Fenomena Bugeul di Tegalbuleud Sukabumi, Unik Namun Rugikan Petani

Unak-anik Jabar

Fenomena Bugeul di Tegalbuleud Sukabumi, Unik Namun Rugikan Petani

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Sabtu, 15 Apr 2023 17:30 WIB
Fenomena Bugeul di Sukabumi
Foto: Istimewa
Sukabumi -

Fenomena unik yang hanya bisa dilihat satu tahun sekali terjadi di dua muara sungai di wilayah Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Fenomena alam itu dikenal dengan nama Bugeul. Biasanya, fenomena ini terjadi saat musim kemarau saja.

Bugeul adalah sebuah fenomena alam dimana aliran muara sungai yang tertutup gundukan pasir yang terbentuk karena hempasan angin kencang. Sehingga sungai itu meluber dan berbentuk seperti danau, sepintas danau yang dibentuk alam itu indah namun merugikan. Seperti apa?

"Terjadinya pada musim kemarau fenomena alam yang disebut Bugeul, yang terjadi karena tertutupnya aliran sungai menuju ke laut oleh gundukan pasir yang terhempas karena angin kencang," kata Leni Nurliah, staf Kecamatan Tegalbuleud, Rabu (12/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan Leni, fenomena itu biasanya terjadi di Muara Cikaso dan Muara Cibuni. Ada kondisi mirip Bugeul di Sungai Ciparanje, namun menurut Leni itu bukan karena alam namun karena jebolnya tanggul yang menyumbat aliran sungai.

"Bugeul ini biasanya terjadi di Cikaso dan Cibuni kemudian ada lagi yang di sini sungai ciparanje karena jebolnya tanggul yang menghalangi Sungai Ciparanje sehingga terbentuklah aliran sungai menuju permukiman warga," katanya.

ADVERTISEMENT

"Terkait Bugeul ini ada dampak menguntungkan dan merugikan. Untuk Bugeul di muara Cikaso sebetulnya tidak berdampak secara signifikan terhadap pemukiman atau lahan pertanian warga, karena ini sudah terjadi biasa," sambungnya.

Biasanya ketika Bugeul terjadi, di danau yang terbentuk kerap didapati udang. Selain untuk dikonsumsi, udang yang terperangkap di Bugeul juga bisa dijual.

"Saat fenomena Bugeul banyak sekali udang dan itu salah satu keuntungan buat warga. Namun dampak merugikannya di Muara Cibuni misalnya, ini luar biasa sekali karena sangat berpengaruh dan berdampak kepada lahan pertanian warga yang luasnya mencapai 250 hektare," tutur Leni.

Akibatnya sawah warga yang tergenang Bugeul akan mengalami gagal panen dalam jangka panjang. Hal ini didebut Leni bakal merugikan petani yang area pesawahannya tergenang.

"Pemilik lahan yang dirugikan dan menyebabkan gagal panen bisa dalam jangka waktu satu tahun penuh, karena pada saat air surut tanaman mati. Sehingga ketika kembali ditanam lagi dan tergenang air sungai tanaman tetap tidak bisa dipanen dan itu tentu saja untuk Desa Tegalbuled ini lumayan berdampak kepada pajak yang harus disetor kan kepada pemerintah," beber Leni.

Sementara itu, Kades Tegalbuleud, Suratman membenarkan soal dampak kerugian yang diderita petani akibat fenomena Bugeul. "Ia sangat merugikan sebab pertanian sudah dua kali ini gagal panen, akibat pasang air laut. Akhirnya tanaman padi mati, luas lahan pertanian sekitar 200 hektar, karena sungai sudah jebol dan mengalir ke Sungai cibuni semoga ke depan bisa menanam padi lagi," jelasnya.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads