Jalan Tobat Anggota Geng Motor Bandung hingga Bangun Masjid

Jalan Tobat Anggota Geng Motor Bandung hingga Bangun Masjid

Wisma Putra - detikJabar
Rabu, 29 Mar 2023 08:30 WIB
Kisah Saepul Rohmat, mantan anggota geng motor di Bandung membangun masjid.
Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung -

Suara gemuruh kendaraan yang melintas di atas jembatan Tol Buahbatu, Kota Bandung, terdengar kencang. Tidak banyak yang tahu, ternyata di bawah jembatan tol itu berdiri sebuah masjid sederhana dengan model bangunan terbuka bernama Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buah Batu (BJTB).

Saat itu, Selasa (28/3/2023) siang, azan Dzuhur berkumandang, sejumlah jemaah yang terdiri driver ojek online, pegawai, sopir truk hingga pengendara yang melintas menghentikan kendaraannya sejenak dan masuk ke dalam jembatan tol itu untuk menunaikan salat.

Mereka langsung mengambil air wudu, setelah itu mereka langsung masuk ke masjid untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat Muslim. Para jemaah ini menunaikan salat di Masjid Hijrah Bawah Jembatan Tol Buah Batu (BJTB).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Hijrah BJTB ini didirikan oleh sejumlah orang, salah satunya adalah mantan pentolan geng motor di Kota Bandung yakni Saepul Rohmat (44). "Bulan ini, masjid ini berdiri pas berdiri satu tahun. Waktu itu didirikannya Ramadan tahun kemarin," kata Saepul kepada detikJabar, Selasa (28/3/2023).

Jauh sebelum didirikan bangunan terbuka seperti saat ini, masjid ini dibangun dengan sederhana. "Awal pertama cuman di plur saja, orang belum tahu ini mesjid atau apa, saya ajak donatur, Alhamdulillah dimudahkan, warga nggak punya beras salat di sini kita beri, kita minta doanya. Berjalan terus, terus dinaikin pakai bata (dibangun) bersama jamaah, sama ojol, sama yang salat di sini," ujar Saepul.

ADVERTISEMENT

Sebelum bisa menampung lebih dari 30 orang, Masjid BJTB hanya memiliki luas 6x10 meter dengan kondisi kurang baik. Kondisi lingkungan sekitar masjid juga sangat kotor. Dengan ada masjid banyak orang yang peduli menjaga kebersihan di bawah kolong jembatan tol tersebut.

"Masih bau, masih kumuh. Alhamdulillah saya kejar Ramadan mudah-murahan bulan Ramadan ini bukan lagi seperti bulan biasa (sudah tidak kotor lagi)," tuturnya.

Kisah Saepul Rohmat, mantan anggota geng motor di Bandung membangun masjid.Kisah Saepul Rohmat, mantan anggota geng motor di Bandung membangun masjid. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Seiring banyaknya jemaah yang menunaikan salat di masjid itu, makin banyak juga bantuan yang diterima mulai dari uang hingga material untuk pembangunan masjid tersebut.

"Ada yang memberikan, baik uang atau material. Ada yang ngasih Rp 5 ribu, Rp 10 ribu sampai paling besar Rp 5 juta. Saya setahun di sini, dari mulai nol sampai sekarang," ungkapnya.

Saepul mengisahkan, dia sempat bergabung menjadi geng motor pada 1996 lalu. Saepul memutuskan berhenti dari dunia tersebut sekitar tahun 2018 karena pergaulan yang tidak terkontrol sehingga membuat keluarganya hancur dan ditambah anak sulungnya bernama Falaz meninggal dunia karena sakit.

"Saya kebetulan, belajar hijrah (karena) keluarga berantakan, anak meninggal, kalau saya ngaca sehebat apapun di motor tidak ada yang bisa nolongin, akhirnya saya cari (aktivitas lain ke arah positif)," ujar Saepul.

Karena itulah, akhirnya Saepul bersama teman lainnya memberanikan diri membangun masjid dan melakukan berbagai aktivitas positif lainnya.

(wip/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads