Polisi Waspadai Berbagai Gangguan Saat Puncak Arus Mudik di Jabar

Polisi Waspadai Berbagai Gangguan Saat Puncak Arus Mudik di Jabar

Irvan Maulana - detikJabar
Senin, 17 Apr 2023 23:15 WIB
Ridwan Kamil Cek Pospam Mudik di Rest Area Kilometer 57, Tol Japek
Ridwan Kamil Cek Pospam Mudik di Rest Area Kilometer 57, Tol Japek (Foto: Irvan Maulana/detikJabar).
Bandung -

Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama Kapolda Jabra Irjen Pol Akhmad Wiyagus meninjau arus mudik di kawasan Karawang. Keduanya menyatakan telah menyiapkan sejumlah cara untuk mencegah terjadinya kepadatan.

Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus mengatakan, selain rekayasa lalu lintas yang telah disusun sedemikian rupa, berbagai skema juga dilakukan dengan sarana prasarana yang cukup memadai.

"Rekayasa lalu lintas tentu sudah disusun sedemikian rupa, dan akan akan tetap berjalan sesuai rencana," ujar Akhmad melalui Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, di sela meninjau Pospam di rest area Kilometer 57, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Senin (17/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibrahim menuturkan, berdasarkan serangkaian evaluasi dan mitigasi yang dilakukan, berbagai kemungkinan bisa terjadi ketika puncak arus mudik terjadi, khususnya di jalan Tol.

"Berbagai kemungkinan bisa terjadi apalagi pas puncak arus yah, makanya selain skema rencana rekayasa lalu lintas yang sudah disiapkan, kita mesti tahu dan paham kondisi jalur arteri, jalan tol, maupun alternatif di Jawa Barat seperti apa untuk menyiapkan skema pengamanan maupun pengaturan lalu lintas," kata dia.

ADVERTISEMENT

Kali ini, kata Ibrahim, baik petugas maupun pemudik difasilitasi sarana yang cukup memadai berupa CCTV yang bisa diakses 24 jam secara umum.

"CCTV ini juga merupakan fasilitas atau sarana yang kita siapkan, baik bagi petugas maupun masyarakat umum selaku pemudik. CCTV juga bisa dipantau selama 24 jam," imbuhnya.

Terpisah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) mengingatkan, para pemudik untuk meningkatkan kewaspadaan saat berkendara.

"Kita harus antisipasi hal terbesar yaitu peningkatan jumlah kendaraan dari 80 juta naik ke 120 juta, itu penambahan 40 juta di tahun lalu, sekarang aja bisa seperti itu," ujar Emil.

Mengantisipasi kepadatan tersebut, kata Kang Emil, petugas di lapangan harus bertindak cepat serta koordinasi dengan masif, karena petugas di lapangan sangat terbatas.

"Tim di posko memang terbatas, kita perbanyak koordinasi kemudian evaluasi hal yang kurang di tahun lalu," ujarnya.

"Dulu gagasan one way bablas ternyata, karena rutinitas mudik dari Bandung tidak bisa pake tol, jadi ke jalan arteri, kita ubah Contra flow belum lagi soal waktu," lanjutnya.

Skenario yang sama di tahun lalu, kata Kang Emil, tak bisa digunakan di tahun ini. Sebab, antara arus mudik dan arus balik kemungkinan dilintasi volume kendaraan yang sama.

"Jawa Barat ini kan perlintasan, bisa lewat utara bisa lewat selatan, kami imbau kepada pemudik tahun lalu berpikir banyak yang mudik malam karena sepi, padahal tidak. Jadi lebih aman dan lebih baik maksimalkan waktu siang, agar di jalur-jalur juga terdistribusi dengan baik," pungkasnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads