Dulu Kerja Dibayar Mi Instan, Mahasiswa Ini Kini Jadi Jutawan

Serba-serbi Kampus

Dulu Kerja Dibayar Mi Instan, Mahasiswa Ini Kini Jadi Jutawan

Aura Doa Apriliansyah - detikJabar
Jumat, 21 Apr 2023 14:00 WIB
Agym Ibrahim
Agym Ibrahim (Foto: isitmewa/dok pribadi)
Bandung - Beli mie ayam di makan tokek, makin malam harus semakin oke. Begitulah bunyi pantun yang diucapkan Agym Ibrahim sebagai dai muda untuk membangkitkan semangat jemaah saat mengisi suatu kajian di malam hari.

Agym Ibrahim atau yang lebih akrab disapa dengan nama Kak Ibrahim merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan S1 di salah satu Universitas Swasta Kota Bandung, memiliki profesi sebagai Pendakwah muda, MC pernikahan, Public speaker serta Motivator.

Karirnya sudah malang melintang banyak dikenal oleh masyarakat di beberapa Kota seperti Kota Garut, Sukabumi, Bekasi, Karawang, Surabaya, Subang, Tasik, terutama di Bandung tepatnya daerah Lembang sebagai tanah kelahirannya.

Kepada detikJabar Ibrahim bercerita tentang perjalanannya sampai bisa memiliki beberapa profesi di usia muda.

"Orang tua ingin memiliki anak religius, mengerti dengan ilmu agama dan bisa menjadi tuntunan untuk orang tua, saudara perempuan saya satu-satunya serta masyarakat. Nah dari SD dipaksa pesantren sempat menolak karena maunya sekolah formal aja, tapi akhirnya bisa beradaptasi dengan lingkungan," tuturnya kepada detikJabar (13/04/2023).

Agym IbrahimAgym Ibrahim Foto: Istimewa/dok Pribadi

Lelaki kelahiran 2002 itu mengatakan setelah merasakan langsung kehidupan menjadi santri ia bisa menemukan jati dirinya sehingga setelah lulus berlanjut meneruskan pendidikan SMP hingga SMA untuk pesantren lagi.

Ibrahim merasakan melalui pesantren lah dia menyadari memiliki bakat yang sesuai dengan passion-nya dalam bidang komunikasi, Ibrahim mendapatkan pembinaan dan bimbingan di bidang Dakwah.

Tahun 2015 saat masih duduk di bangku SMP ibrahim memberanikan diri untuk ikut berkompetisi dalam lomba Dakwah tingkat Provinsi Jawa Barat. Tetapi mendapat larangan dari para guru karena dinilai belum mumpuni, berbekal keinginan yang kuat dan modal percaya diri yang tinggi Ibrahim tetap maju.

"Waktu itu guru ngelarang karena saya masih kecil dan guru-guru sudah siap-siap mengirimkan dai yang lebih senior yang sudah dibimbing khusus, tapi saya keukeuh maksa mau ikut akhirnya dapat izin dan mendapatkan Juara 2," kata Ibrahim.

Menjadi kompetisi pertama yang mendatangkan perubahan sangat besar bagi Ibrahim, setelah itu para guru memberikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih oleh Ibrahim sehingga mendapat bimbingan khusus secara intensif dan setelahnya sering mengikuti lomba di bidang Dakwah.

"Dari situ saya sering dapat amanah untuk Badal (mewakili) guru ngaji saya di majelis taklim untuk berdakwah. Alhamdulillah dari situ saya mulai dikenal lalu sering mendapatkan undangan untuk mengisi dakwah ataupun khatib di sholat jumat, bayaran dari undangan-undangan itu bisa sedikitnya untuk memenuhi kebutuhan saya," ujarnya.

Merasa ingin mencoba hal baru memasuki perkuliahan Ibrahim mencoba berkecimpung dalam bidang usaha lain dengan tergabung dalam perkumpulan MC Jabar Juara. Ibrahim merasa terdorong untuk lebih menggembangkan diri dan memutuskan mengikuti kelas MC di sosial media.

"Saya memutuskan untuk mencoba belajar lalu mencari kelas MC tapi sempat ada penolakan dari orang tua karena pelatihannya cukup mahal 2 juta waktu itu. Sedangkan tabungan saya belum cukup, tapi saya berjanji kepada orang tua saya dari kelas ini saya bisa lebih berkembang dan bisa mendapat penghasilan lebih," tuturnya.

Setelah mengikuti kelas, Ibrahim merasa percaya diri untuk selangkah lebih maju dan mendapatkan pekerjaan pertama menjadi MC di acara pernikahan tetangganya. Ibrahim mulai mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh walaupun awalnya sempat diragukan.

Dengan berbekal jas pinjaman dari salah satu tukang jahit pada tahun 2020, Ibrahim bisa menuntun acara pernikahan tersebut dengan khidmat, di awal karirnya sebagai MC Ibrahim hanya mendapat bayaran hidangan yang berisi mie instan.

"Saya menawarkan ke tetangga saya walaupun tidak memiliki pengalaman sama sekali, saya punya niat dan kesiapan dan alhamdulillah lancar," kata Ibrahim.

Agym IbrahimAgym Ibrahim Foto: Istimewa/dok Pribadi

Dari situlah seakan-akan menjadi gerbang rezeki lebar untuk Ibrahim, aktif Dakwah sekaligus menjadi MC yang sudah mendapat banyak klien sehingga mumpuni di bidangnya, bayaran yang ibrahim dapatkan terus naik hingga sekarang sudah mencapai Rp 2 juta dalam beberapa jam untuk satu kali menjadi mc.

"Awalnya cuma dapet mie aja terus banyak tuh tamu undangan yang ngeliat saya akhirnya mereka juga berkeinginan mengundang saya menjadi MC di acara spesial mereka pertama dapet bayaran mie terus 50 ribu, 100 ribu dan sekarang alhamdulillah 2 jt. Kadang sehari bisa juga lebih dari satu acara," ucapnya.

Profesi yang saat ini telah ditekuni memberikan berkah dan rezeki yang tidak terkira oleh Ibrahim. dari penghasilannya itu Ibrahim bisa meringankan beban orang tua untuk pembiayaan kuliah.

Seolah tidak ingin berhenti untuk berikhtiar Ibrahim memberanikan diri untuk membuat Wedding Organizer (WO) dengan nama Ibrahim Wedding yang menyediakan jasa perencanaan dan pelayanan pernikahan dengan tujuan memberikan lapangan pekerjaan kepada teman-temannya untuk bisa mendapatkan penghasilan.

"Waktu saya nge MC banyak klien yang meminta WO dengan sedikit ilmu yang saya miliki dan terbilang dadakan saya latih teman-teman dan alhamdulillah lancar," ujarnya.

Untuk WO sendiri bisa mendapatkan bayaran Rp 5-6 juta terpisah dengan bayaran MC, jumlah yang cukup Ibrahim pergunakan untuk membayar uang kuliah dan sebagian lagi disimpan untuk tabungan.

Tetapi di balik itu Ibrahim sering kali merasa kewalahan jika memiliki banyak klien terutama dari luar Kota di samping kegiatan kuliahnya sebagai mahasiswa reguler yang mengharuskan Ibrahim pintar dalam manajemen waktu.

"Karena saya tidak mau mengganggu kuliah jadi, kebanyakan tawaran yang diterima pada saat hari libur saja. Jika hari-hari kuliah rata-rata tidak saya ambil terkecuali jika di kampus kelasnya online saya bisa bekerja sambil zoom," katanya. (yum/yum)



Hide Ads