Jabar Hari Ini: Terbongkarnya Arisan 'Sultan'- Jerat Penipuan Dewan Sukabumi

Jabar Hari Ini: Terbongkarnya Arisan 'Sultan'- Jerat Penipuan Dewan Sukabumi

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 31 Mar 2023 22:00 WIB
Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Jona Arizona (42), ditangkap atas dugaan menggadaikan mobil rental (dok ist)
Foto: Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Jona Arizona (42), ditangkap atas dugaan menggadaikan mobil rental (dok ist)
Bandung -

Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Seperti cerita keluarga soal detik-detik horor pembacokan mantan Ketua KY hingga Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi terjerat penggelapan mobil rental.

Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:

Persib Kecewa Berat U-20 Batal di Indonesia

Batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 membuat kecewa banyak pihak. Kekecewaan berat ini juga dirasakan Persib Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, Persib memiliki tiga pemain di Timnas U-20, yaitu Kakang Rudianto, Robi Darwis, dan Ferdiansyah. Mereka urung mendapatkan pengalaman bermain di level internasional yang sangat bergengsi.

Tak hanya itu, Persib juga sempat merasa 'terusir' karena sebelumnya tak bisa memakai Stadion Persib dan GBLA.

ADVERTISEMENT

Berbagai respons pembatalan ini muncul dari Maung Bandung. Kakang Rudianto dan Robi Darwis mengungkapkan kekecewaannya lantaran Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Unggahan keduanya digambarkan dengan emotikan hati yang patah.

Kakang mengunggah lima foto saat dirinya membela Merah Putih. Ia juga menuliskan rasa kecewa. "Sangat kecewa," tulis Kakang seperti yang dikutip detikJabar, Kamis (30/3/2023).

Robi Darwis juga menyisipkan emotikon hati yang patah. Dua emotikon patah hati diselipkan Robi dalam unggahan di Instagram pribadinya. Sama halnya dengan Kakang, Robi mengunggah empat foto saat membela timnas.

Robi mengaku masih tak menyangka Indonesia batal tampil di Piala Dunia U-20. Robi bahkan menyinggung soal tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang.

"Masih tidak percaya kita gagal tampil di Piala Dunia U20. Impian kita harus hancur oleh orang" yang membicarakan mengatasnamakan kemanusiaan, jangan terlalu memikirkan negara lain jika ingin berbicara kemanusiaan. Kenapa kalian diam ketika tragedi kanjuruhan yang memakan korban lebih dari 100 nyawa hilang!!?," tulis Robi.

Kesedihan juga disampaikan pelatih Persib Luis Milla. Ia mengaku mencintai Indonesia.

"Pertama-tama, bagi saya negara ini sudah menjadi negara kedua saya dan saya sangat sedih. Ini kabar yang sangat buruk bagi Indonesia karena gagal menyelenggarakan Piala Dunia U-20," kata Luis Milla.

Tak hanya itu, legenda Persib Bandung sekaligus mantan pemain Tim Nasional Indonesia, Atep, turut berkomentar atas batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Kecewa, sedih, marah perasan itu saat mendengar bahwa Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," ucap Atep saat dihubungi detikJabar, Kamis (30/3/2023).

"Tidak elok ketika olahraga dicampuradukan dengan politik. Kita hanya merasa bangga ketika kita jadi penyelenggara dan melihat putra terbaik bangsa bisa bermain di level dunia u20," katanya.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Teddy Tjahjono memberi komentar serupa. Ia juga kecewa. Namun, ia memberi pendapat bahwa kita harus bisa mengambil sisi positif dari batalnya Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Hikmah dari batalnya gelaran bergengsi itu adalah bisa dimaksimalkannya lagi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebagai homebase.

"Kami selalu berusaha mengambil sisi positifnya. Misalnya, tiga pemain kami bisa dalam kondisi fit dan fokus kepada Persib untuk menyelesaikan pertandingan sisa yang krusial bagi kami," ucap Teddy.

Waket DPRD Sukabumi Terjerat Penggelapan Mobil

Jona Arizona (42), Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi ditangkap polisi gegara melakukan penggelapan mobil. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi itu ditangkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Sukabumi Kota.

Ditangkapnya Jona Arizona membuat DPD Partai Golkar Jawa Barat prihatin. Partai berlambang pohon beringin ini langsung memberhentikan yang bersangkutan dari jabatannya sebagai ketua partai.

Diketahui, kasus itu bermula saat Jona menyewa mobil jenis Mitsubishi Pajero dengan biaya sewa Rp 6 juta per Minggu.

Penyewaan itu sudah berjalan selama lima bulan. Kemudian korban meminta mobilnya untuk dikembalikan namun tanpa diketahui, mobil rental tersebut telah dijual kepada pihak lain.

"Korban pun mendatangi JA di Sukabumi dan mengetahui bahwa mobil yang disewakan tersebut telah digadai JA melalui H kepada orang lain yang saat ini masih dalam pencarian," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin.

Jona Arizona ditangkap bersama terduga pelaku lain berinisial H (35). Keduanya diancam pasal 378 Jo 372 KUHP dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.

Lalu berapa harta kekayaan Jona Arizona?

Dilihat dari laman resmi LHKPN, Jumat (31/3/2023), Jona Arizona tercatat melaporkan harta kekayaan terakhir kali pada April 2022 lalu. Secara total ia memiliki harta sebanyak Rp10,3 miliar atau Rp10.384.602.233.

Jona memiliki tanah dan bangunan dengan nilai total Rp11,2 miliar. Jika dirincikan, ia memiliki tanah dan bangunan seluas 4.582 meter persegi/913 meter persegi di Kabupaten atau Kota Sukabumi seharga Rp3,7 miliar.

Kemudian, tanah seluas 935 meter persegi diKab/KotaSukabumi seharga Rp250 juta, tanah seluas 3.190 meter persegi diKab/KotaSukabumi senilai Rp420 juta, tanah seluas 174 meter persegi di Kota Bandung, tanah seluas 96 meter persegi di Kota Bandung dan 16 tanah di berbagai tempat dengan nilai ratusan juta hingga miliaran Rupiah.

Asa Pabrik Bola Majalengka Luntur

FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Batalnya pesta sepakbola dunia ini turut dirasakan pengusaha bola asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Irwan Suryanto.

Alih-alih berharap mendapatkan orderan penuh selama perhelatan Piala Dunia U-20. Namun, hanya rasa kekecewaan yang dialami pemilik pabrik bola PT Sinjaraga Santika Sport itu.

Pabrik bola yang berada di Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, Majalengka itu, sejatinya belum ada komitmen jelas dengan pihak penyelenggara. Akan tetapi, kata Irwan, pihaknya telah menyurati Presiden agar produknya itu dilirik untuk Piala Dunia U-20.

"Belum (terkait komitmen). Tapi saya berusaha bikin surat ke Presiden (menawarkan bola Majalengka). Suratnya juga baru 2 Maret kemarin," kata Irwan saat diwawancarai detikJabar, Kamis (30/3/2023).

Lebih lanjut Irwan menyampaikan, dirinya sudah berusaha dari jauh-jauh hari agar produk bolanya itu bisa tampil dalam ajang tersebut. Sayangnya, usahanya kini terbilang sia-sia karena gelaran itu gagal terwujud di Tanah Air.

"Saya sudah mempersiapkan sedemikian rupa. Kita dari dulu sudah punya sertifikat FIFA. Tapi dulu (sertifikat) FIFA-nya yang terendah. Saya kan berusaha meningkatkan kualitas. Saya berusaha meningkatkan kualitas dan saya mencoba memenuhi supaya prodak kami dipakai di Piala Dunia U-20," ujar dia.

"Sekarang kita punya (sertifikat) FIFA quality pro. Ini adalah persyaratan bola FIFA paling tinggi. Karena piala dunia itu kan harus yang paling tinggi, dan biayanya tuh mahal. Kami memaksakan, biarpun keuangan lagi sulit pun kami mengusahakan," sambungnya.

Irwan menganggap, batalnya Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 adalah musibah. Sebab, sejumlah sektor yang berkaitan dengan perhelatan tersebut ikut terdampak

"Dibatalkannya Piala Dunia U-20 bagi kita di sepakbola, musibah. Kami pengusaha bola, pasti yang lain-lain misalnya cendramata, kaos, dan lain-lain (terdampak)," ucap dia.

Sekedar diketahui, si kulit bundar buatan Majalengka itu pernah dilibatkan untuk meramaikan ajang Piala Dunia 1998 di Perancis. Tak sampai di sana, bola Majalengka juga pernah ambil bagian pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dan Piala Dunia 2014 di Brasil.

Pasutri Sukabumi Dipolisikan gegara Arisan Sultan

Kasus penipuan dengan modus arisan dan investasi memakan korban. Sepasang suami istri berinisial LI dan AI warga Kota Sukabumi, dilaporkan oleh beberapa orang ke Polres Sukabumi Kota atas dugaan kasus penipuan bermodus arisan bodong dengan total kerugian mencapai Rp1,5 miliar.

Para korban yang tinggal di luar Kota Sukabumi melaporkan LI dan SA pada Kamis (30/3) malam. Kerugian yang diderita warga beragam dari mulai Rp50 juta hingga ratusan juta.

Salah satu korban, Gina Maulana (27) warga Jampangkulon mengatakan, arisan tersebut sudah berjalan sejak tahun 2021. Kemudian pada empat bulan lalu, owner 'Arisan Sultan' itu membuka layanan investasi.

"Ini sebagian kecil korban sedangkan yang ada di dalam grup itu ada sampai 300 member. Untuk beberapa bulan pertama bagus, lancar tidak ada kendala ternyata memang sistemnya pinjam dari yang lain juga," kata Gina kepada awak media, Jumat (31/3/2023).

Dia mengatakan, biasanya pencairan investasi atau arisan itu dalam tempo waktu sekitar tiga bulan. Namun akhir-akhir ini para korban tidak mendapatkan keuntungan dari arisan atau investasi tersebut.

"Yang ditawarkan pertama adalah waktu proses temponya sebentar. Jadi kita transfer ke yang bersangkutan cuma ada dua rekening yang bisa dipakai (milik) suaminya dan atas nama dia (LI). Saya pribadi sudah dirugikan sampai Rp130 juta untuk investasi Rp80 juta lebih untuk arisan sekitar Rp50 juta," ujarnya.

"Jadi banyak member-member arisan itu yang bodong yang gaib ternyata dia orangnya. Yang paling penting itu dia menjanjikan bentuk investasinya jelas maksudnya bukan kita mau minjemin uang ke dia tapi investasi yang dia tawarkan sistemnya gali lobang tutup lobang, dia bayar hutang ke kita pinjam ke sini, bayar hutang ke sini pinjam ke situ," ungkapnya.

Dia mengatakan, sepasang pasutri ini memiliki gaya hidup bermewah-mewahan. "Gaya hidupnya itu berlebihan, glamor ke hotel yang paling mewah di Sukabumi, di luar kota dia main terus," tambahnya.

Awalnya, para korban berniat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Tepat lima hari yang lalu, mereka menandatangani surat pernyataan akan mengganti kerugian namun tak ada bukti nyata usai kesepakatan tersebut.

"Pada hari Minggu (26/3) kita sudah ada diskusi dengan pihak pelaku dan keluarga, kita juga sudah bikin surat pernyataan tapi saat prosesnya berjalan pelaku itu malah kabur-kaburan," ucap dia.

Pihak kepolisian belum memberikan keterangan apapun terkait dugaan penipuan bermodus investasi dan arisan yang merugikan korban ratusan orang hingga Rp1,5 miliar.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih membenarkan soal laporan itu. "Iya, LP sudah dibuat," kata Astuti.

Cerita Keluarga soal Detik-detik Horor Pembacokan Mantan Ketua KY

Telepon Ilmi Indah tiba-tiba berdering. Suara panik dari balik telepon membuat ibu dua anak ini kaget.

Ilmi Indah merupakan salah satu anak dari mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus sekaligus kakak dari Tami.

Jaja dan Tami menjadi korban pembacokan di rumahnya di Komplek GBA, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, pada Selasa (28/3) lalu.

Suara dari balik telepon tersebut berasal tetangga di rumah ayah Ilmi Indah. Saat itu sekitar pukul 15.00 WIB, tetangganya mengabari bila terjadi sesuatu di kediaman orang tua Ilmi.

"Waktu itu saya lagi di rumah saya, memang rumah saya beda blok sama bapak, kalau jalan deket cuma beda 5-6 rumah gitu. Tiba-tiba ditelepon tetangga 'Mi tolongin Tami ya Allah berdarah-darah', saya pikir kecelakaan motor atau jatuh kan enggak ada pikiran ada orang jahat masuk rumah," ucap Ilmi dihubungi detikJabar Jumat (31/3/2023).

Ilmi dibuat kaget saat tetangga mengatakan bila ada orang yang masuk ke rumah ayahnya untuk merampok. Badannya tiba-tiba lemas. Namun Ilmi bergegas untuk menuju ke rumah ayahnya.

"Hah kenapa berdarah? 'Enggak tahu kayaknya ada orang masuk mau ngerampok', ngomongnya gitu. Langsung di situ kan lemes ya, itu posisi anak-anak saya masih pada kecil 1 tahun sama 3 tahun pada tidur. Langsung saya angkut aja masukin mobil," kata Ilmi.

Saat menuju ke rumah ayahnya, Ilmi sempat berpapasan dengan mobil ambulans yang membawa ayah dan adiknya. Saat itu, Ilmi mengambil keputusan untuk memilih menuju ke rumah ayahnya dulu.

"Saya ke rumah bapak dulu aja pingin lihat dulu situasinya gitu. Rame di depan rumah bapak, begitu saya turun dari mobil emang udah ada banyak darah di depan rumah. Itu darahnya Tami waktu minta tolong," ucapnya.

Ilmi mencoba masuk ke dalam rumah. Dari penglihatannya, dia bisa membayangkan peristiwa sadis yang menimpa ayah dan adiknya itu. Dia pun mencoba merunut kronologi kejadian pembacokan tersebut.

"Jadi Tami di rumah, bapak baru pulang. Orangnya masuk lewat pintu belakang, ketemu Tami jadi dia yang diserang duluan. Mungkin bapak ngedenger ada teriakan, bapak samperin ya langsung orangnya serang bapak juga," ujar Ilmi.

Bacokan yang berasal dari senjata tajam celurit itu mengenai kepala Tami. Sementara ayahnya dibacok pada bagian leher belakang.

"Ketika si pelakunya serang bapak, Tami ada kesempatan kabur ke depan untuk minta tolong. Kan rumah ada dua muka depan dan belakang," tuturnya.

Ayahnya dan sang adik langsung dibawa ke rumah sakit. Keduanya hingga saat ini masih menjalani perawatan di RS Mayapada.

Ilmi menyebut kini kondisi Jaja sudah siuman namun masih syok.

"Bapak sudah siuman, sudah bisa diajak komunikasi cuma memang masih syok ya, masih banyak gerak gitu mungkin kaget karena bangun-bangun kok banyak alat gitu. Masih kaget jadi belum bisa ketemu juga, cuma bisa lihat dari kaca doang. Belum boleh sama pihak rumah sakitnya karena masih biar apa ya bapaknya belum kooperatif gitu jadi masih hah apa ini gitu," ujar Ilmi Indah anak Jaja saat dihubungi detikJabar, Jumat (31/3/2023).

Sementara itu, Ilmi juga mengungkapkan kondisi Tami. Menurutnya, sang adik masih memerlukan pantauan medis agar kondisinya stabil.

Ilmi meyakini pelaku memang berniat merampok ke rumah orang tuanya. Sebab, tak ada hal janggal dari ayah dan adiknya sebelum kejadian.

"Nggak (ambil harta benda), langsung kabur. Iya (enggak kenal pelaku), sejauh ini enggak ada cerita apa-apa sih bapak. Yang saya tahu bapak kalau kerja ya kerja, keluar kota pun tugas dari kerjaannya aja gitu kan. Ngajar seharian di Unpas, udah biasa aja gitu," tutupnya.

Halaman 2 dari 2
(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads