Tingkat kriminalitas di Jawa Barat menunjukkan angka lonjakan selama periode 2022. Berdasarkan data yang dipublikasikan Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), angka kriminalitas di Jabar melonjak hingga 69 persen.
Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Kejahatan Konvensional dan Kejahatan Terhadap Kekayaan Negara Kemenko Polhukam Brigjen Pol Asep Jenal Ahmadi mengatakan, Jabar menjadi provinsi dengan tingkat kriminalitas tertinggi sepanjang 2022. Jabar juga menempati urutan ke-5 secara nasional untuk angka kriminalitas tersebut.
"Jawa Barat menjadi daerah dengan lonjakan tingkat kriminalitas yang tinggi pada tahun 2022 sebesar 69 persen, dan menduduki peringkat ke 5 secara nasional," katanya dalam keterangan yang dikutip detikJabar di laman resmi Kemenko Polhukam, Jumat (6/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep memaparkan data ini saat menjadi pembicara rapat koordinasi bertajuk Pengendalian Tingkat Kriminalitas dalam Mendukung Stabilitas Keamanan Nasional Tahun 2023 di Bandung, Kamis (6/4/) kemarin. Asep mengatakan, data-data tersebut berasal dari evaluasi bersama Staf Kapolri Bidang Operasi (SOPS) Polri.
"Kedatangan saya dan tim dari Kemenko Polhukam ini untuk mengidentifikasi apakah data-data yang kami sampaikan ini benar. Termasuk kami juga ingin mengetahui bagaimana ketentraman dan ketertiban yang diemban Satpol PP di Jawa Barat, serta sinergitas dan kolaborasi dengan stakeholder," ungkapnya.
Dalam keterangan itu, Tim Analis Pusat Data dan Analisis Kejahatan Transnasional (PDAKT) Bareskrim Polri Kombes Pol Ignatius Soeprapto turut merinci angka kriminalitas yang terjadi di Jabar sepanjang 2022. Ia mengatakan, berdasarkan data tindak pidana 2022 di Bareskrim, Polda Jawa Barat memiliki total tindak pidana sebanyak 26.230 dengan rata-rata tindak pidana 2.186 per bulan.
Karena tingginya angka kriminalitas itu, Polda Jabar menduduki peringkat ke-5 dari 35 satuan kepolisian secara nasional. Sedangkan data tindak pidana pada 2023, kata Ignatius, Polda Jawa Barat mencatat 11.301 tindak pidana dengan rata-rata pidana sebanyak 2.825 per bulan.
"Data ini kami ambil mulai dari bulan Januari sampai April 2023," katanya.
Adapun jenis tindak pidana yang paling sering terjadi di Jabar sepanjang 2023 yaitu kategori pencurian dengan pemberatan (curat). Kemudian penipuan/perbuatan curang, pencurian kendaraan bermotor (curanmor) roda dua, penganiayaan hingga pencurian biasa.
Namun yang menarik kata Ignatius, dari catatan PDAKT Bareskrim Polri, penemuan mayat menjadi laporan gangguan keamanan yang paling banyak dilaporkan warga pada 2022. "Sedangkan di tahun 2023, meminta-minta di jalan umum menjadi pelanggaran terbanyak," bebernya.
Merespons hal itu, Kepala Kesbangpol Jabar lip Hidajat mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya menekan angka kriminalitas di Jawa Barat. Salah satunya dengan cara membangun komunikasi bersama TNI-Polri, BNPT, Densus BIN dan Kemenko Polhukam.