Aturan Galak di Iran soal Perempuan Wajib Berhijab

Mimpi buruk bagi perempuan di Iran yang tak berhijab. Sebab jika tak berhijab, siapapun akan ditangkap pihak berwenang di sana.

Dikutip dari detikTravel yang melansir CNN, Selasa (11/4/2023), Iran mewajibkan perempuan berhijab saat keluar rumah. Aturan itu dibanjiri protes hingga unjuk rasa. Apalagi, setelah kematian seorang wanita muda Mahsa Amini dalam tahanan karena melanggar aturan hijab.

Meski begitu, pihak berwenang bergeming. Tidak ada langkah sedikitpun untuk melonggarkan aturan itu.

"Dalam langkah inovatif dan untuk mencegah ketegangan dan konflik dalam penerapan hukum jilbab, polisi Iran akan menggunakan kamera pintar di tempat umum untuk mengidentifikasi orang-orang yang melanggar norma," kata kantor berita Tasnim mengutip polisi.

Adapun cara kerja dari kamera pengawas itu, jika ada yang terdeteksi melanggar, wanita akan diidentifikasi lalu dikirimi pesan peringatan. Salah satu isi pesannya adalah merinci waktu dan tempat spesifik mereka telah 'melanggar' hukum.

"Dalam konteks menjaga nilai-nilai, melindungi privasi keluarga dan menjaga kesehatan mental dan ketenangan pikiran masyarakat, segala bentuk perilaku individu atau kolektif yang melawan hukum, tidak akan ditoleransi," lapor Tasnim.

Awal bulan ini, ramai sebuah video yang menunjukkan seorang pria melemparkan yogurt ke dua wanita karena tidak mengenakan jilbab. Kedua wanita ini pun ditangkap karena melanggar kode berpakaian Iran.

Dikutip dari CNN Indonesia, laki-laki yang menyiramkan yogurt ini juga telah ditangkap karena mengganggu ketertiban.

Usai ramai di media sosial, pihak berwenang Iran menegaskan perempuan di negara itu wajib mengenakan hijab.

"Persoalan yang penting adalah hari ini kita punya hukum mandat hukum. Mandat hukum itu membuat setiap orang mematuhi aturan hukum," kata Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Iran Pasang Kamera untuk Lacak Wanita Tak Berhijab