Wanita Bandung Diduga Jadi Korban Percobaan Pelecehan Teman Kerja

Wanita Bandung Diduga Jadi Korban Percobaan Pelecehan Teman Kerja

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 12 Apr 2023 15:15 WIB
A young woman protects herself by hand
Ilustrasi pelecehan (Foto: iStock)
Bandung -

Seorang perempuan curhat di media sosial setelah diduga menjadi korban percobaan pelecehan yang dilakukan teman kerjanya sendiri. Korban pun kini sudah melaporkan dugaan percobaan pelecehan itu ke polisi.

Informasi yang dihimpun detikJabar, insiden itu dialami korban di perusahaan tempatnya bekerja di Kota Bandung, Jawa Barat. Korban yang meminta identitasnya dirahasiakan ini mengungkap, dugaan percobaan pelecehan itu dialaminya pada Selasa, 14 Maret 2023.

Korban diketahui bekerja di divisi sales. Sementara terduga pelakunya bekerja di divisi brand marketing. Saat kejadian berlangsung, korban mengungkap si terduga pelaku itu mencoba menyerangnya dengan cara menggigit leher sebelah kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Terduga) pelaku mendekati meja kerja saya, dan secara tiba-tiba dari arah pinggir kiri menuju kursi yang saya duduki, dengan gerakan cepat langsung menggigit leher kiri saya," kata korban dalam tulisan kronologi yang ia tulis di media sosial, sebagaimana dilihat detikJabar, Rabu (12/4/2023).

Korban sempat melawan dengan mencoba menendang terduga pelaku. Tapi sayang, berdasarkan penuturannya itu, terduga pelaku menahan kakinya dan mendorong korban hingga menjauh dari jangkauan kamera CCTV di ruangan tersebut.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, korban menyebut si terduga pelaku mendorongnya hingga ke pojok ruangan yang berada tepat di depan toilet. Korban meyakini si terduga pelaku itu hendak menyeretnya masuk ke dalam kamar mandi dan disinyalir hendak melakukan percobaan pelecehan kepadanya.

"Saya berteriak meminta pertolongan, namun tidak dihiraukan oleh siapa sama sekali, termasuk tiga orang staff yang salah satunya adalah HRD. Lalu akhirnya saya sekuat tenaga berdiri tegak melawan pelaku dan berhasil melepaskan diri dengan kekuatan diri saya sendiri," ungkapnya.

Dengan kondisi jiwa yang terguncang, korban langsung bergegas pulang setelah menerima perlakuan tersebut. Keesokan harinya, tepatnya pada Rabu (15/3/2023), korban memutuskan tetap masuk kerja dan bertemu kembali dengan terduga pelaku tersebut.

Setelah kejadian yang menimpanya itu, korban memilih diam dan belum berani menceritakan semuanya kepada siapapun. Ia juga mengaku belum berani meminta rekaman CCTV soal kejadian yang menimpanya karena masih berusaha menguatkan diri.

Lapor HRD Setelah 2 Pekan

Barulah pada Kamis, 30 Maret 2023, korban memberanikan diri menceritakan semua kejadian yang dialaminya sekaligus menyerahkan surat pengunduran diri dari pekerjaannya kepada HRD perusahaan tersebut. Keesokan harinya, tepatnya pada Jumat (31/3/2023), korban kemudian dipanggil HRD untuk menceritakan kronologi yang dialaminya.

"Tetapi, dari hasil pertemuan itu menjadi hal yang percuma dan semakin merugikan saya karena oknum HRD tersebut malah mempersulit proses pengunduran diri saya dengan segala alasan administrasi," bebernya.

Karena merasa tidak mendapat dukungan, korban lantas memutuskan untuk langsung mengundurkan diri dari pekerjaannya. Semenjak keputusan itu dibuat, korban mengaku terus-terusan dihubungi pihak HRD perusahaan lantaran menganggapnya tidak jujur dalam insiden tersebut.

Korban juga meminta bantuan rekannya lantaran merasa tidak sanggup merespons pihak HRD yang kerap menghubunginya. Melalui akun Twitter rekannya itu lah, @mau*****, yang kemudian menari perhatian publik, apalagi kronologi dugaan percobaan pelecehan yang korban tulis sendiri pada Selasa (4/4/2023) makin tersebar di media sosial setelah di bagikan akun @ane****w di twitter.

Saat menulis kronologi tersebut, korban mengaku sudah memutuskan tidak lagi bekerja di perusahaan itu. Ia juga turut menuliskan nama perusahaannya yaitu PT TNT Grup Indonesia.

"Sekarang saya sedang dalam masa pemulihan kondisi kesehatan jiwa atas kejadian (dugaan) pelecehan seksual di mantan perusahaan tempat saya bekerja," katanya.

"Semoga penjelasan kronologi ini dapat menjadi sumber kekuatan untuk para korban lainnya, yang mengalami hal serupa seperti saya, atau bahkan mungkin lebih parah, dan tidak memiliki sistem pendukung yang sehat serta, menghadapi segalanya dengan sendiri," bebernya.

Lapor Polisi

Korban pun kini resmi melaporkan insiden itu ke polisi. Laporan itu dibuat korban melalui kuasa hukumnya ke Polrestabes Bandung pada Senin (10/4/2023).

"Iyah, kemarin sudah kita laporkan kasus ini ke kepolisian," kata kuasa hukum korban, Zahid Johar Awal saat dikonfirmasi detikJabar.

Zahid membeberkan, langkah itu dilakukan karena korban merasa trauma dengan dugaan percobaan pelecehan yang dialaminya. Korban pun sedang menjadi pemulihan psikologinya.

Kemudian kata Zahid, pihak perusahaan bekas tempat kerja korban menganggap insiden itu hanya sebuah bercandaan. Zahid pun mengaku kliennya sudah mengadukan perlakuan itu ke atasannya, namun malah direspons dengan tidak serius.

"Perlakuan perusahaan seolah-olah pelecehan seksual ini dianggapnya bercandaan, bukan hal serius. Itu yang bikin trauma, bikin klien saya stres kok bisa-bisanya tiap dia cerita ke atasan itu dikiranya bercandaan," ungkapnya.

"Dan klien saya dianggapnya terlalu berlebihan. Sekarang coba aja dipikir, perempuan mana yg enggak nganggap itu serius, lehernya digigit oleh seorang lelaki sambil dipegang kakinya. Masih bisa-bisanya bilang itu sebuah bercandaan, bukan pelecehan seksual. Dan satu kantor itu malah atasannya balik menyalahkan dia," tuturnya menambahkan.

Penjelasan Perusahaan

Tim detikJabar lantas mendatangi perusahaan yang diceritakan korban tersebut yaitu PT TNT Grup Indonesia. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan brand company yang berlokasi di wilayah Coblong, Kota Bandung ini menegaskan bakal terbuka dan siap membantu korban jika memang mendapat pelecehan seksual.

CEO PT TNT Grup Indonesia Nik Noor Fahmi bahkan menegaskan terduga pelaku yang disebut korban kini sudah dinonaktifkan dari pekerjaannya. Ia pun memastikan perusahaan berpihak kepada korban jika memang telah terjadi dugaan pelecehan.

"Terduga pelakunya sudah dinonaktifkan untuk melanjutkan investigasi ini. Kami bahkan terbuka, jika memang terjadi dugaan itu di sini, kami akan berpihak kepada korban. Karena kami enggak mau semua karyawan kita terancam," pungkasnya.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads