Warga Kota Bandung sedang dirundung kecewa usai Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjerat kasus korupsi hingga ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT). Yana diduga menerima suap total ratusan juta rupiah.
Sejak siang hingga malam, tim KPK berada di Kota Bandung untuk menangkap satu per satu pihak-pihak yang diduga melakukan tindakan melanggar hukum tersebut.
Koordinator Forum Peduli Bandung Kandar Karnawan mengatakan Yana mengecewakan publik Kota Kembang. Ia menambah panjang daftar kepala daerah di Bandung Raya yang tak mampu menahan godaan uang haram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prihatin pastinya dengar kabar tersebut. Padahal rakyat sudah banyak menderita dengan keadaan beberapa tahun belakangan ini," ujar Kandar saat dihubungi, Selasa (18/4/2023).
Kandar mengumbar harapan agar pemimpin sementara maupun definitif yang nantinya memimpin Kota Bandung tak turut terjerembab ke dalam lubang yang sama.
"Mudah-mudahan yang tidak terjadi lagi hal serupa. Seperti saya bilang, rakyat sudah cukup menderita ditambah dengar pemimpinnya korupsi," tutur Kandar.
Soal Sekda Kota Bandung Ema Sumarna yang ditunjuk menjadi Plh Wali Kota Bandung menggantikan posisi Yana, Kandar meminta agar Ema harus on the track.
"Pak Ema harus berupaya on the track, dan bangkitkan kembali semangat ASN untuk bekerja profesional. Wujudkan cita-cita rakyat agar Bandung bebas banjir bebas macet. Terutama sejahterakan rakyat Bandung," ucap Kandar.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kasus dugaan suap pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet dalam program Bandung Smart City, KPK menetapkan 6 orang sebagai tersangka.
KPK sendiri sudah menetapkan Wali Kota Bandung Yana Mulyana sebagai tersangka kasus pengadaan CCTV dan jasa penyedia internet di wilayah Bandung dalam program Bandung Smart City. Selain itu KPK juga menetapkan dua pejabat Dishub Kota Bandung yakni Kadishub Kota Bandung Dadang Darmawan dan Sekdishub Kota Bandung Khairul Rijal.
(dir/dir)