.webp)
Jalan Dago Giri yang menjadi penghubung Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung mengalami kerusakan yang cukup parah. Jalur sepanjang 5 kilometer itu disebut warga belum tersentuh perbaikan.
"Sudah lima tahun tidak diperbaiki," kata Epry warga yang kerap melintas di jalur tersebut via pesan singkat kepada detikJabar, Minggu (26/3/2023).
Karena kerusakan di jalan itu cukup parah, tak jarang kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan itu. "Kondisi tersebut sering mengakibatkan kecelakaan yang didominasi kendaraan roda dua, karena lubang pada jalan dengan kedalaman sekitar 20-30 cm," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Epry mengungkapkan di musim hujan, jalan tersebut licin dan membahayakan pengguna jalan. Di musim kemarau jalan tersebut berdebu dan membuat tidak nyaman para pengguna jalan. Apalagi di malam hari tak ada penerangan jalan umum di lokasi tersebut.
"Sangat berbahaya bagi pengguna jalan khususnya roda dua, karena lubang yang dalam, licin dan juga kondisi jalan menanjak, lalu kalau malam hari penerangan jalan tidak ada, hanya mengandalkan penerangan dari lampu rumah warga," ungkapnya.
Epry menyayangkan kepada pemerintah dan dinas terkait yang tak kunjung memperbaiki jalan tersebut. Pasalnya, jalan tersebut juga merupakan akses menuju sejumlah tempat wisata.
"Padahal di jalan tersebut banyak lokasi wisata, ada Dreampark, Lawang Wangi, Rumah Miring, Rumah Kebun Jeruk dan juga akses alternatif yang bisa mengurangi kemacetan di Jalan Setiabudi-Lembang," jelasnya.
Pihaknya berharap kepada pemerintah, khususnya kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan agar memperbaiki jalan tersebut demi kenyamanan warga yang melintas. Pasalnya, jalan tersebut merupakan milik pemkab.
"Padahal mah ini jalan deket pisan dengan kantor gubernur, gimana yang jauh-jauh," pungkasnya.
*Judul berita ini telah diperbarui pada Kamis 27 Maret 2023 pukul 21:40 WIB
