Tak terasa Ramadhan 2023 sudah nyaris sampai di penghujung waktu. Jangan sampai melewatkan kesempatan meraih pahala di 10 hari terakhir, terlebih malam-malam ganjil Ramadhan 2023 ini.
Diantara malam-malam ganjil Ramadhan, Allah SWT menurunkan malam yang begitu istimewa yakni Malam Lailatul Qadar. Dimana kemuliaan malam ini disebut lebih baik dari 1.000 bulan.
Malam ini, Senin (17/4/2023) menuju Selasa (18/4 2023) adalah termasuk dari salah satu malam ganjil Ramadhan 2023, tepatnya malam 27 Ramadhan. Sebagai umat muslim, kita tentu tak mau melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keistimewaan Lailatul Qadar ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana sebuah hadis, dimana Rasulullah SAW pernah bersabda:
يَ فِي الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ - رواه أحمد والبخاري وأبو داود
Artinya: "Lailatul qadar itu berada pada sepuluh malam yang terakhir dari bulan Ramadan." (HR Ahmad, Al-Bukhari, dan Abu Dawud).
Karena itu pastikan kamu tidak melewatkan untuk beribadah di 10 malam terakhir di bulan Ramadhan 2023 ini.
"Malam Lailatul Qadar terdapat di 10 hari terakhir. Disebutkan terjadi pada malam-malam ganjil. Malam kemuliaan itu (Lailatul Qadar) akan tetap terus ada setiap tahunnya hingga hari kiamat," tutur Ustaz Khalid Basalamah dalam video yang diunggah di Chanel Khalid Basalamah Official berjudul "Mengejar Lailatul Qadar".
Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar
Di malam Lailatul Qadar, Allah SWT menurunkan Al-Qur'an pada baginda Nabi Muhammad SAW. Barangsiapa yang beribadah di malam Lailatul Qadar maka ia akan mendapatkan pahala yang lebih baik daripada 1.000 bulan.
Kita bisa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan berbagai amalan seperti membaca dan mentadaburi Al-Qur'an, berdzikir dan membaca doa. Adapun doa yang dianjurkan untuk diperbanyak bacaanya saat malam Lailatul Qadar seperti di bawah ini.
Doa Malam Lailatul Qadar
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annī ('annā jika dibaca berjamaah)
Artinya:
"Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami)."
Bacaan doa Lailatul Qadar tersebut merupakan potongan dalam hadits yang dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA. Ia pernah berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku).'" (HR Tirmidzi)
Kapan Doa Malam Lailatul Qadar Dibaca
Kamu bisa membaca doa malam Lailatul Qadar itu sejak hari mulai memasuki malam. Sebagai informasi, waktu malam sudah terhitung sejak magrib. Untuk lebih detail, di bawah ini adalah rincian waktu tiga bagian dari malam dikutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs. Moh Rifa'i:
Sepertiga malam pertama, kira-kira mulai pukul 19.00 WIB sampai 22.00 WIB
Sepertiga malam kedua, kira-kira mulai pukul 22.00 WIB sampai 01.00 WIB
Sepertiga malam ketiga, kira-kira mulai pukul 01.00 WIB sampai waktu subuh
Amalan Malam Lailatul Qadar
Selain membaca doa malam Lailatul Qadar di atas, kamu bisa mengamalkan ibadah-ibadah lainnya. Karena mereka yang senantiasa menghidupkan malam Lailatul Qadar-lah yang akan mendapatkan kemuliaannya.
Daftar amalan yang bisa kamu lakukan di malam Lailatul Qadar yakni :
1. Memperpanjang Salat Malam
Sholat malam atau qiyamul lail adalah salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan pada malam Lailatul Qadar. Sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq yang bersumber pada keterangan hadits.
Hadits yang dimaksud bersumber dari sabda Rasulullah SAW yang diceritakan Abu Hurairah RA,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa yang bangun menegakkan salat malam di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mencari ridha Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni." (HR Bukhari dan Muslim)
Selain itu, dalam riwayat lain menyebutkan, Rasulullah SAW terbiasa memperpanjang amalan salat malam pada saat memasuki sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan.
"Rasulullah SAW biasa ketika memasuki sepuluh Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR Bukhari dan Muslim)
2. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an adalah amalan malam Lailatul Qadar lainnya yang bisa umat muslim lakukan. Amalan ini juga merupakan kebiasaan Rasulullah SAW selama bulan Ramadhan.
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
Artinya: "Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur'an bersamanya." (HR Bukhari)
Para ulama juga mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW ini. Mengutip buku Mahfudhat Fadlailun Nabi was Shohabah oleh Abdul Aziz Wahab, Imam Syafi'i biasa mengkhatamkan Al-Qur'an sebanyak 60 kali di bulan Ramadan.
Sedangkan Qatadah, biasanya mengkhatamkan Al-Qur'an dalam tujuh hari. Namun, ketika bulan Ramadan, ia mengkhatamkannya setiap tiga hari, bahkan pada sepuluh hari terakhir Ramadan, ia mengkhatamkannya setiap malam.
3. Membaca Sayyidul Istigfar
Wahbah Az-Zuhaili dalam Fiqih Islam Wa Adillatuhu mengatakan, disunnahkan untuk menghidupkan malam sepuluh terakhir bulan Ramadan agar mendapatkan malam Lailatul Qadar. Salah satunya dengan memperbanyak membaca istigfar pada waktu sahur dan baiknya membaca sayyidul istigfar.
Berikut bacaan doa sayyidul istigfar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits Bukhari,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab-latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya: "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari)
4. Itikaf
Itikaf adalah ibadah yang dicirikan dengan berdiam diri di dalam masjid dan menjadi salah satu amalan malam Lailatul Qadar. Berdiam diri merujuk pada tidak keluar masjid karena sibuk melakukan amalan saat itikaf seperti ibadah wajib dan sunnah.
Pengamalan itikaf pada malam Lailatul Qadar didasarkan dari hadits yang diceritakan Aisyah RA. Dikisahkan, Nabi Muhammad SAW melakukan itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Berikut haditsnya,
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]
Artinya: "Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim)
5. Menghadiri Salat Berjamaah
Sholat di malam Lailatul Qadar yang dapat dilakukan di antaranya yakni, salat Isya dan Subuh berjamaah. Keterangan ini bersumber dari Abu Maryam Kautsar Amru dalam buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadan.
Ulama besar Imam Syafi'i dalam Latha-if Al-Ma'arif pernah berkata, orang yang menghadiri salat Isya dan Subuh berjamaah sudah termasuk dalam bagian orang-orang yang menghidupkan malam Lailatul Qadar. Ia berkata,
مَنْ شَهِدَ العِشَاءَ وَ الصُّبْحَ لَيْلَةَ القَدْرِ فَقَدْ أَخَذَ بِحَظِّهِ مِنْهَا
Artinya: "Siapa yang menghadiri sholat Isya dan sholat Subuh pada malam Lailatul Qadar maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut."
Pernyataan Imam Syafi'i di atas disandarkan dari sabda Rasulullah SAW yang diceritakan oleh Utsman bin Affan RA. Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
Artinya: "Siapa yang menghadiri salat Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat Isya dan Subuh berjamaah, maka baginya pahala salat semalam penuh." (HR Muslim dan Tirmidzi)
6. Bersedekah
Bersedekah dapat menjadi penyempurna amalan malam Lailatul Qadar. Sebab. menurut Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam H. Subhan Nur, perlu adanya keseimbangan ibadah ritual dan sosial sebagai penyempurna keimanan dan kualitas ibadah.
Ditambah lagi, Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan bersedekah di bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda dari Abu Hurairah RA,
أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan." (HR Tirmidzi)
Itu dia penjelasan malam Lailatul Qadar, malam-malam ganjil di 10 malam terakhir di Ramadhan 2023, amalan doa dan amalan ibadah lainnya yang bisa dilakukan di malam Lailatul Qadar 2023 ini. Semoga membantu dan Allah SWT memudahkan kita untuk mengisi malam Lailatul Qadar 2023 ini.
(tya/tey)