belanja dari Alfamart di jalan Siliwangi, si pelaku kurang tahu kan identitasnya, pelaku dari arah Gumelar ke arah Siliwangi. Kejadian jam 17.00 WIB sore," tutur Reza.
"Ya kalau dilihat dari kronologi mah itu saya juga kurang paham motifnya apa, sebetulnya kan itu (adik) mau pegang handphone, takutnya kan mau nyuri handphone apa gimana, saya juga kurang paham. Tahu-tahu, (pegang) ke pantat aja," pungkasnya.
Reza membenarkan adiknya mengalami trauma pasca kejadian itu. Ia sendiri sempat mencari pelaku dengan menyebar potongan video CCTV di grup whatsapp kampungnya.
"Kalau dibilang trauma ya trauma, karena memang enggak suka keluar, dia juga pesantren juga, sekolah kan," kata Reza kepada detikJabar, Senin (1/5/2023).
Dari rekaman CCTV, korban berpakaian hitam berhijab terlihat melintas. Lokasi kejadian sendiri berada di ujung jembatan di dalam gang, pelaku datang kemudian sempat mengadang korban sampai akhirnya perbuatan cabul dilancarkan.
"Dia (korban) langsung lari dilihat dari CCTV, ya sebetulnya bingung juga, kalau dibilang kasus pelecehan bingung juga, tadinya saya mau itikad baik kalau ketemu (pelaku), saya juga ingin ngobrol, tadinya itu maksudnya apa (berbuat cabul)," ungkap Reza saat ditanya kenapa tidak melapor ke polisi.
Reza tidak menampik, kasus itu membuat resah. Ia juga menyebar tangkapan layar yang menunjukkan wajah pelaku. Namun tidak ada warga yang mengenali.
"Tidak ada yang mengenal, malahan gitu kan kalau untuk (grup) sapa warga ini inginnya sih ketangkap. Pelaku pakai motor metik kelihatannya, warna merah depannya, belakangnya hitam;" tutur Reza.
(sya/tya)