Keutamaan Membaca Surat Al Ikhlas Sehari-hari

Keutamaan Membaca Surat Al Ikhlas Sehari-hari

Tim detikHikmah - detikJabar
Rabu, 12 Apr 2023 06:00 WIB
Ilustrasi membaca ikhfa
Keutamaan Membaca Surat Al Ikhlas Sehari- (Foto: Getty Images/iStockphoto/Heri Mardinal)
Bandung -

Terdapat keutamaan membaca surat Al Ikhlas. Disebutkan salah satunya yaitu mendapat ampunan dosa dari Allah SWT. Surat Al Ikhlas adalah surat ke-112 yang ada di kitab suci Al-Quran. Surat tersebut cukup pendek dan mudah dihafal. Terdapat empat ayat dalam Surat Al Ikhlas.

Dilansir detikHikmah, dalam buku At-Tadzkir: Metode Menghafal Juz 'Amma menjelaskan, surat Al Ikhlas memiliki kandungan yang sangat mendalam. Surat ini mengajarkan kita untuk bertauhid kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, satu-satunya Zat yang sempurna dan tidak ada tandingannya.

Mulianya surat Al Ikhlas terbukti dari sabda Rasulullah SAW yang menyebut bahwa nilai surat Al Ikhlas setara dengan sepertiga Al-Quran. Dari Abu Darda yang mengutip sabda Rasulullah SAW,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ فِى لَيْلَةٍ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالُوا وَكَيْفَ يَقْرَأُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ قَالَ (قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ) يَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ

Artinya: "Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?" Mereka mengatakan, "Bagaimana kami bisa membaca seperti Al-Qur'an?" Lalu Nabi SAW bersabda, "Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al Quran." (HR Muslim).

ADVERTISEMENT

Dalam riwayat lain, Abu Said menceritakan, ada seorang laki-laki mendengar orang lain membaca 'Qul huwallahu ahad' dengan berulang-ulang. Paginya, orang yang mendengar tadi mendatangi Rasulullah SAW.

Lelaki tadi pun menceritakan kejadian tersebut dengan nada seakan-akan merendahkan surat Al Ikhlas sebagai salah satu surat pendek. Hingga dijawab dengan Rasulullah SAW,

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ

Artinya: "Demi yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surat ini sebanding dengan sepertiga Al Quran," (HR Bukhari).

Bacaan Surat Al Ikhlas

Berikut bacaan surat Al Ikhlas beserta artinya.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad

1. Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allāhuṣ-ṣamad

2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid wa lam yụlad

3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

Keutamaan Membaca Surat Al Ikhlas

Dikutip dari NU Online, terdapat beberapa keutamaan saat membaca surat Al Ikhlas. Salah satunya adalah diberikan perlindungan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika berada dalam perjalanan.

1. Mendapat Perlindungan Selama Perjalanan

Riwayat ini dikutip oleh Imam Nawawi dalam Al-Adzkar pada bab zikir ketika di jalan, seperti ini bunyinya:

وروينا في كتاب ابن السني و "دلائل النبوة" للبيهقي عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: "أتى رسول الله (صلى الله عليه وسلم) جبريل (صلى الله عليه وسلم) وهو بتبوك فقال: يا محمد اشهد جنازة معاوية بن معاوية المزني، فخرج رسول الله (صلى الله عليه وسلم)، ونزل جبريل (عليه السلام) في سبعين ألفا من الملائكة، فوضع جناحه الأيمن على الجبال فتواضعت، ووضع جناحه الأيسر على الأرضين فتواضعت، حتى نظر إلى مكة والمدينة، فصلى عليه رسول الله (صلى الله عليه وسلم) وجبريل والملائكة (عليهم السلام)، فلما فرغ قال: يا جبريل بم بلغ معاوية هذه المنزلة؟ قال: بقراءته: قل هو الله أحد، قائما وراكبا وماشيا

Artinya: Diriwayatkan kepada kami dalam kitab Ibnu Sinni dan kitab Dala'ilun Nubuwwah karya Al-Baihaqi dari Abu Umamah al-Bahili, ia bercerita bahwa Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau di Tabuk. "Wahai Muhammad, saksikanlah shalat jenazah Muawiyah bin Muawiyah al-Muzani (di Madinah)", kata Jibril. Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk). Sementara Jibril AS turun bersama 70.000 malaikat. Jibril AS menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah. Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat kota Mekkah dan Madinah. Rasulullah SAW bersama Jibril AS dan ribuan malaikat kemudian menshalatkan jenazah Muawiyah. Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya: "Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?" "Muawiyah lazim membaca surat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki", jawab Jibril. (Lihat: Al-Imam an-Nawawi, Al-Adzkar pada Hamisy al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman: 176).

Sedangkan dalam syarah Al-Adzkar, Al-Futuhatur Rabbaniyyah, Muhammad bin Alan as-Shiddiqi menerangkan bahwa terdapat dua shaf malaikat di belakang Jibril AS saat mereka menshalatkan jenazah sahabat Muawiyah bin Muawiyah, (Lihat: Muhammad bin Alan As-Shiddiqi, Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman: 177).

2. Menghapus Dosa

Hadis lain mengatakan bahwa membaca surat Al Ikhlas dapat menghapus dosa-dosa. Seperti ini penjelasannya.

Pada suatu hari, Rasulullah SAW pernah memasuki sebuah masjid. Ketika itu melihat seorang laki-laki yang baru saja menyelesaikan shalatnya.

Kemudian laki-laki tersebut membaca surat Al Ikhlas sampai selesai. Ia lalu memanjatkan doa agar diampuni dari dosa-dosanya, Rasulullah SAW pun bersabda "dia telah diampuni dosanya".

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ المَسْجِدَ، إِذَا رَجُلٌ قَدْ قَضَى صَلاَتَهُ وَهُوَ يَتَشَهَّدُ، فَقَالَ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اَللهُ بِأَنَّكَ الوَاحِدُ الأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوْبِي، إِنَّكَ أَنْتَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَدْ غُفِرَ لَهُ، ثَلاَثاً.

Artinya: Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, tiba-tiba (ada) seseorang yang telah selesai dari shalatnya, dan ia sedang bertasyahhud, lalu ia berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta (kepada-Mu) bahwa sesungguhnya Engkau (adalah) Yang Maha Esa, Yang bergantung (kepada-Mu) segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya. Ampunilah dosa-dosaku, (karena) sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sungguh ia telah diampuni (dosa-dosanya)," beliau mengatakannya sebanyak tiga kali. (HR Abu Daud, Nasai, dan Ahmad).


Artikel ini telah tayang di detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads