Amalan yang Baik Dikerjakan pada 10 Hari Terakhir Ramadan

Amalan yang Baik Dikerjakan pada 10 Hari Terakhir Ramadan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 09 Apr 2023 08:00 WIB
Tahun ini, Masjid Istiqlal tak menyelenggarakan kegiatan itikaf untuk jemaah. Kebijakan ini dikarenakan pandemi yang belum kunjung usai.
Amalan yang Baik Dikerjakan pada 10 Hari Terakhir Ramadan (Foto: Rifkianto Nugroho)
Bandung -

Bulan Ramadan yang selalu disambut gembira oleh umat Muslim. Pada bulan ini, umat Muslim bisa mengerjakan amalan dengan pahala yang lebih banyak.

Allah SWT senantiasa membuka pintu rahmat-Nya kepada setiap hamba yang rajin beribadah selama bulan Ramadan.

Amalan 10 hari terakhir Ramadan menjadi penting bagi masyarakat Muslim, sebab Nabi Muhammad SAW menjadikan 10 hari terakhir di bulan puasa sebagai yang terfavorit karena merupakan fase pembebasan dari api neraka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Abu Hurairah,

"Awal bulan Ramadan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya 'Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka)."

ADVERTISEMENT

Yusuf Burhanudin dalam buku Misteri Bulan Ramadhan, disampaikan bahwa fase pertama di bulan Ramadhan adalah fase rahmat dan kasih sayang Allah SWT, fase 10 hari kedua adalah fase ampunan, dan fase ketiga adalah fase itqnun minan nar atau pembebasan dari api neraka.

Hadits Kebaikan Mengerjakan Amalan di 10 Hari Terakhir

Laman Kementerian Agama mengutip salah satu hadits yang menjelaskan Rasul mencontohkan umatnya untuk beribadah dengan maksimal hingga 10 hari terakhir Ramadan. Dijelaskan dalam Hadits Riwayat Muslim sebagai berikut:

"Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut. (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan keutamaan semangat beribadah di 10 hari terakhir Ramadan. Diceritakan sosok Nabi memberi contoh untuk giat dalam meraih ridha Allah SWT, bersungguh-sungguh memanfaatkan waktu-waktu penuh keutamaan dengan meningkatkan kualitas ibadah.

Kesungguhan beliau beribadah di 10 hari terakhir Ramadan melebihi kesungguhan beribadah di waktu selainnya.

Artinya, umat Muslim dianjurkan untuk tidak kendor dalam beribadah meskipun sudah memasuki akhir Ramadan. Salah satu contoh ibadah kendor yakni sering kita temui di masjid, semakin mendekati lebaran justru jamaah sholat Tarawih semakin sedikit.

Maka, dalam hadits ini ditunjukkan keistiqamahan beliau dalam giat beribadah sepanjang Ramadan. Semua hari di bulan Ramadan sangat istimewa yang baiknya dimanfaatkan umat Muslim untuk melakukan ibadah dengan baik.

Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Berikut ini beberapa amalan yang bisa Anda lakukan di 10 hari terakhir bulan Ramadan tahun ini:

1. Perbanyak Ibadah Sunnah

Perbanyak ibadah sunnah pada 10 hari terakhir bulan Ramadan merupakan salah satu yang bisa dilakukan. Salah satu contohnya bisa dari yang ringan dulu yakni menjaga konsistensi shalat Tarawih. Lakukan semata-mata untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

2. Perbanyak Tadarus atau Membaca Al-Quran dan Tilawah

Bertadarus bertujuan untuk mendapatkan ketenangan hati bagi setiap umat Muslim yang membacanya. Selain itu tadarus juga bisa dilakukan sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Allah SWT bersabda dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 185 mengenai keutamaan membaca Al-Quran pada bulan Ramadan.

"Di antara amal kebajikan yang sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadan adalah tadarus Al-Quran. Tadarus Al-Quran berarti membaca, merenungkan, menelaah, dan memahami wahyu-wahyu Allah SWT yang turun pertama kali pada malam bulan Ramadan." (QS. Al Baqarah ayat 185)

Salah satu tradisi ibadah umat Muslim dalam beribadah adalah mengkhatamkan Al Quran. Mengkhatamkan atau menamatkan Al Qur'an sangat baik dilakukan terlebih jika bersama-sama di dalam masjid.

3. Berzikir dan Berdoa

Berzikir dan berdoa merupakan salah satu ibadah yang bisa kita lakukan dimanapun dan kapanpun untuk mengingat dan mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Terlebih, Bulan Ramadan merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebagaimana Rasul bersabda:

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل والمظلوم

Artinya: "Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berdoa, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi." (HR Tirmidzi).

4. Melakukan Shalat Berjamaah

Salat berjamaah di masjid merupakan salah satu keutamaan di bulan Ramadan, terutama bagi kaum Adam. Karena, dengan melaksanakan salat berjamaah di masjid merupakan salah satu cara untuk bersilaturahmi.

Selain itu, Rasulullah SAW pun tidak pernah meninggalkan satu pun shalat berjamaah meski dalam keadaan sakit maupun cuaca buruk.

5. Memperpanjang Ibadah Shalat Malam

Pada 10 malam terakhir, Rasulullah SAW tidak tidur, lambung beliau dan para sahabat amat jauh dari tempat tidur.

Nabi Muhammad SAW mencontohkan umat Muslim untuk menghidupkan malam-malam di 10 hari terakhir. Beliau, keluarga, serta para sahabatnya biasa sholat, zikir, dan melakukan berbagai ibadah lain hingga fajar.

Dalam menghidupkan malam-malam terakhir tersebut, beliau juga tidak berangkat sendirian, melainkan mengajak keluarganya.

Sebagaimana penuturan Aisyah RA,

"Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

5. Memperbanyak Bersedekah

Meningkatkan sedekah menjadi salah satu amalan sebagai ungkapan syukur atas nikmat dipertemukan Ramadan.

Perbanyak sedekah sunnah dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memberikan bekal makanan di hari raya Idul Fitri bagi dhuafa. Bersedekah dapat berbentuk harta, pangan, pakaian, paket sedekah untuk yatim dan dhuafa, dan lain sebagainya.

Nabi Muhammad SAW juga menyeimbangkan antara ibadah pada Allah SWT serta ibadah sosial atau peduli sesamanya.

Sebagaimana disebutkan dalam QS As-Sajdah ayat 16:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Artinya: "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa-apa rezeki yang Kami berikan."

6. I'tikaf

Itikaf atau iktikaf dalam ejaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berdiam beberapa waktu di dalam masjid, menjalankan ibadah, dan menjauhkan pikiran dari keduniaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Waktu pelaksanaan itikaf sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW adalah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Hadits ini berasal dari Ibnu Umar RA, dia berkata:

"Adalah Rasulullah SAW dahulu menjalankan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR. Bukhari, Muslim, dan Ashabus Sunan)

I'tikaf memiliki kekhususan tempat dan aktivitas yaitu masjid dengan aktivitas ibadah mendekatkan diri kepada Allah dengan berdzikir, berdo'a, membaca Al-Quran, shalat sunnah, bershalawat, bertaubat, beristigfar, dan lainnya.

7. Mencari Lailatul Qadar

Thoat Stiawan Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya dalam laman Universitas menjelaskan bahwa umat muslim perlu mempersiapkan strategi untuk mencari Lailatul Qadar.

Seperti dalam Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim,

"Carilah Lailatul Qadar pada (bilangan) ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Itulah tadi tujuh amalan yang bisa dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Semoga kita diberikan kesehatan dan umur panjang hingga diridhoi Allah SWT untuk memperoleh ridho-Nya sampai 10 hari terakhir maupun Ramadan tahun berikutnya, aamiin.

(aau/iqk)


Hide Ads