Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida 2023

Observatorium Bosscha Gelar Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida 2023

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 20 Apr 2023 09:45 WIB
Persiapan Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida di Observatorium Bosscha
Persiapan Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida di Observatorium Bosscha. (Foto: Whisnu Pradana /detikJabar)
Bandung Barat -

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida bakal terjadi di Indonesia pada 20 April 2023. Salah satu lokasi pengamatan Gerhana Matahari Hibrida tersebut yakni Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Observatorium Bosscha sendiri menggelar dua pengamatan Gerhana Matahari Hibrida dengan dua jenis gerhana, yakni Gerhana Matahari Total (GMT) dan Gerhana Matahari Cincin di Pulau Kisar, Maluku. Serta Gerhana Matahari Sebagian di beberapa daerah termasuk di Jawa Barat.

Agus Triono P. J, peneliti Observatorium Bosscha mengatakan pengamatan di Bosscha hanya berupa Gerhana Matahari Sebagian saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengamayan GMT ada 2 tim, pertama di Pulau Kisar, Maluku dan di (Observatorium) Bosscha. Di Bosscha ini pengamatannya Gerhana Matahari Sebagian," ujar Agus saat ditemui di Lembang, Kamis (20/4/2023).

Pengamatan di Observatorium Bosscha sendiri hanya bisa mengamati 42,5 persen piringan matahari yang akan tertutup oleh piringan bulan saat proses gerhana terjadi.

ADVERTISEMENT

"Yang terlihat di Bosscha ini hanya 42,5 persen piringan matahari yang tertutup piringan bulan. Mulai kontaknya di jam 9.27 WIB, puncaknya fraksi tertutup maksimal itu di pukul 10.45 WIB dan akan berakhir pukul 12.08 WIB," ucap Agus.

Pengamatan di Observatorium Bosscha menggunakan lima teleskop berukuran kecil. Serta menyediakan satu spot pengamatan gerhana tersebut menggunakan kacamata matahari.

"Kita menggunakan 5 teleskop kecil dengan ukuran diameter 20 centimeter. Teleskop besar digunakan karena kita ingin menyaksikan seluruh piringan matahari ya. Kalau yang besar itu terlalu zoom jadi tidak terlihat semuanya hanya sebagian kecil bagian piringan matahari saja," ujar Agus.

"Karena kita menggunakan teleskop kecil ukuran diameter 20 centimeter, harapannya bisa memasukkan seluruh piringan matahari ke medan pandang teleskop," tambahnya.


Foto: Persiapan Pengamatan Gerhana Matahari Hibrida di Observatorium Bosscha (Whisnu Pradana)




(tey/tey)


Hide Ads