Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyampaikan bahwa negara adidaya itu terancam gagal bayar utang.
Bencana perekonomian, pengangguran, dan suku bunga yang tinggi bakal menghantui AS jika negara itu tak mampu membereskan tanggungannya.
DetikFinance mengutip pernyataan Yellen dalam Reuters. Ia menjelaskan bahwa jika default atau gagal bayar utang benar-benar terjadi, maka AS akan dihadapkan dengan pengangguran, cicilan KPR yang lebih mahal, cicilan kredit mobil dan kartu kredit juga akan lebih besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegagalan kami akan menimbulkan bencana ekonomi dan keuangan. Hal itu akan menaikkan biaya kredit selamanya, investasi masa depan akan lebih mahal," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga terancam tak mampu membayar uang jaminan militer dan jaminan sosial utama, bahkan bisa terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pejabat pemerintah.
Lalu dari sisi suku bunga tinggi, hal ini akan menimbulkan masalah untuk pasar saham. Dalam satu tahun terakhir suku bunga tinggi sangat membebani pasar saham.
Meskipun begitu, ia mengklaim hal ini bisa dicegah. "Kongres harus memilih untuk menaikkan atau menangguhkan pagu utang dan harus melakukan hal itu tanpa syarat dan tak boleh sampai menit terakhir," jelas dia.
Yellen menjelaskan kepada anggota parlemen, pada Januari pemerintah AS hanya mampu membayar hingga awal Juli.
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCharty menyebutkan pihaknya berencana untuk memangkas pengeluaran sebesar US$ 4,5 triliun dengan kenaikan batas utang US$ 1,5 triliun. Dia mengatakan ini adalah dasar negosiasi dalam beberapa minggu mendatang.
Artikel ini telah tayang di detikFinance dengan judul AS Terancam Gagal Bayar Utang, Waspada Bencana Ekonomi!
(aau/yum)