PT KAI Siagakan 183 Petugas Ekstra di Wilayah Rawan Bencana

PT KAI Siagakan 183 Petugas Ekstra di Wilayah Rawan Bencana

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 17 Apr 2023 13:00 WIB
Pekerja menyapa masinis usai perbaikan wesel rel kereta api di perlintasan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (8/4/2023). PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung melakukan perawatan dan perbaikan rel untuk memastikan keselamatan serta kenyamanan perjalanan mudik Lebaran, serta menambah 82 petugas pemeriksa jalur dan penjaga perlintasan ekstra. FOTO ANTARA/Adeng Bustomi/aww.
Ilustrasi petugas KAI cek jalur kereta api (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Bandung -

Ratusan petugas ekstra disiapkan PT KAI di daerah pengawasan khusus (dapasus) atau wilayah rawan terjadi bencana alam, salah satunya di wilayah Daop 2 Bandung.

"Kita siagakan petugas ekstra di daerah pengawasan khusus yang rawan terjadi bencana, misal potensi longsor, potensi banjir, potensi amblesan dan dapasus itu kita siagakan," kata VP Public Relations PT KAI Joni Martinus kepada wartawan di Stasiun Bandung, Senin (17/4/2023).

"Ada sekitar 183 petugas ekstra yang kita siagakan untuk awasi dapasus itu," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas ekstra ini disiagakan PT KAI agar perjalanan mudik masyarakat yang hendak pulang ke kampung halamannya menjadi lancar.

"Kita harapkan dengan ada penambahan ini potensi (rawan bencana alam) itu bisa kita deteksi dan secara dini bisa kita antisipasi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Untuk di Daop 2 sendiri, wilayah rawan bencana alam tersebar dari mulai wilayah Kabupaten Purwakarta hingga Kota Banjar.

"Ada beberapa titik yang kita deteksi yang tersebar di Pulau Jawa ini termasuk di wilayah Daop 2 ini. Seperti di wilayah Ciganea Purwakarta, daerah selatan Tasikmalaya-Banjar, untuk antisipasi rawan amblesan," ungkapnya.

Bencana alam yang biasa terjadi di perlintasan kereta api, di antaranya bencana banjir dan longsor hingga menimbulkan tanah ambles. Selain itu, pihaknya juga siagakan sejumlah alat, salah satunya alat pengukur kedalaman tanah.

"Berbagai macam potensi, ada banjir dan rawan longsor itu semua sudah kita kjtogasi dan petugas bekerja 1x24 jam, berjaga dan bergiliran dengan kelengkapan peralatan," pungkasnya.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads