Cerita Astronaut Muslim Jalani Ramadhan di Luar Angkasa

Kabar Internasional

Cerita Astronaut Muslim Jalani Ramadhan di Luar Angkasa

Tim detikInet - detikJabar
Sabtu, 25 Mar 2023 15:00 WIB
SpaceX kembali meluncurkan roket Falcon 9 yang dilengkapi dengan kapsul Crew Dragon. Roket ini membawa empat kru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Momen SpaceX Terbangkan 4 Kru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (Foto: REUTERS/Joe Skipper)
Bandung -

Umat Muslim di seluruh dunia tengah merayakan datangnya bulan suci Ramadan. Termasuk astronaut Uni Emirat Arab Sultan Al Neyadi yang saat ini tengah berada di luar angkasa.

Dikutip dari detikInet, Al Neyadi saat ini sedang bertugas di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ia tiba di sana sejak 2 Maret menggunakan kapsul Dragon yang diangkut oleh roket Falcon 9 SpaceX.

Menariknya, Sultan Al Neyadi adalah muslim pertama yang mempunyai misi paling panjang dibandingkan pendahulunya. Dikutip dari Space, Jumat (24/3/2023) Al Neyadi akan tinggal di luar angkasa selama setengah tahun lamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ramadan Mubarak. Semoga bulan ini penuh berkah," cuit Al Neyadi dalam akun Twitter miliknya sembari membagikan video pemandangan Bumi, bulan, dan Venus dari kaca jendela ISS.

"Berbagi pemandangan malam yang indah dari Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan kalian semua," ucapnya menambahkan.

ADVERTISEMENT

Kendati begitu, Sultan Al Neyadi tidak menjalankan ibadah puasa selama bertugas di ISS. Hal itu dilakukan agar ia fokus menjalankan misi yang dikerjakannya dan tidak membahayakan misi atau awak kapal lainnya.

Al Neyadi tampaknya mengambil keringanan seperti halnya muslim yang sedang menjadi musafir. Bedanya Al Neyadi menjadi musafir di luar angkasa.

"Kami benar-benar diizinkan untuk makan makanan yang cukup dan untuk mencegah peningkatan kekurangan makanan atau nutrisi atau hidrasi," ucapnya saat pra-penerbangan pada 25 Januari lalu.

Diketahui bahwa Al Neyadi akan melakukan 19 eksperimen khusus, seperti mengenai sakit punggung, biologi tumbuhan, kesehatan jantung, ilmu material, radiasi, tidur, dan cairan.

Adapun dalam konferensi pers pertamanya di luar angkasa pada 6 Maret, Al Neyadi mengatakan dia masih mencoba beradaptasi dengan lingkungan, misalnya menyesuaikan diri melayang di luar angkasa.

"Saya masih menghadapinya, saya masih belajar, tapi mudah-mudahan saya akan meningkatkan keterampilan dalam beberapa hari mendatang," ungkapnya.

Sultan Al Neyadi bukanlah astronaut muslim pertama yang pergi ke luar angkasa bertepatan dengan bulan Ramadan. Sebelumnya, ada Pangeran Sultan Bin Salman Al-Saud yang ke antariksa pada 17 Juni 1985 menggunakan pesawat ulang-alik STS-51G dan menghabiskan waktu seminggu di ISS.

Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Astronaut Muslim Sambut Ramadan di Luar Angkasa, Puasa Nggak Ya?

(yum/yum)


Hide Ads