Serba-serbi mudik Lebaran memang menyajikan banyak cerita. Tak hanya soal arus lalu lintas, berbagai informasi tentang tempat istirahat serta bengkel beroperasi 24 jam menjadi hal penting untuk diketahui para pemudik.
Berdasarkan pantauan detikJabar, di jalur arteri Jalan Nasional Pantura, Kabupaten Karawang, pada arus mudik Lebaran 2023 terdapat warung hingga tambal ban dadakan yang buka selama 24 jam dan bisa dipakai untuk istirahat.
Asri (52) warga Mekarjati, Kabupaten Karawang, menuturkan, ia sengaja berdagang atau membuka warung dadakan di Jalan Lingkar Luar Tanjungpura sepekan sebelum hari raya Lebaran tiba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini buka dari hari Sabtu (15/4) kemarin, tiap tahun sih emang sering ikut jualan di sini kalau pas musim mudik," ujar Asri saat ditemui di warungnya, Selasa (18/4/2023) dini hari.
Asri berjualan kopi, berbagai macam makanan ringan hingga mie rebus. Sasaran pembelinya adalah para pemudik yang melintas di jalur tersebut.
"Lumayan aja sih kalau musim mudik, sengaja kita buka, tutupnya nanti pas malam takbiran. Kadang-kadang bisa untuk sampai Rp2 juta (keuntungan) untuk biaya Lebaran," kata dia.
Untuk urusan harga, Asri mengaku tak mematok tarif tinggi untuk setiap barang yang dijualnya. Karena kata Asri, meski dijual dengan harga normal, banyaknya pembeli menjadi patokan keuntungan utama.
"Harganya biasa seperti di warung, kopi masih Rp4 ribu segelas, mie cuma Rp8 ribu satu porsi tanpa telur. Ini kan harga normal di warung biasa, gak mesti untung gede sih, banyak yang beli juga pasti untung jadi gede," ungkapnya.
Talipar (40) pemilik tambal ban dadakan di Jalur Arteri Jalan Lingkar Luar Tanjungpura, mengaku membuka tambal ban dadakan di masa arus mudik bukan hanya urusan cuan semata.
"Ini lagi momen rame, kalau mudik kan rame, bukan hanya urusan usaha atau uang aja. Kadang-kadang kan ada pemudik yang ban nya pecah, rantainya putus, kasian juga susah bengkel apa pagi malam, kita selain usaha niatnya juga menolong," ucap Talipar.
Ia menjelaskan, pada momen mudik Lebaran 2022 lalu, tak sedikit pemudik yang pecah ban dan ditambalnya. Itu sebabnya menjadi alasan banyaknya tambal ban dadakan di Jalan Nasional Pantura, Kabupaten Karawang.
"Tahun kemarin aja banyak, kalau saya baru mulai buka tahun kemarin yah, sehari bisa 150 sepeda motor. Bukan cuma ditambal, ladang rantainya putus, lampunya mati. Kebanyakan memang malam sampai pagi," kata dia.
Talipar mengungkap, selain ia, adiknya juga membuka tambal ban dadakan di Jalan Nasional Pantura ruas Klari, Kabupaten Karawang.
"Adik saya buka juga di Klari, musim begini (mudik) usahanya lumayan. Mereka mudik yah kita numpang usaha sekalian membantu memperlancar perjalanan mereka juga," pungkasnya.