.webp)
Kepadatan arus lalu lintas di jalur Tasikmalaya masih terjadi hingga Rabu (26/4/2023) siang. Antrean kendaraan terjadi di sejumlah titik. Pantauan detikJabar sekitar pukul 12.30 WIB, antrean kendaraan mulai terjadi selepas Alun-alun Ciawi dan mengular hingga simpang tiga Pamoyanan. Antrean sepanjang kurang lebih 4 kilometer itu dipicu adanya persimpangan.
Memasuki kawasan Gentong Bawah, arus kembali lancar meski tetap padat. Banyaknya kendaraan yang tersendat saat melibas tikungan kerap kali menjadi penyebab terjadinya antrean kendaraan.
Kemacetan kembali terjadi saat memasuki kawasan Lingkar Gentong. Jalan lingkar satu arah dengan dimensi jalan yang cukup lebar itu, membuat para pengendara bermanuver mengisi setiap celah lebar jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil di jalan satu arah yang menanjak ini terbentuk tiga lajur kendaraan. Namun beberapa ratus meter ke depan terjadi penyempitan akibat keramaian di warung-warung yang dijadikan tempat istirahat. Arus yang semula tiga lajur menyempit menjadi dua lajur, tak ayal penyempitan ini memacu terjadinya kemacetan.
Memasuki ujung Lingkar Gentong, penyempitan semakin menjadi-jadi. Pengaturan yang dilakukan polisi di Pos Terpadu Leter U Gentong memaksa arus kembali dibuat satu lajur. Hal ini dilakukan polisi karena pengendara kembali harus melibas tanjakan Gentong Atas atau dikenal dengan sebutan Tanjakan Strawberry.
"Sejak H+1 Lebaran Lingkar Gentong selalu mengantre seperti ini. Asalnya 3 lajur menyempit jadi 1 lajur, wajar jadi macet," kata Engkus (44) relawan tim ganjal.
Engkus bersama teman-temannya berkeliaran di sekitar tanjakan. Berbekal balok kayu dia sigap mengganjal kendaraan yang tak kuat menanjak atau mengalami masalah.
"Kalau tahun ini mobil yang mogok rasanya tidak terlalu banyak dibanding tahun lalu. Mungkin karena pemudik sudah pada tahu medan yang akan dilalui sehingga persiapan dulu," kata Engkus.
Engkus sendiri mengakui menjadi relawan tim ganjal memberi tambahan penghasilan bagi dirinya. "Niatnya menolong, tapi memang suka ada yang memberi. Entah itu Rp 10 ribu atau Rp 5 ribu. Bahkan sesekali ada yang memberi lebih," kata Engkus.
Arus Lalin di Ciamis
Volume kendaraan yang datang dari arah Jawa Tengah menuju Jabodetabek terbilang masih ramai. Kendaraan pribadi dan sepeda motor mendominasi arus lalu lintas di Ciamis.
Hal sama juga terjadi dari arah barat (Tasikmalaya) menuju arah timur yang masih terpantau ramai. Di jalur tersebut banyak masyarakat yang masih melakukan perjalanan wisata seperti ke Pantai Pangandaran.
Arus balik di Ciamis sempat terjadi kepadatan kendaraan di beberapa titik, seperti di Imbanagara, di Cikoneng dan Sindangkasih. Hal itu terjadi karena adanya aktivitas warga pasar dan persimpangan menuju permukiman warga. Sedangkan volume kendaraan saat ini meningkat dari biasanya, otomatis akan terjadi penumpukan. Namun kepadatan kendaraan itu tidak terlalu lama hingga arus lalu lintas kembali normal.
"Ya, arus kendaraan di jalur Ciamis terpantau masih ramai arus balik. Kendaraan dari arah Jawa Tengah menuju Jabodetabek masih banyak melintasi Ciamis," ujar Kabid Lalu Lintas Dishub Ciamis Slamet Taher kepada detikJabar.
Mengenai kemacetan arus lalu lintas di beberapa titik seperti di Imbanagara dan Sindangkasih, Slamet Taher menyebut hal itu karena adanya persimpangan. Namun pihaknya kerja sama dengan kepolisian langsung mengurai kepadatan kendaraan tersebut. "Ada pun kemacetan seperti di Sindangkasih atau Imbanagara itu tidak krodit (crowded) dan langsung bisa terurai kembali," ungkapnya.
Berdasarkan data dari ATCS Dishub Ciamis, Rabu (26/4/2023) siang, volume arus dari arah Jawa Tengah menuju Jabodetabek mencapai 14.762 kendaraan. Sedangkan dari total kendaraan yang melintasi Ciamis dari H-7 sampai sekarang mencapai 960.672 kendaraan. "Sepeda motor masih mendominasi dan juga mobil pribadi," ucap Slamet Taher.
