Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tim detikFood - detikJabar
Jumat, 14 Apr 2023 06:00 WIB
Various salt types in 4 wooden spoons on white marble.
Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik
Bandung -

Garam sangat penting dalam industri dan masakan karena memiliki rasa asin dan digunakan sebagai bahan tambahan makanan dan pengawet.

Dalam tubuh manusia, garam memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Kadar garam yang cukup dalam tubuh membantu menjaga tekanan darah dan mempertahankan fungsi saraf dan otot yang normal.

Garam dapat diperoleh dari berbagai sumber alami seperti laut, danau, dan tambang garam bawah tanah. Proses produksi garam umumnya melibatkan beberapa tahapan, seperti pengumpulan air laut atau air asin, penguapan, dan kristalisasi. Selain itu, saat ini garam juga diproduksi secara sintetis melalui proses kimia tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa konsumsi garam harian tidak boleh melebihi 5 gram atau sekitar satu sendok teh per hari. Namun, kebanyakan orang mengonsumsi lebih dari jumlah ini, bahkan beberapa kali lipat.
Beberapa cara untuk mengurangi konsumsi garam antara lain dengan menghindari makanan yang mengandung garam tinggi seperti makanan olahan dan makanan cepat saji, serta menambahkan bumbu lain seperti rempah-rempah untuk memberikan rasa pada makanan.

Dilansir detikFood, konsumsi garam secara berlebihan diingatkan oleh ahli kesehatan untuk diwaspadai. Setidaknya ada beberapa ancaman bagi kesehatan jika mengkonsumsi garam secara berlebihan. Berikut bahaya terlalu banyak konsumsi garam menurut Eat This, Not That (9/4):

ADVERTISEMENT

1. Mengganggu aliran darah

Konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi dapat mempengaruhi aliran darah di dalam tubuh dan memperburuk kesehatan jantung serta organ tubuh lainnya. Garam mengandung natrium, yang dapat menahan cairan dalam tubuh dan meningkatkan volume darah. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah dan tekanan darah meningkat.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan otak. Selain itu, tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan gagal jantung.

2. Menyebabkan kembung

Secara tak sadar, garam paling banyak masuk ke dalam tubuh ketika membeli atau menikmati makanan di luar rumah. Makanan enak yang disajikan pada restoran dan tempat makan tidak pernah terlepas dari penggunaan garam di dalamnya.

Biasanya usai menyantap makanan yang terlalu asin atau menggunakan banyak garam, perut akan terasa kembung dan lebih penuh. Beberapa orang juga akan mengalami pembengkakan terutama di sekitar wajah usai mengonsumsi makanan tinggi garam terlebih saat malam hari.

Hal ini disebabkan oleh tumpukan cairan yang diikat oleh garam i dalam tubuh. Menurut penelitian yang dipublikasi pada Annals of Nutrition & Metabolism tubuh akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengeluarkan cairan usai mengonsumsi garam.

3. Memicu berat badan naik

Selain mengganggu kesehatan jantung, garam juga perlu diwaspadai bagi pelaku diet. Retensi air yang terjadi akibat konsumsi garam dapat membuat timbangan berat badan meningkat begitu pula dengan lemak tubuh.

Jurnal dengan judul Hypertension menemukan kaitan antara diet tinggi sodium (garam) dengan kelebihan berat badan dan obesitas terlepas dari jumlah kalori yang dikonsumsi. Penelitian ini melihat efek konsumsi garam pada orang dewasa yang mengalami peningkatan obesitas 26% akibat diet tinggi garam 1.000 miligram per hari.

Secara perlahan, makanan tinggi garam akan memengaruhi ukuran pinggang dan kadar lemak di dalam tubuh. Walaupun ahli masih membutuhkan waktu untuk memahami mekanisme garam terhadap berat badan tetapi efek negatifnya tetap harus diwaspadai.

4. Memperparah migrain

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk gejala migrain pada beberapa orang yang rentan terhadap kondisi tersebut. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa diet rendah garam dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas serangan migrain pada orang yang menderita migrain.

Meskipun belum sepenuhnya dipahami bagaimana garam mempengaruhi migrain, beberapa teori mengaitkan konsumsi garam yang tinggi dengan peningkatan kadar natrium dalam tubuh, yang dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah di otak dan menyebabkan sakit kepala.

5. Meningkatkan risiko demensia

Demensia vaskular menjadi salah satu jenis demensia yang paling banyak dialami oleh orang tua. Demensia jenis ini dikatakan oleh ahli sangat dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat.

Pengaruh terbesar dari vaskular demensia ini adalah fungsi aliran darah dan kesehatan jantung yang berdampak pada pelemahan memori dan kemampuan kognitif. Banyak ahli yang menyebutkan bahwa jenis demensia ini sangat berkaitan erat dengan diet tinggi konsumsi garam yang dilakukan sejak muda.

Untuk mengetahuinya, penelitian yang melibatkan hewan dilakukan untuk melihat dampak dari konsumsi garam pada fungsi kognitif. Hasilnya ditemukan sesuai dengan dugaan para ahli. Tetapi untuk dampaknya terhadap manusia, para peneliti masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di detikFood. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads