Mengenal Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei

Mengenal Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei

Kevin Alfarizky - detikJabar
Senin, 01 Mei 2023 04:30 WIB
Sejumlah guru menghias tenda kemah mereka saat mengikuti Jambore peringatan Hari Guru Nasional 2022 di Bumi Perkemahan Toah Pahoe, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Jumat (25/11/2022). Jambore tersebut diikuti ratusan guru di kota itu sebagai ajang sillaturahmi dan menguatkan solidaritas antarguru guna meningkatkan mutu pendidikan di Kota Palangka Raya. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.
Mengenal Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei. (Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Bandung -

Hari Pendidikan Nasional biasa diperingati setiap tanggal 2 Mei. Tak sedikit kegiatan untuk memperingatinya seperti pelaksanaan upacara bendera di sekolah yang disertai penyampaian pidato bertemakan pendidikan.

Walau tidak selalu diadakan upacara bendera, tetapi peringatan ini menjadi peringatan yang rutin dilakukan setiap tahunnya untuk mengenang jasa pahlawan pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara yang menjadi pahlawan dan dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara sangat berjasa dalam dunia pendidikan, terutama dalam menentang kebijakan pemerintah Hindia Belanda yang hanya memperbolehkan orang kaya dan anak-anak Belanda yang bisa menempuh bangku pendidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah dan Asal-usul Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Awal mula diperingati Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei adalah karena perjuangan dari Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau biasa dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara. Ia lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta.

Pada masa kolonialisme Belanda, Ki Hajar Dewantara beserta kawan seperjuangannya mendirikan sebuah organisasi Indische Partij yang menjadi tujuan untuk kemerdekaan Indonesia bersama Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangunkusumo.

ADVERTISEMENT

Dalam tulisan tangan Ki Hajar Dewantara dalam buku berjudul Als Ik een Nederlander was (Seandainya saya adalah orang Belanda) ia mengkritik pemerintah Hindia Belanda dan menentang kebijakan pendidikan pada masa itu sehingga membuatnya diasingkan ke Belanda.

Saat pulang ke tanah air pada 1918, Ki Hajar Dewantara menuangkan perhatiannya ke bidang pendidikan di Indonesia. Ia pun membangun sebuah lembaga pendidikan yang dinamai Taman Siswa pada 3 Juli 1922.

Taman Siswa merupakan sekolah yang terlahir dari gagasan Ki Hajar Dewantara bersama teman-temannya di Yogyakarta. Sekolah ini didirikan sebagai bentuk perjuangan terhadap penjajahan melalui jalur pendidikan dan kebudayaan. Tujuan dari sekolah ini yaitu untuk kemerdekaan Indonesia yang terwujud pada tahun 1945.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads