Setelah Arab Saudi, warga muslim di Iran dan Lebanon banyak yang mengaku sebagai Atheis. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Dikutip dari detikTravel, Minggu (16/4/2023), beberapa tahun belakangan, fenomena sosial terjadi di negara muslim dimana warga dari negara-negara tersebut memilih menjadi Atheis atau agnostik.
Setelah jumlah penganut Atheis di Arab Saudi meningkat, rupanya hal itu juga terjadi di Iran dan Lebanon. Dari hasil survei Iranian's Attitudes Toward Religion pada tahun 2020, sekitar 47 persen warga yang disurvei mengaku beralih dari semula beragama menjadi tidak beragama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rinciannya, 9 persen mengidentifikasi diri sebagai atheis, 8 persen sebagai Zoroastrian dan 6 persen sebagai agnostik. Sedangkan sekitar 22 persen, mengaku tak terikat dengan agama atau kepercayaan mana pun.
Dikutip detikTravel dari Deutsche Welle, Pooyan Tamimi Arab, Asisten profesor Studi Keagamaan dari Universitas Utrecht melihat, perubahan di Iran sebagai dampak dari sekularisasi yang dianut oleh negara tersebut.
"Kami melihat peningkatan sekularisasi dan keragaman agama dan kepercayaan," kata Tamimi Arab.
Jika dilihat, menurutnya faktor paling menentukan adalah keterikatan antara negara dan agama. "Ini menyebabkan penduduk membenci agama institusional meskipun mayoritas masih percaya pada Tuhan," jelasnya.
Baca juga: Alasan Warga Jepang Nggak Mau Menikah |
Fenomena sosial yang sama juga terjadi di Lebanon. Warga di negara mayorits Muslim yang beribukota di Beirut ini juga beramai-ramai menjadi atheis.
Lebanon juga mengalami peningkatan ketidakpercayaan terhadap agama. Menurut salah satu lembaga jajak pendapat Barometer Arab, tingkat kesalehan warga di negara ini menurun sekitar 43 persen selama satu dekade terakhir.
Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Selain Arab Saudi, Warga 2 Negara Muslim Ini Banyak yang Jadi Atheis
(wip/orb)