Resata Charity Expedition menggelar kegiatan buka bersama anak-anak yatim dan dhuafa dari Yayasan Pendidikan Pesantren Barokatut Taqwa Kabupaten Bandung Barat. Acara yang bertajuk Harum Manis ini merupakan salah satu rangkaian charity expedition yang dilakukan Resata di bulan Ramadhan.
Sejak 2019, Resata secara rutin menggelar charity expedition di bulan suci Ramadhan. Tri Lestari sebagai founder Resata mengungkap agenda charity expedition memang selalu rutin diadakan setiap tahunnya dengan rangkaian acara yang tentunya berbeda-beda. Di tahun 2022 lalu, Resata mengadakan acara buka bersama anak-anak pondok pesantren dan kajian di salah satu masjid di Kota Bandung.
"Setiap tahunnya kita menggelar charity expedition, alhamdulillah selalu berjalan lancar. Di tahun lalu, kita agendanya kajian dan buka bersama anak-anak ponpes. Kita Insya Allah menjadi kurir sedekah gitu ya," ungkap Tri Lestari saat berbincang dengan detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menjadi ajang silaturahmi dengan pondok pesantren. Dalam acara Harum Manis yang diselenggarakan pada Minggu (16/4/2023) lalu terdapat beberapa rangkaian acara yang Resata lakukan, diantaranya penyerahan donasi, penyerahan Mushaf Al-Quran yang didonasikan oleh UKMI Unjani, salat maghrib berjamaah, buka puasa bersama dan penampilan spesial dari anak-anak di pondok pesantren.
![]() |
Resata Charity Expedition tentunya menjadi asa dan harapan Tri Lestari untuk bisa terus menjadi penolong bagi orang sekitar. Tidak mudah bagi Tri yang secara konsisten menjalankan program charity ini. Kepada tim detikJabar, Tri menceritakan di awal ramadhan ini mereka hanya punya uang 2 juta rupiah hasil dari uang yang ia sisihkan dari setiap kegiatan Jumat berkah pada bulan Januari-Maret. Lalu menjelang hari pelaksanaan harum manis, mendadak ia mendapatkan uang 12 juta rupiah.
"Kalau boleh jujur sebenarnya kita tiap punya acara ini engga punya uang. Di awal ramadhan ini kita cuman punya 2 juta, itu pun hasil menyisihkan dari kegiatan Jumat Berkah dari bulan januari. Jadi cuman punya 2 juta dari hasil januari-maret, tiba-tiba hari ini ada 12 juta. Saya ga tau lagi kuasa Allah itu maha besar, " ujar Tri
Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 membawa Tri beserta keluarga untuk melakukan sedekah di bulan Ramadhan, satu bulan setelah ramadhan akhirnya ia membentuk Resata bersama rekan-rekannya dan mulai melakukan pembiasaan berbagi di setiap hari Jumat dan bekerja sama dengan pondok pesantren.
Resata sendiri juga memiliki kegiatan rutin berbagi setiap akhir tahun di sekitar kawasan Bandung-Cimahi. Walaupun perjalannya dalam menebar pahala ini tidak mudah, Tri menekankan kepada orang sekitarnya kalau sedekah itu penting untuk diri mereka sendiri dan jangan merasa rugi apabila kita mengeluarkan uang untuk sedekah.
"Alhamdulillah, Rasata berdiri dari tahun 2020 awalnya karena pandemi kan gatau mau ngapain jadi coba deh sedekah di hari Jumat sama keluarga, eh ternyata nagih. Akhir nya mulai deh konsisten di tiap hari Jumat dan makin kesini mulai suka bantu pesantren dan ada juga kegiatan rutin kaya jumat berbagi sama di tanggal 31 desember itu kita biasanya keliling Bandung-Cimahi buat bagi-bagi. Walaupun tidak mudah, saya selalu nekenin sama anak-anak disini kalau sedekah itu penting bagi diri mereka sendiri, jangan itung-itungan gitu kalau mau sedekah," jelas Tri
Ketua LDK UKMI Al-Hidayah Unjani, Ipan Aditya Chandra mengungkap ini bukan kali pertama organisasinya bekerja sama dengan Resata dalam kegiatan berbagi. Pria yang kerap disapa Ipan ini berharap kegiatan dan kerjasama nya ini bisa memperkaya diri dan hati orang-orang yang terlibat seperti panitia, anak-anak dari pondok pesantren dan para donatur.
"Harapannya kegiatan Harum Manis ini bisa membawa berkah, anak-anak dari pondok pesantren juga bisa menikmati acara ini dengan penuh kebahagiaan. Panitia dan donatur bisa memperkaya diri dan hati karena kan kita berbuat baik yaa, insyallah jadi amal," ujar Ipan.
(tya/tey)