Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Seperti pembacokan remaja Sukabumi yang disiarkan langsung di Instagram, hingga spanduk protes 'Jangan Arogan' ke RK di pagar DPRD Tasik.
Berikut rangkuman beritanya di Jabar Hari Ini:
Pembacokan Remaja Sukabumi Disiarkan Langsung di Instagram
Publik digegerkan dengan potongan video siaran langsung Instagram yang menayangkan aksi dugaan pembacokan seorang remaja yang masih siswa SMP berinisial ARSS (14) di Sukabumi. Diketahui, ARSS meninggal dunia pada Kamis (23/3/2023) usai dibacok sebanyak dua kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan video yang diterima detikJabar, siaran langsung (live) IG itu ditayangkan akun dengan nama @spandas743****. Dalam video berdurasi 55 detik itu terlihat seorang laki-laki mengacungkan senjata tajam dan mengejar laki-laki lain. Pengunggah juga menyematkan kutipan '1 vs 1' dalam siaran langsung tersebut.
Akibat peristiwa tersebut, korban mendapatkan luka di pergelangan tangan hingga nyaris putus, luka bacokan di kepala dan nyeri di bagian perut. ARSS meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Al-Mulk dan dirujuk ke RSUD Syamsudin.
Polisi menangkap tiga anak berhadapan dengan hukum (ABH) atau istilah bagi tersangka untuk anak di bawah umur atas kasus pembacokan yang menewaskan ARSS (14). Diketahui, pembacokan itu terjadi pada Rabu (22/3) lalu di Sindangpalay, Cibeureum, Kota Sukabumi.
Ketiga ABH itu di antaranya berinisial DA (14), RA alias N (14) dan AAB alias U (14).
Lebih lanjut, kronologi pembacokan itu bermula saat korban ARSS mengirimkan pesan melalui media sosial Instagram kepada para ABH jika mereka dituduh melakukan vandalisme di gedung sekolahnya. Ketiga ABH itu tak terima dan janjian untuk bertemu. Antara pelaku dan korban pun direncanakan melakukan duel atau adu kekuatan.
"Korban awalnya mengirimkan pesan di medsos Instagram pada ketiga ABH ini, di mana korban ini menuduh DA adalah orang yang melakukan pencoretan di sekolahnya. Terhadap tuduhan tersebut maka DA dan dua orang rekannya tidak terima, mereka kemudian melakukan janji untuk bertemu di sebuah tempat yaitu di TKP untuk melakukan duel satu lawan satu," ungkap Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin.
Kemudian, ketiga ABH menggunakan satu sepeda motor menuju tempat kejadian perkara. ABH inisial DA langsung turun dari kendaraan dan berlari menghampiri korban.
"RA langsung menggunakan hp dan melakukan live streaming di salah satu medsosnya. Tanpa basa basi langsung melakukan pembacokan terhadap korban, sehingga mengakibatkan korban luka berat dan berakhir dengan kondisi meninggal dunia," ucap dia.
Padahal, kata dia, sepekan yang lalu pihaknya bersama KCD Jawa Barat, Dinas Pendidikan dan perwakilan sekolah baru saja melaksanakan deklarasi damai anti kekerasan di lingkungan sekolah.
"Kita ketahui bersama, pada Minggu kemarin kita baru melakukan deklarasi pelajar anti kekerasan, baik itu dari KCD Kota Sukabumi kemudian dari Disdik Kota Sukabumi dan perwakilan sekolah namun demikian ternyata pesan tersebut tidak tersampaikan dengan baik kepada seluruhnya," kata Zainal.
"Kami mengharapkan kejadian ini kejadian terakhir, di mana ada seorang anak yang karena perbuatannya itu kemudian harus berhadapan dengan hukum," sambungnya.
Drive Ojol Jadi Korban Begal di Sukabumi
Warga Sukabumi dikagetkan dengan teriakan seorang pengemudi ojek online yang mengaku menjadi korban pembegalan. Peristiwa itu terjadi pada Jumat (24/3/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan pembegalan atau pencurian sepeda motor terjadi pada pukul 03.00 WIB di Jalan Gandasoli, Kabupaten Sukabumi. Pengemudi ojek online berinisial AH (29) ditodong senjata tajam oleh penumpangnya sendiri.
Kapolsek Sukaraja Resor Sukabumi Kota Kompol Dedi Suryadi mengatakan, awalnya AH mendapatkan orderan dari Terminal Lama Jubleg. Terduga pelaku meminta untuk diantar ke daerah Cireunghas tanpa melalui aplikasi (offline).
"Kalau pengakuan dia sekitar jam 03.00 dia dapat order. Awalnya dia di Jubleg, dapat order minta dianterin ke daerah Cireunghas, maunya offline tapi korban nggak mau, online aja karena cuma beda Rp4 ribu, akhirnya online," kata Dedi kepada detikJabar di Mapolsek Sukaraja, Jumat (24/3/2023).
Lebih lanjut, korban juga sempat mengisi bensin di Jalan Nangela. Pelaku disebut menawari pelaku sebatang rokok. Selain itu, gelagat pelaku juga cukup mencurigakan setelah menelpon temannya.
"Sempat nelpon temannya dan ngomong saya geus dekeut (saya sudah dekat). Sekitar 50 meter di depan Pamoyanan ada motor aerox keluar dari sebelah kanan, dia ditodong pakai senjata tajam samurai (pendek)," ujarnya.
Kemudian, korban berusaha untuk menjatuhkan pelaku dengan menggilas jalan rusak atau lubang tapi pelaku justru berpegangan kepada korban. Terduga pelaku mendorong korban dan motor dibawa lari.
"Dia lari ke arah Rampogan teriak minta tolong. Jadi sebenarnya TKP masuk ke (Polsek) Kebonpedes. Namun kita tetap merespons dan menerima laporan lalu kita arahkan korban ke Polsek Kebonpedes," ucap dia.
Atas kejadian tersebut, pihaknya akan melakukan peningkatan pengawasan. Dia menyebut, jika kawasan itu merupakan daerah rawan kejahatan.
5 Remaja Cianjur Ditangkap Polisi gegara Perang Sarung
Lima remaja yang hendak melakukan perang sarung ditangkap polisi di Jalan Pangeran Hidayatullah, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Kamis (23/3/2023) malam.
Informasi yang dihimpun detikJabar, kelima remaja tersebut awalnya membuat janji dengan kelompok remaja lainnya untuk perang sarung. Namun setelah bertemu, kelimanya kabur lantaran kelompok lawan membawa senjata tajam.
Namun calon lawannya itu berhasil kabur. Sedangkan kelima remaja ini berhasil ditangkap polisi yang sedang patroli.
Kelima remaja yang diketahui masih duduk di bangku SMA itu langsung diamankan ke Mapolsek Cianjur untuk dimintai keterangan. Barang bukti berupa sebuah sarung yang diikat di bagian ujungnya dan sebuah kait yang disambungkan dengan sabut besi disita petugas.
Kapolsek Cianjur Kompol Faisal mengatakan kelima remaja tersebut dimintai keterangan terkait aksi perang sarung dan diberi pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya.
Sementara itu, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan anggota dari Polres dan Polsek untuk melakukan upaya preventif terkait potensi terjadinya perang sarung.
Menurutnya patroli akan difokuskan pada titik-titik yang sebelumnya rawan terjadi perang sarung. Selain itu, dia juga meminta warga untuk melaporkan apabila ada lokasi lainnya yang berpotensi dijadikan lokasi perang sarung.
"Kalau memang ada wilayah di luar yang kami pantau itu berpotensi terjadi perang sarung, segera laporkan. Nanti petugas akan melakukan patroli ke sana dan melakukan tindakan mulai dari pembubaran hingga tindakan lainnya," ucap Doni.
Badan Geologi Pastikan Status Gunung Galunggung Masih Normal
Pada Senin (13/3) lalu, dinding kawah Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya mengalami longsor cukup luas.
Longsoran dinding kawah itu mencuri perhatian masyarakat Kota Tasikmalaya, sehingga sebagian warga merasa khawatir.
Longsoran masih terjadi hingga saat ini. Namun, status Gunung Galunggung dipastikan normal.
Dari hasil pengamatan kegempaan yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menyebutkan, sejak 1 Maret hingga hari ini, 24 Maret 2023, terjadi 51 gempa tektonik jauh.
Dari keterangan yang dirilis PVMBG itu menyebutkan dari hasil pengamatan visual hingga 24 Maret 2023, baik melalui CCTV kawah dan pemantauan langsung di lapangan menunjukkan tidak terjadi perubahan aktivitas vulkanik di kawah Gunung Galunggung.
"Warna pada air danau kawah tidak mengalami perubahan yaitu berwarna hijau muda dan kekuning-kuningan, atau keruh. Asap dari tembusan solfatara tidak teramati, serta gas belerang tidak tercium. Suhu air danau kawah tidak mengalami perubahan, masih berkisar pada 23 sa,[ai 25 derajat celsius," kata Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto dalam keterangan yang diterima, Jumat (24/3/2023).
"Pengamatan kegempaan Gunung Galunggung pada perioda 1 sampai 24 Maret 2023 masih didominasi oleh gempa tektonik jauh yang terekam sebanyak 51 kejadian," ucap Sugeng menambahkan.
Sementara itu, Sugeng mengatakan untuk aktivitas gempa vulkanik dalam tak mengalami peningkatan. Sejauh ini terekam enam kejadian gempa vulkanik dalam.
"Pengamatan deformasi dengan tiltmeter dan Global Positioning System (GPS) menunjukkan tidak terjadi deformasi pada tubuh gunung api. Berdasarkan hal tersebut di atas maka disimpulkan bahwa tingkat aktivitas Gunung Galunggung tidak mengalami peningkatan, dan tetap berada pada Level 1 (normal)," kata Sugeng.
Badan Geologi juga mengimbau agar masyarakat atau pun wisatawan tidak diperbolehkan untuk bermalam dan tidak turun ke dalam danau kawah Gunung Galunggung. Masyarakat di sekitar Galunggung dan wisatawan tidak diperbolehkan berenang, dan mengonsumsi air danau kawah. Hal dikarenakan dapat menimbulkan keluhan atau gangguan kesehatan.
Spanduk Protes 'Jangan Arogan' ke RK Terpasang di Pagar DPRD Tasik
Spanduk berisi protes atau kritik terhadap Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil muncul di Kota Tasikmalaya. Spanduk itu terpasang di pagar kantor DPRD, Jalan RE Martadinata Kota Tasikmalaya.
Spanduk itu mempertanyakan keberadaan Gubernur ketika banjir akibat luapan Sungai Citanduy merendam permukiman warga.
"Gubernur kamana? Citanduy banjir. Sungai banjir, si eta tajir. Jangan arogan dengan kritikan," demikian tulisan di spanduk berupa kain putih itu.
Tidak ada identitas individu atau kelompok yang tertulis di spanduk itu, sebagai penanda pihak yang bertanggung jawab atas pemasangan spanduk tersebut.
Informasi yang dihimpun detikJabar, spanduk itu mulai terpasang sejak Kamis (23/3/2023). Wendi, petugas keamanan kantor DPRD Kota Tasik mengatakan pemasangan spanduk itu dilakukan pada Kamis (23/3/2023) pagi.
"Ada sejak kemarin pagi, pihak pemasang sudah meminta izin untuk memasang di pagar depan gedung DPRD," kata Wendi, Jumat (24/3/2023).
Dia menjelaskan pihak yang meminta izin untuk memasang spanduk itu berasal dari komunitas atau forum Peradaban Demokrasi Indonesia. "Yang memasang dari Padi, Peradaban Demokrasi Indonesia," kata Wendi.
Keberadaan spanduk itu sendiri menuai perhatian dari sejumlah masyarakat Kota Tasikmalaya, apalagi lokasinya yang berada di pinggir jalan protokol Kota Tasikmalaya.
Dadang Sujana (45) salah seorang warga Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya mengatakan spanduk itu cukup menarik perhatian.
"Hari pertama puasa sudah ada, sepertinya protes ke Gubernur soal banjir di Sukaresik dan masalah sungai Citanduy," kata Dadang.