Kesiapan Jabar Sambut Piala Dunia U-20 yang Berujung Batal

Kesiapan Jabar Sambut Piala Dunia U-20 yang Berujung Batal

Bima Bagaskara - detikJabar
Kamis, 30 Mar 2023 18:30 WIB
Foto udara Stadion Si Jalak Harupat yang tengah direnovasi, di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (18/1/2023). Pemerintah melalui Kementerian PUPR merenovasi Stadion Si Jalak Harupat yang ditujukan untuk perhelatan Piala Dunia U-20 pada Mei hingga Juni 2023.
Stadion Si Jalak Harupat saat bersolek sambut Piala Dunia U-20 (Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto)
Bandung -

FIFA memutuskan menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Padahal Jawa Barat sebagai salah satu lokasi tempat diselenggarakannya pertandingan sudah siap menyambut ajang bergengsi tersebut.

Salah satu venue utama Piala Dunia U-20 adalah Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung. Selain itu, ada empat lokasi yang disiapkan sebagai tempat latihan, yaitu Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Lapangan Sidolig, Lapangan Unpad dan Lapangan IPDN Jatinangor.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat Asep Sukmana mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan akhir jelang dihelatnya Piala Dunia U-20 yang bakal diselenggarakan di Stadion Si Jalak Harupat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam persiapan akhir itu kata Asep, ada tiga hal yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya, mulai dari insfratruktur, kepanitian hingga event pendukung untuk memeriahkan ajang empat tahunan tersebut.

"Kemarin kami sebetulnya baru beres rapat pleno untuk persiapan akhir yang dipimpin oleh Sekda Jabar. Kami sampaikan progres kita, jadi ada tiga yang kita bahas terutama kesiapan infrastruktur, kepanitiaan daerah, dan event-event untuk mendukung pelaksanaan Piala Dunia U-20," kata Asep saat dihubungi, Kamis (30/3/2023).

ADVERTISEMENT

Asep memaparkan, dari sisi insfratruktur, Stadion Si Jalak Harupat sudah dinyatakan sangat siap menggelar pertandingan. Bahkan FIFA sendiri sudah meninjau langsung ke stadion berkapasitas 30 ribu kursi itu.

"Kalau infrastruktur kemarin hasil inspeksi dari FIFA, kita sudah dianggap bagus. Walaupun ada sedikit-sedikit perbaikan. Artinya bahwa itu sudah layak menurut FIFA. Karena kemarin saya mendampingi FIFA," jelasnya.

Bahkan kata dia, dibanding stadion lain yang ditunjuk sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-20, Stadion Si Jalak Harupat dianggap yang paling siap dari segi insfratruktur. Termasuk juga pembenahan di empat tempat latihan.

"Malahan kalau dibandingkan dengan stadion lain itu progres untuk memenuhi kekurangan itu paling bagus menurut FIFA kemarin, yang Stadion Si Jalak Harupat. Termasuk stadion-stadion untuk latihan seperti IPDN, Unpad, Sidolig, dan GBLA," ungkapnya.

"Jadi menurut FIFA semuanya sudah siap untuk di Jawa Barat dari segi infrastruktur," sambung dia.

Kemudian Asep menuturkan, kepanitian lokal untuk ajang Piala Dunia U-20 juga sudah disiapkan baik dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

"Kita udah sepakat SK-nya itu ada dua yakni dari provinsi untuk melibatkan semua kabupaten/kota meliputi Sumedang, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Provinsi Jawa Barat," paparnya.

Dengan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Asep mengungkapkan pihaknya akan segera menggelar rapat untuk membahas tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Kita kemarin itu rapat persiapan akhir sambil menunggu lobby Ketua PSSI, Erick Thohir. Tapi karena tadi malam sudah diputuskan seperti itu (batal), ya kami juga akan kumpul lagi sama temen-temen," ujarnya.

Asep mengaku sangat kecewa dengan batalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U-20. Meski begitu, dia menegaskan hanya bisa menghormati keputusan dari induk sepakbola dunia tersebut.

"Ya kalau rasa kecewa pasti ada tapi kita juga harus menghormati keputusan FIFA. Kan kita sudah bekerja keras, koordinasi terus. Mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya. Kalau saya kasian ke pemain yang sudah siap," pungkasnya.




(bba/dir)


Hide Ads