Anas Urbaningrum Disambut Loyalis, Ini Kata Pakar Unpad

Anas Urbaningrum Disambut Loyalis, Ini Kata Pakar Unpad

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 11 Apr 2023 14:15 WIB
Simpatisan Anas Urbaningrum di Lapas Sukamiskin.
Simpatisan Anas Urbaningrum di Lapas Sukamiskin. (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Sejumlah elemen masyarakat akan menyambut eks Ketum Demokrat Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin, Selasa (11/4/2023) siang. Kebebasan Anas, memberikan angin segar bagi para pendukung dan loyalisnya.

Dukungan itu datang dari Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama. Hari ini, Haris bersama loyalis lainnya akan menjemput Anas. Koordinator Nasional (Kornas) Sahabat Anas Urbaningrum Muhammad Rahmad menuturkan, sejumlah tokoh negara telah mengkonfirmasi akan hadir pada saat Anas bebas penjara.

Mulai dari anggota DPR RI, mantan menteri kabinet RI hingga perwakilan ormas seperti Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak bisa menyampaikan nama-namanya, tapi mereka yang bakal menyambut Mas Anas itu ada dari beberapa tokoh negara, partai politik sampai ormas di sini," kata Rahmad kepada detikJabar.

Penyambutan Anas, berbeda dengan eks nasi koruptor lainnya. Kebebasan Anas disambut gembira, seperti apa tanggapan Pakar Politik Unpad Firman Manan?

ADVERTISEMENT

"Mas Anas Ubanungrum itu mantan aktivis yang punya jejaring luas, dia sempat menjadi Ketua HMI, komisioner KPU dan terakhir jadi Ketua Umum Demokrat. Dia punya loyalis yang sampai saat ini bersimpati kepadanya," kata Firman via sambungan telepon.

Selain itu, menyoal dugaan kriminalisasi yang dilakukan penguasa terhadap Anas menurut Firman menjadi alasan mengapa loyalis dan pendukung Anas masih banyak.

"Selain itu, kasusnya agak menarik karena ada narasi dikriminalisasi pada saat itu, sampai tersangkut korupsi, ini kelihatannya diyakini para loyalis dan pendukung bahwa Anas ini tak bersalah dan dikriminalisasi penguasa pada saat itu," ungkapnya.

"Itu faktor yang membuat kelihatannya masih banyak kalangan yang loyal, betdimpati dan mendukung ditunjukan hadirnya mereka hari ini," tambahnya.

Firman menilai, dengan kapasitas Anas seperti itu wajar jika Anas punya daya tarik. Menurutnya, tidak semua orang yang bisa melakukan seperti itu dan isu kriminalisasi yang direspon oleh para loyalisnya.

"Kalau enggak ada isu itu bakal beda respon yang muncul dari pendukung dan ini menguatkan pendukung bahwa Anas tidak bersalah dan korban rezim sehingga keluarnya Anas kemudian disambut," tuturnya.

Disinggung, apakah Anas bakal menjadi ancaman bagi Partai Demokrat di Pemilu 2024 ini, Firman sebut hal itu kembali lagi pada Anas.

"Bolanya ada di Mas Anas, apakah bakal mengungkit masa lalu, ketika masa lalu diungkit apakah memang akan ada fakta yang muncul, bahwa memang ada upaya kriminalisasi, lalu upaya kriminalisasi itu ada di orang-orang yang dikatakan dari Partai Demokrat, kalau kemudian itu muncul, implikasinya bagaimana sentimen publik, kalau kemudian itu membentuk sentimen negatif yang cukup besar di mata publik bisa berdampak negatif, pada akhirnya semacam kampanye negatif terhadap partai Demokrat. Kita tahu pemilu itu hitungan bulan, waktu yang singkat, kalau kemudian opini negatif terbentuk dan cukup luas bisa saja berdampak negatif, tapi kembali bolanya ada pada Mas Anas, belum tahu juga apakah Mas Anas bakal membuka hal itu," jelas Mas Anas.

Penyambutan Anas oleh loyalis dan pendukung sama seperti Dada Rosada eks Wali Kota Bandung. Meski demikian, Firman menyebut tak semua eks nasi koruptor disambut seperti Anas dan Dada, karena penyambutan tersebut kembali pada figur yang bersangkutan.

"Tidak semua kasus, tergantung siapa figurnya, sama Pak Dada saat jadi wali kota banyak membantu orang, kelompok, sehingga masih banyak loyalisnya, kata saya tergantung figur dsn menarik dukungan, karena enggak semua kor6ptor, ada yang keluar dan hanya disambut keluarganya, ini hanya ada di figur-figur tertentu, ya," tuturnya.

Firman memprediksi, besar kemungkinan setelah bebas dari Sukamiskin, Anas akan kembali bergabung ke partai politik.

"Kalau isunya beliau akan bergabung ke PKN, karena elite PKN mengatakan hadir karena Mas Anas, orang seperti Mas Anas yang sudah lama berpolitik agak sulit untuk tidak masuk lagi ke politik, karena ada (meski) keterbatasan ya karena ada pencabutan hak politik tidsk bisa memilih dan dipilih, tapi aktif dan masuk kader partai diperbolehkan menurut saya sangat mungkin orang seperti Mas Anas sulit untuk tidak masuk lagi ke arena politik," pungkasnya.

(wip/yum)


Hide Ads