Nasib Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang diisi oleh Golkar, PPP dan PAN dipertanyakan. Itu setelah PPP menyatakan dukungan untuk kader PDIP Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Meski menyatakan masih solid namun KIB dianggap hanya sebatas forum silaturahmi belaka. Hal itu diungkapkan pengamat politik UPI Prof Karim Suryadi saat ditanya soal nasib KIB setalah pengumuman PPP yang mendukung Ganjar.
"Setelah PPP menyatakan dukungannya terhadap Ganjar, KIB nyaris sebagai forum silaturahim belaka. Ikatannya lemah, tidak bisa mempengaruhi keputusan internal partai," kata Karim Suryadi saat dikonfirmasi detikJabar, Jumat (28/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ironisnya, ketika PPP sudah menyatakan dukungannya KIB mengaku tetap solid dan rukun," imbuhnya.
Karim Suryadi mengungkapkan jika sulit bagi KIB untuk menjadi poros kekuatan baru dalam hal mengusung pasangan capres maupun cawapres pada Pemilu 2024 nanti.
Salah satu langkah yang menurutnya realistis untuk dilakukan KIB adalah menjaga daya tawar bagi poros kekuatan yang mengajaknya bergabung.
"Dengan modah 23,67% suara parlemen dalam Pilpres 2019, punggawa KIB seharusnya cukup diperhitungkan. Masalahnya ini takkan mudah, sebab poros-poros kekuatan yang ada sudah melampaui ambang suara yang dibutuhkan untuk mengusung capres," jelasnya.
Kini menurut Karim Suryadi, langkah yang paling mungkin dilakukan oleh tiga partai KIB adalah sama-sama hijrah pada satu poros. Misalnya mengikuti langkah PPP, atau memilih dukungan yang berbeda lalu bersatu kembali di putaran kedua.
"Seperti halnya PPP, PAN takkan sulit bersikap karena ketua umumnya hanya diamanahi mengambil keputusan, tidak diamanahi menjadi capres/cawapres," paparnya.
Namun beda cerita untuk Golkar. Sebab partai berlambang pohon beringin ini sudah jelas ingin mengusung ketua umumnya Airlangga Hartarto sebagai capres.
"Hal berbeda dihadapi Golkar, yang memiliki tugas menggolkan ketumnya jadi capres. Meski kurang kompetitif, sejauh ini Golkar masih satu suara soal capres," tegas Karim Suryadi.
Karena itu, Guru Besar Ilmu Komunikasi Politik UPI ini menilai KIB saat ini sedang bimbang. Dua pilihan dihadapi KIB, mendukung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto sebagai capres 2024.
"Jadi KIB tengah galau. Apakah akan mengarahkan dukungan ke Ganjar atau Prabowo. Selain insentif wapres, hasil komunikasi politik yang intens dengan Jokowi akan menentukan langkah politik KIB selanjutnya," pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan pertemuan dengan Ketum PPP Mardiono dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Airlangga menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih solid.
"Pertemuan silaturahmi malam ini tentu kami mendapatkan penjelasan dari ketua umum PPP terkait hasil rapimnas dan tentunya kami mengapresiasi mekanisme yang ada di PPP, dan masing-masing partai walaupun kita semua Koalisi KIB malam hari ini terlihat kita solid, guyub dan rukun," kata Airlangga di kediamannya, Kamis (27/4/2023) seperti dikutip detikNews.
Airlangga mengatakan KIB tidak mencampuri urusan PPP dalam mengusung capres. Dia juga menghormati keputusan PPP yang telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pemilu 2024.
"Seperti mekanisme yang dipahami bahwa KIB tidak akan mencampuri urusan internal partai masing-masing, jadi itu clear, jadi rapimnas bagian dari mekanisme yang ada di partai Partai Persatuan Pembangunan, kalau di Golkar ada musyawarah nasional, demikian pula ada mekanisme di PAN," katanya.
(bba/yum)