Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna berkeliling ke sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Bandung pada Rabu (26/4/2023). Bukan hanya ingin memastikan para ASN sudah masuk kerja, ia memberikan 'PR' bagi tiap OPD.
"Bapak-ibu di sini bukan orang baru dan tugas itu harus bisa dilaksanakan, meski kemarin sempat ada ujian yang luar biasa (Wali Kota Yana Mulyana ditangkap KPK). Saya berikan garansi pada masyarakat bahwa pelayanan publik tidak akan terganggu. Situasi ini mengembalikan kesadaran publik. Buat komitmen untuk mengembalikan kepercayaan itu. Hal-hal yang tidak biasa, kita hadirkan," kata Ema di hadapan jajaran Satpol PP, Dinas BKKBN, dan Disnaker di Kantor Satpol PP jalan RE Martadinata.
Ia memberikan arahan pada masing-masing OPD. Di pagi hari contohnya, kepada Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), ia meminta untuk membuat satuan tugas (satgas) trotoar guna menertibkan dari parkir liar dan menjaga keapikan trotoar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia menggerakkan agar penerangan di taman-taman bisa semakin dioptimalkan dengan memasang lampu high mast. Ema sempat menyinggung peristiwa pembunuhan di Taman Lansia agar tak lagi terjadi di Kota Bandung.
"Saya juga sedang mendorong kemarin kita meninjau satu peristiwa yang mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi, pembunuhan di Taman Lansia kan, kumaha (bagaimana) ya memang gelap gulita. Ada sungai Cisangkuy pohonnya juga menutupi, tidak ada cahaya," katanya mengoreksi.
"Makanya saya perintahkan Kepala DPKP supaya berkolaborasi pasang, paling nggak tiga lampu high mast. Jangan sampai taman-taman di Kota Bandung digunakan untuk tindakan kriminal, agar diterangkan. Tuh di Singapura, aki-aki nini-nini (kakek-nenek) jam 2 subuh jalan-jalan keneh (masih jalan-jalan). Alasanna karena aman, karena teu bisa sare meureun (tidak bisa tidur mungkin) ya, kuduna mah sare (harusnya tidur)," lanjut Ema diiringi gelak tawa.
Pada kesempatan itu, ia lebih banyak menyuruh agar semua jajaran mau turun ke lapangan. Seperti pada anggota Pemadam Kebakaran ia meminta agar mereka terlihat hadir di titik-titik keramaian sebagai antisipasi agar masyarakat tenang.
"Kemudian saya melihat ke beberapa titik keramaian seperti Asia Afrika. Luar biasa masyarakat, aya nu popotoan jeung jujurigan (ada yang foto-foto sama cosplay hantu) itu sudah biasa. Maka saya minta 75% petugas Satpol PP ada di lapangan, selain itu tertibkan PKL di zona merah dengan cara persuasif," paparnya.
"Karena Trantibum itu hak rakyat, jadi turun ke lapangan lain cicing (bukan diam) di kantor. Saat tertibkan, ulah (jangan) selfie gagah-gagahan, foto saat sedang tindakan. Rek (mau) srikandi rek srikanda silakan tertibkan, termasuk reklame, tertibkan aja pak harus sesuai tempatnya. Memang berat tugas Satpol PP, tapi mulia," kata Ema.
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya mematuhi perintah pemerintah pusat akan larangan halalbihalal, sesuai arahan Menkopolhukam RI Mahfud MD yang mengeluarkan instruksi bahwa seluruh kantor pemerintah harus menunda pelaksanaan halalbihalal Idulfitri 1444 Hijriah.
"Saya sengaja tidak mengadakan halalbihalal, saya pantau dengan keliling saja sudah cukup lah. Sekarang kita fokus untuk memberi pelayanan sebaik-baiknya," ucap Ema dengan tegas.
(aau/orb)