Warga Kompleks Unik Rukun Tanpa Sekat Cimahi dan Bandung Barat

Warga Kompleks Unik Rukun Tanpa Sekat Cimahi dan Bandung Barat

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 26 Mar 2023 11:00 WIB
Kompleks Cihanjuang Indah yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi
Kompleks Cihanjuang Indah, jadi salah satu permukiman yang punya keunikan tersendiri. Bukan dari bentuk rumah-rumahnya, tapi dari lokasi kompleks itu berada. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Kompleks Cihanjuang Indah, jadi salah satu permukiman yang punya keunikan tersendiri. Bukan dari bentuk rumah-rumahnya, tapi dari lokasi kompleks itu berada.

Secara administratif, kompleks yang dibangun tahun 1980 itu masuk ke dua wilayah. Yakni sebelah utara ada di wilayah administratif Kabupaten Bandung Barat (KBB) sedangkan wilayah selatannya masuk ke wilayah administratif Kota Cimahi.

Praktis gerbang masuk ke Kompleks Cihanjuang Indah punya dua logo pemerintahan yang tertempel di bagian atas. Di sebelah kiri atas tertera logo pemerintahan Kota Cimahi, sementara di sisi satunya logo pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembatasnya itu hanya jalan di dalam sini (Kompleks Cihanjuang Indah). Jadi yang blok A itu masuk Desa Cihanjuang, kalau blok B masuk Kelurahan Cibabat," kata salah satu tokoh masyarakat Kompleks Cihanjuang Indah, Tri Utami Wahyuningtyas, kepada detikJabar, Kamis (23/3/2023).

Penghuni kompleks itu ternyata guyub-guyub. Terlebih mereka kebanyakan meneruskan jejak orangtua yang telah tinggal sejak awal kompleks dibangun. Seperti halnya Tri yang tinggal sejak tahun 1988.

ADVERTISEMENT

"Cuma memang kalau yang Blok A itu ya akrabnya sama yang Blok A lagi. Tapi sama blok B juga dekat, tapi kan nggak seperti kami yang tinggal di blok A," tutur Tri.

Kompleks Cihanjuang Indah yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kota CimahiKompleks Cihanjuang Indah yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

Namun tak sedikit penghuni dari blok B memilih bergaul dengan penghuni lainnya dari blok A. Artinya demi ngobrol dan bercengkerama, mereka sampai lintas wilayah dari Cimahi ke KBB.

"Kebetulan kalau rumah saya ini boleh dibilang jadi tempat ngumpul ibu-ibu, karena di tengah-tengah kompleks banget. Nah ya banyak yang ngobrol di sini, dari Cimahi juga ngumpulnya di KBB," kata Tri seraya tertawa.

Kemudian, ketika menggelar kegiatan seperti Halal bi Halal Idul Fitri serta perayaan 17 Agustus, penghuni Blok B memilih bergabung dengan Blok A. Terlebih tak ada fasilitas umum seperti gedung serbaguna yang bisa dipakai.

"Kalau kegiatan ya di sini di jalan depan rumah saya. Makanya yang dari Blok B juga banyak yang gabungnya ke sini. Karena sebetulnya yang Blok B itu, ada yang masuk ke RT di perkampungan. Jadi kalau ke sana jauh, nah akhirnya bergabung sama kita," kata Tri.

Tanpa bermaksud membanding-bandingkan, Tri mengatakan kekompakan masyarakat yang bermukim di Blok A, lebih terasa ketimbang mereka yang bermukim di Blok B.

"Kalau di kita itu inisiatifnya tinggi. Misalnya waktu COVID-19, itu kan saling membantu ke warga yang positif. Di kita setiap hari bergantian, terus solid. Kalau di Blok B itu kurang terlihat," ucap Tri.

Namun secara umum, selama tinggal di tempat itu, Tri sama sekali tak punya pengalaman buruk. Warga Blok dan Blok B guyub dalam berbagai hal, mulai dari kegiatan sosial, keagamaan, dan hal lainnya.

"Seperti sekarang di Ramadan, saya Tarawihnya ke masjid Blok B (Cimahi), kalau yang ke atas kan agak nanjak. Terus kita juga guyub, bikin takjil buat jemaah di masjid. Alhamdulillah enak tinggal di sini," ucap Tri.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads